Semua Bab Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit: Bab 1491 - Bab 1500

2111 Bab

Bab 1491

Melihat bosnya bertingkah seperti ini, sekretaris itu langsung melangkah maju dan bicara untuk membantu, "Nona Reina, Bu Liane sangat merindukanmu. Apa boleh temui dia?""Dulu Nyonya Liane memang melakukan kesalahan dan itu semua karena dia nggak tahu identitasmu. Sekarang setelah tahu, dia benar-benar menyesal."Riki langsung melindungi Reina dengan berdiri di depan Reina."Kalian semua orang jahat, jangan coba-coba membawa ibuku pergi.""Tuan Riki, kami bukan orang jahat. Nyonya Liane adalah nenek kandungmu. Dia nggak akan menyakitimu dan ibumu." Sekretaris itu menjelaskan dengan sungguh-sungguh.Riki mendengus dingin."Terus siapa yang menyebabkan kakakku hampir mati dan membuat wajah mama seperti ini?" Riki balas bertanya.Sekretaris itu tersedak, "Itu semua salah paham."Dia juga mau menjelaskan, tetapi dihentikan oleh Liane.Riki kembali mengejeknya, "Kalau gitu aku mau tanya, kalau mamaku bukan anaknya apa dia akan mengakui kesalahannya? Kalau mamaku cuma orang biasa, apa dia ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1492

Reina pikir dengan pindah kamar dia bisa tidur nyenyak, namun ternyata malamnya dia mimpi buruk.Dia bermimpi tentang kematian ayahnya, kematian Lyann dan kematian Treya ....Namun mimpi Reina terasa kabur dan Reina hanya bisa merasa sedih. Waktu terbangun, dia tidak dapat mengingatnya.Reina menghela napas berat, mimpi itu begitu nyata, mungkin saja mimpi itu adalah kenangan dari kejadian yang benar-benar terjadi.Reina mencoba yang terbaik untuk mengingat, tetapi tidak dapat mengingat apa pun, jadi dia bangun dan mandi.Setelah mandi, Reina pergi ke ruang tamu dan melihat orang yang dikenalnya."Kak."Yang memanggilnya adalah adik laki-lakinya, Diego.Entah sejak kapan Diego datang. Setelah melihat Reina, Diego tersenyum lebar.Reina tidak terlalu terkejut melihatnya, karena selama setahun belakangan, dia pernah bertemu dengan Diego."Ya, kok kamu ke sini?" Reina sangat dingin padanya.Karena meski Diego bertemu Reina selama setahun ini, Diego malah membantu Morgan membohonginya.Die
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1493

Mungkin karena semalaman mimpi buruk dan membuat Reina tidak bisa tidur nyenyak, kali ini dia tidur dengan sangat nyenyak di dalam mobil.Reina masih tertidur saat mereka sampai di Kabupaten Sariang.Maxime tidak membangunkan Reina dan meminta sopir memarkir mobil.Reina tidur dengan sangat nyenyak. Dia nyaris saja jatuh ke pelukan Maxime.Maxime buru-buru menangkap dan memeluk Reina.Reina terbangun dalam kebingungan, lalu sadar bahwa dia sedang bersandar pada Maxime.Reina pun tersipu malu, "Maaf, aku nggak sengaja."Maxime menggeleng, "Untuk apa minta maaf? Ayo turun, kita sudah sampai."Eh? Secepat ini sudah sampai?Reina menatap ke luar jendela dan melihat sebuah rumah kecil.Di sinilah dirinya dan Lyann tinggal ketika dia masih kecil, ini rumah masa kecil Reina.Banyak kenangan masa kecil pun muncul di benak Reina, "Ini dia."Reina mengikuti Maxime keluar dari mobil, matanya sedikit berbinar saat melihat segala sesuatu yang tidak asing baginya."Bu Lyann, aku pulang."Reina bergu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1494

Waktu berlalu. Hari ini Reina dan Maxime pergi ke banyak tempat dan samar-samar mengingat banyak hal.Sore harinya, keduanya pulang ke rumah.Reina terlihat bersalah, "Yah sudah jam 10 lewat. Kalau kita pulang ke Kota Simaliki sekarang, mungkin besok subuh baru sampai."Maxime malah terlihat santai, "Kenapa nggak nginap aja malam ini? Nyetir malam-malam itu bahaya, lagian kalau kita sampai subuh-subuh, mungkin malah ganggu tidurnya Sisil dan yang lain."Maxime tahu Reina adalah wanita yang begitu mempertimbangkan orang lain dan benar saja, Reina setuju."Ya sudah kalau gitu malam ini kita nginap di sini aja, nggak apa-apa?""Iya dong, nggak masalah." Maxime sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktu bersama Reina.Reina hendak tidur pisah kamar dengan Maxime, namun tentu saja Maxime ingin sekamar dengan Reina.Ketika Reina tahu hanya ada satu kamar tidur, dia menyarankan, "Mendingan aku tidur di sofa ruang tamu aja."Tempat ini tidak lebih baik dari kediaman utama Keluarga Andara.Di k
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1495

Reina yang kebetulan bertatapan mata dengan Maxime pun tertegun sejenak.Napas Maxime menjadi sesak dan dia perlahan mendekati Reina. Namun saat Maxime hendak menciumnya, Reina langsung membuang muka."Ah ... terima kasih buat semalam."Setelah itu, Reina langsung keluar dari dekapan Maxime.Maxime merasa kecewa mendapati lengannya kosong, tapi dia tidak ingin memaksa Reina. Maxime tidak ingin membuat Reina tidak bahagia.Maxime mengikuti Reina bangun.Tanah di luar terlihat basah karena terguyur hujan semalaman."Dua tahun lalu, pas di waktu seperti ini, kita berdua tinggal di sini," ucap Maxime.Reina mendengarkan ucapan Maxime, tetapi tidak punya kesan apa pun.Pagi itu Reina dan Maxime pergi sarapan di luar, lalu mengunjungi makam Lyann. Setelah itu keduanya kembali ke Kota Simaliki.Di Kota Simaliki, masih turun hujan.Di jalan terlihat banyak orang yang pergi berpasang-pasangan.Reina merenung sambil menatap semua orang di luar sana. Mungkin jika dirinya tidak amnesia, dia akan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1496

Setelah itu Syena langsung menampar kepala pelayan, menyingkirkan semua orang dengan sombong dan mendobrak pintu, masuk ke dalam rumah.Sekilas, Syena bisa melihat sekilas keluarga Reina dan Maxime bersenang-senang.Syena sangat cemburu, lalu dia menyindir Joanna."Bu, meski aku dan Morgan nggak punya surat nikah, aku tetap menantu Keluarga Sunandar. Kenapa? Sekarang kalian nggak mengakui aku?"Joanna sekarang sangat pusing, kenapa dulu dia tidak bisa melihat bahwa Syena bukanlah orang baik?Namun, Morgan tetap bersalah karena melakukan tindakan bodoh seperti itu."Syena, aku nggak bilang gitu kok. Kamu boleh pulang ke rumah Morgan, tapi untuk sementara, kamu nggak diterima di rumahku."Meski sudah mendengar ucapan Joanna, Syena tetap duduk tanpa malu-malu."Kenapa aku nggak diterima di sini? Kamu takut aku akan membeberkan semua kejahatan yang dilakukan putramu, Morgan?"Joanna bukan orang yang mudah ditindas. Melihat Syena menolak mundur, Joanna pun mencibir, "Memang hal buruk apa ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1497

Reina tidak tahu kalau yang menangis itu adalah putri Syena, dia menghampiri pengasuh dan bertanya, "Ada apa?"Ketika pengasuh melihat Reina, dia menghela napas, "Aku nggak tahu kenapa. Hari ini dia terus menangis, aku apain juga nggak mau berhenti menangis."Reina menyerahkan si kembar pada pengasuh masing-masing, lalu dia mengulurkan tangan untuk menggendong Talitha dan mulai menghiburnya.Entah mengapa, Talitha tetap menangis di pelukan Reina.Mungkin karena sudah pernah melahirkan, meski Reina tidak ingat bagaimana cara merawat anak, secara naluriah dia tahu apa yang harus dilakukan.Pertama, dia bertanya pada pengasuh Talitha apa Talitha sudah kenyang, lalu memeriksa apa perut Talitha kembung atau diare.Setelah Reina memeriksa semuanya, anak itu masih menangis, Reina pun berkata, "Mendingan dibawa ke rumah sakit aja deh. Menurutku pasti ada yang salah sampai dia nangis begini."Pengasuh Talitha juga merasa tangisan Talitha tidak wajar."Oke, aku pergi sekarang."Pengasuh hendak m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1498

Reina juga mau tahu apa yang terjadi, jadi dia setuju tanpa ragu-ragu."Oke."Maxime belum pulang, jadi Reina pergi ke rumah sakit bersama Joanna.Sesampainya mereka di sana, belum juga sempat ke ruang rawat dan melihat Talitha, Syena sudah lebih dulu bergegas keluar dari kamar rawat dan melabrak Reina.Segalanya terjadi begitu cepat, tidak ada seorang pun yang sempat bereaksi.Reina jadi tidak sempat menghindar saat Syena menampar pipinya dengan keras.Reina hanya merasakan pipinya terbakar dan sakit. Syena masih ingin menamparnya, tapi Reina langsung menangkap tangan Syena.Kedua orang itu berseteru. Joanna mencoba memisahkan mereka, tapi tidak bisa."Reina! Dasar jahat! Putriku baru berusia berapa bulan? Kenapa kamu sekejam itu sama dia!"Kejam?Reina mengernyit bingung, "Kayaknya kamu salah paham? Aku nggak menyakiti putrimu sama sekali.""Tubuh Talitha penuh luka begitu, kamu masih nggak mau ngaku? Kubunuh kamu!" Syena menolak untuk melepaskan Reina.Reina hanya bisa membela diri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 1499

Reina tidak takut, "Oke, lapor polisi aja, biar mereka selidiki. Aku nggak melakukan apapun!"Reina tidak takut dengan ancamannya.Syena hendak menelepon, tapi Joanna menghentikannya."Syena, pasti ada salah paham. Jangan sembarangan menuduh Nana. Nggak mungkin Nana menyakiti anak kecil seperti itu."Liane juga berkata, "Ya, kita semua satu keluarga, jangan panggil polisi."Mata Syena memerah, "Ibu pilih kasih banget sih? Putriku sudah begitu kondisinya, kenapa kalian masih belain dia?"Reina melangkah maju, "Cukup, lapor polisi saja."Saat ini, hanya dengan penyelidikan polisi yang bisa membuktikan Reina tidak bersalah.Syena sebenarnya tidak mau lapor polisi. Bagaimanapun memang bukan Reina pelakunya, dia hanya ingin memfitnah Reina."Nana, jangan gegabah. Ini 'kan masalah keluarga, kita urus saja sendiri." Liane menenangkan Reina.Syena juga menghampiri, "Oke, kita bereskan sendiri. Jadi, Reina. Apa tanggung jawabmu setelah menyiksa putriku sampai jadi begini?""Aku nggak melakukann
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 1500

"Kukasih tahu ya, kalau hari ini masalah ini nggak selesai, jangan mimpi bisa pergi dari sini."Saat Syena bicara, dia mencengkeram pergelangan tangan Reina dengan kuat.Reina tidak bisa membantah, "Terus kamu mau apa?""Bersujud dan akui kesalahanmu!" ucap Syena.Syena hanya mau memanfaatkan Reina yang masih amnesia untuk mempermalukannya dan membuatnya menderita.Bersujud?Reina tidak melakukan apa pun yang menyakiti Talitha, jadi tentu dia tidak sudi bersujud dan mengaku salah."Aku nggak mau."Syena kembali menatap Liane dan Joanna, "Bu, lihat, 'kan? Fakta sudah di depan mata saja dia tetap nggak mau minta maaf.""Sepertinya aku hanya bisa melaporkannya ke kantor polisi."Syena mengeluarkan ponselnya dan menelepon polisi.Joanna dan Liane tidak berdaya. Jika Reina benar-benar menyakiti Talitha sampai seperti ini, Reina memang harus minta maaf.Reina tetap keras kepala menolak untuk minta maaf dan membiarkan dirinya dibawa pergi.Kini bukti luka Talitha hanya berdasarkan keterangan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
148149150151152
...
212
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status