Share

Bab 1495

Penulis: Kacang Merah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-21 19:22:18
Reina yang kebetulan bertatapan mata dengan Maxime pun tertegun sejenak.

Napas Maxime menjadi sesak dan dia perlahan mendekati Reina. Namun saat Maxime hendak menciumnya, Reina langsung membuang muka.

"Ah ... terima kasih buat semalam."

Setelah itu, Reina langsung keluar dari dekapan Maxime.

Maxime merasa kecewa mendapati lengannya kosong, tapi dia tidak ingin memaksa Reina. Maxime tidak ingin membuat Reina tidak bahagia.

Maxime mengikuti Reina bangun.

Tanah di luar terlihat basah karena terguyur hujan semalaman.

"Dua tahun lalu, pas di waktu seperti ini, kita berdua tinggal di sini," ucap Maxime.

Reina mendengarkan ucapan Maxime, tetapi tidak punya kesan apa pun.

Pagi itu Reina dan Maxime pergi sarapan di luar, lalu mengunjungi makam Lyann. Setelah itu keduanya kembali ke Kota Simaliki.

Di Kota Simaliki, masih turun hujan.

Di jalan terlihat banyak orang yang pergi berpasang-pasangan.

Reina merenung sambil menatap semua orang di luar sana. Mungkin jika dirinya tidak amnesia, dia akan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1496

    Setelah itu Syena langsung menampar kepala pelayan, menyingkirkan semua orang dengan sombong dan mendobrak pintu, masuk ke dalam rumah.Sekilas, Syena bisa melihat sekilas keluarga Reina dan Maxime bersenang-senang.Syena sangat cemburu, lalu dia menyindir Joanna."Bu, meski aku dan Morgan nggak punya surat nikah, aku tetap menantu Keluarga Sunandar. Kenapa? Sekarang kalian nggak mengakui aku?"Joanna sekarang sangat pusing, kenapa dulu dia tidak bisa melihat bahwa Syena bukanlah orang baik?Namun, Morgan tetap bersalah karena melakukan tindakan bodoh seperti itu."Syena, aku nggak bilang gitu kok. Kamu boleh pulang ke rumah Morgan, tapi untuk sementara, kamu nggak diterima di rumahku."Meski sudah mendengar ucapan Joanna, Syena tetap duduk tanpa malu-malu."Kenapa aku nggak diterima di sini? Kamu takut aku akan membeberkan semua kejahatan yang dilakukan putramu, Morgan?"Joanna bukan orang yang mudah ditindas. Melihat Syena menolak mundur, Joanna pun mencibir, "Memang hal buruk apa ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1497

    Reina tidak tahu kalau yang menangis itu adalah putri Syena, dia menghampiri pengasuh dan bertanya, "Ada apa?"Ketika pengasuh melihat Reina, dia menghela napas, "Aku nggak tahu kenapa. Hari ini dia terus menangis, aku apain juga nggak mau berhenti menangis."Reina menyerahkan si kembar pada pengasuh masing-masing, lalu dia mengulurkan tangan untuk menggendong Talitha dan mulai menghiburnya.Entah mengapa, Talitha tetap menangis di pelukan Reina.Mungkin karena sudah pernah melahirkan, meski Reina tidak ingat bagaimana cara merawat anak, secara naluriah dia tahu apa yang harus dilakukan.Pertama, dia bertanya pada pengasuh Talitha apa Talitha sudah kenyang, lalu memeriksa apa perut Talitha kembung atau diare.Setelah Reina memeriksa semuanya, anak itu masih menangis, Reina pun berkata, "Mendingan dibawa ke rumah sakit aja deh. Menurutku pasti ada yang salah sampai dia nangis begini."Pengasuh Talitha juga merasa tangisan Talitha tidak wajar."Oke, aku pergi sekarang."Pengasuh hendak m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1498

    Reina juga mau tahu apa yang terjadi, jadi dia setuju tanpa ragu-ragu."Oke."Maxime belum pulang, jadi Reina pergi ke rumah sakit bersama Joanna.Sesampainya mereka di sana, belum juga sempat ke ruang rawat dan melihat Talitha, Syena sudah lebih dulu bergegas keluar dari kamar rawat dan melabrak Reina.Segalanya terjadi begitu cepat, tidak ada seorang pun yang sempat bereaksi.Reina jadi tidak sempat menghindar saat Syena menampar pipinya dengan keras.Reina hanya merasakan pipinya terbakar dan sakit. Syena masih ingin menamparnya, tapi Reina langsung menangkap tangan Syena.Kedua orang itu berseteru. Joanna mencoba memisahkan mereka, tapi tidak bisa."Reina! Dasar jahat! Putriku baru berusia berapa bulan? Kenapa kamu sekejam itu sama dia!"Kejam?Reina mengernyit bingung, "Kayaknya kamu salah paham? Aku nggak menyakiti putrimu sama sekali.""Tubuh Talitha penuh luka begitu, kamu masih nggak mau ngaku? Kubunuh kamu!" Syena menolak untuk melepaskan Reina.Reina hanya bisa membela diri

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1499

    Reina tidak takut, "Oke, lapor polisi aja, biar mereka selidiki. Aku nggak melakukan apapun!"Reina tidak takut dengan ancamannya.Syena hendak menelepon, tapi Joanna menghentikannya."Syena, pasti ada salah paham. Jangan sembarangan menuduh Nana. Nggak mungkin Nana menyakiti anak kecil seperti itu."Liane juga berkata, "Ya, kita semua satu keluarga, jangan panggil polisi."Mata Syena memerah, "Ibu pilih kasih banget sih? Putriku sudah begitu kondisinya, kenapa kalian masih belain dia?"Reina melangkah maju, "Cukup, lapor polisi saja."Saat ini, hanya dengan penyelidikan polisi yang bisa membuktikan Reina tidak bersalah.Syena sebenarnya tidak mau lapor polisi. Bagaimanapun memang bukan Reina pelakunya, dia hanya ingin memfitnah Reina."Nana, jangan gegabah. Ini 'kan masalah keluarga, kita urus saja sendiri." Liane menenangkan Reina.Syena juga menghampiri, "Oke, kita bereskan sendiri. Jadi, Reina. Apa tanggung jawabmu setelah menyiksa putriku sampai jadi begini?""Aku nggak melakukann

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1500

    "Kukasih tahu ya, kalau hari ini masalah ini nggak selesai, jangan mimpi bisa pergi dari sini."Saat Syena bicara, dia mencengkeram pergelangan tangan Reina dengan kuat.Reina tidak bisa membantah, "Terus kamu mau apa?""Bersujud dan akui kesalahanmu!" ucap Syena.Syena hanya mau memanfaatkan Reina yang masih amnesia untuk mempermalukannya dan membuatnya menderita.Bersujud?Reina tidak melakukan apa pun yang menyakiti Talitha, jadi tentu dia tidak sudi bersujud dan mengaku salah."Aku nggak mau."Syena kembali menatap Liane dan Joanna, "Bu, lihat, 'kan? Fakta sudah di depan mata saja dia tetap nggak mau minta maaf.""Sepertinya aku hanya bisa melaporkannya ke kantor polisi."Syena mengeluarkan ponselnya dan menelepon polisi.Joanna dan Liane tidak berdaya. Jika Reina benar-benar menyakiti Talitha sampai seperti ini, Reina memang harus minta maaf.Reina tetap keras kepala menolak untuk minta maaf dan membiarkan dirinya dibawa pergi.Kini bukti luka Talitha hanya berdasarkan keterangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1501

    Sekretaris Liane angkat bicara, "Menurutku Nona Reina bukan orang yang bisa kejam sama anak-anak."Liane mengangguk."Aku juga tahu, tapi lihatlah perangai Syena. Kalau kemarin aku bantuin Nana, dia pasti akan lebih mempersulit keadaan, bisa jadi malah lebih nekat."Liane menghela napas, "Cepat selidiki masalah Talitha.""Ya." Sekretaris itu setuju.Liane menatap sekujur tubuh cucunya yang terluka."Talitha, jangan khawatir. Nenek pasti akan membantumu menemukan orang yang menyakitimu."Dia tidak memihak Syena, dia juga bukannya tidak memercayai Reina.Untuk sementara ini Liane hanya mau menenangkan Syena, sehingga dia bisa mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.Tengah malam hari itu, Liane memanggil pengasuh Talitha."Bicaralah, kenapa kamu bohong hari ini? Kamu disogok siapa?"Pengasuh Talitha buru-buru menggeleng, "Nyonya Liane, apa maksudmu? Aku nggak bohong, sungguh, Nyonya Reina memang pelakunya."Wajah Liane menegang."Kamu masih nggak mau jujur? Bukannya waktu di rumah sakit tad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1502

    Setelah pengasuh Talitha pergi, Liane terlihat sangat lelah."Kok bisa dia setega itu?"Liane sekarang sangat menyesal kenapa mengadopsi Syena.Sekretaris Liane juga tidak percaya, "Sifat pendendam Nona Syena kuat sekali sampai tega melukai putrinya sendiri."Mereka tahu, Syena bertindak seperti ini untuk menghasut Liane membenci Reina, putri kandungnya."Sekarang aku harus bagaimana?" gumam Liane. Entah bertanya pada sekretarisnya atau dirinya sendiri.Sekretaris Liane memilih untuk diam, dia tidak bisa menempatkan diri untuk memberi saran apa pun.Setelah merenung cukup lama, Liane pergi ke kamar Syena.Syena sudah tidur dari tadi.Liane sungguh tidak habis pikir dengan Syena, bagaimana seorang ibu bisa tidur nyenyak saat anaknya masih dirawat di rumah sakit?"Syena!"Liane langsung membentak Syena untuk membangunkannya.Syena membuka matanya dengan marah, "Ibu ngapain sih tengah malam begini bangunin aku?"Amarah Liane sudah di puncak ubun-ubun."Ibu mau bicara sama kamu."Syena ban

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1503

    "Nana, bisakah kamu berhenti memperlakukan aku seperti ini? Kamu juga bisa marah padaku, tolong jangan bersikap dingin padaku, ya?" Liane tidak bisa menahan kesedihannya, dia mulai menangis.Reina tidak tahu harus berkata apa saat melihat Liane seperti ini."Aku nggak merasa perlu marah-marah." Reina berkata jujur.Reina tidak sama seperti dulu.Saat memorinya belum hilang, Reina memperlakukan Liane dengan dingin setelah tahu Liane ibu kandungnya karena Reina sangat sedih.Tapi sekarang, Reina tidak merasa sedih sama sekali.Karena bagi Reina sekarang, Liane hanya orang asing. Sehingga tidak ada yang membuatnya sedih atau merasa tidak nyaman.Tenggorokan Liane sakit seperti dikerat dengan pisau."Ini semua salahku, salahku ...."Liane sungguh tidak tahu bagaimana cara menebus kesalahannya pada Reina.Liane hanya bisa menunduk lesu dan pergi.Setelah dia pergi, Sisil bertanya pada Reina dengan bingung, "Bos, apa yang terjadi? Anak siapa yang terluka?"Reina menceritakan garis besar keja

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-22

Bab terbaru

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1948

    Saat Marshanda mendengar ini, hatinya tiba-tiba menjadi dingin.Dia masih ingin mengucapkan sesuatu yang lain, tetapi suara perawat terdengar dari belakang, "Telepon siapa kamu!"Marshanda langsung menutup telepon dan berpura-pura menekan nomor telepon secara acak."Keluar! Kalau nggak aku panggil Kak Max. Kalau dia tahu aku di sini, dia pasti akan datang untuk menyelamatkanku. Kamu nanti akan dibunuh sama dia!"Perawat itu melangkah maju dengan marah, "Kamu gila ya? Aku potong lho tanganmu."Marshanda meringis."Nggak, nggak, aku nggak berani ulangin lagi.""Kamu nggak berani, kenapa nggak balik ke kamarmu!" ucap perawat itu.Beraninya Marshanda kembali?Masalahnya kalau kembali, Marshanda pasti akan dipukul oleh temannya yang sakit jiwa itu.Namun dia tahu jika tidak menurut, perawat akan memberinya obat penenang. Jadi Marshanda hanya bisa masuk ke kamar.Saat dia masuk, dia berdoa agar teman sekamarnya sedang tidur.Marshanda membuka pintu dan memasuki kamar, dia langsung merasa leg

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1947

    Morgan memperhatikan kedua orang itu pergi dengan depresi.Dia sendirian di depan pintu vila, angin dingin menderu-deru dan dia pun batuk-batuk.Pelayan yang melihatnya berkata, "Tuan Morgan, di luar dingin, silakan masuk ke dalam?"Morgan menggeleng, "Nggak, aku mau pergi.""Kalau begitu aku ambilkan jaket dulu sebentar.""Nggak perlu."Morgan menolak dan masuk ke dalam mobil.Di mata para pelayan, Morgan mudah bergaul, dia rendah hati dan sopan, tidak terlihat seperti tuan muda.Morgan duduk di dalam mobil dan kemarahan di wajahnya hilang.Dia menyetir, tapi tidak tahu ke mana harus pergi.Hari ini, Morgan sadar dia itu kesepian.Tanpa disadar, Morgan melajukan mobil ke apartemen tempat tinggal Jess.Sejak Jess mengundurkan diri, Morgan jadi pemarah.Ini pernah terjadi sekali.Yaitu waktu di luar negeri dia menerima kabar Reina sudah menikah dengan Maxime.Morgan pikir dia tidak akan merasa seperti itu lagi, tapi sekarang dia merasakannya lagi.Dia merasa seperti ada batu di hatinya.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1946

    Reina terdiam.Kenapa malah dia yang ditanya?Bagaimana dia bisa memutuskan hal seperti itu?Ini buah simalakama. Kalau Reina jawab 'Ya', akan menyinggung Joanna. Kalau Reina menjawab 'Tidak', akan menyinggung Daniel.Reina tiba-tiba merasa kesulitan.Joanna juga melirik Reina, "Nana, meski kami bercerai, aku akan tetap menjaga para cucu. Jangan khawatir, kita masih satu keluarga."Reina tidak tahu harus menjawab apa. Untungnya, Maxime menariknya ke dalam pelukannya dan berkata dengan lantang, "Ayah, Ibu, kami sebagai anak-anak nggak ada hubungannya dengan perceraianmu dan kami akan menghormati pilihanmu."Tatapan Daniel langsung berubah, dia mengedipkan mata pada Maxime, tapi Maxime pura-pura tidak melihat apa pun.Daniel pun melirik Morgan."Morgan, bagaimana menurutmu?"Kondisi mental Morgan sangat buruk akhir-akhir ini, dia gagal mengalahkan Maxime dan kehilangan koneksi."Menurutku nggak mudah bisa sampai di titik ini. Kalau bisa nggak bercerai, sebaiknya nggak usah."Dia menatap

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1945

    Reina mengerti, tetapi tidak mudah untuk meyakinkan orang.Melihat Reina mengernyit, Maxime ikut sedih."Luangkan waktumu dan jangan terburu-buru. Kamu harus ingat, aku mendukungmu." Maxime menambahkan, "Kita bisa bekerja sama."Reina menolak, "Nggak, aku nggak bisa mengandalkanmu dalam segala hal, aku juga harus mengandalkan diriku sendiri."Dia menarik napas dalam-dalam."Jangan khawatir, aku akan mengurusnya."Reina agak kewalahan, kalau ibunya meninggal, dia pasti akan menghadapi lebih banyak kekacauan.Tapi, dia tidak bisa terus-terusan dibantu Maxime."Mendingan kamu ajarin kau gimana caranya menghadapi mereka?" Reina menatap Maxime dengan mata berbinar.Telinga Maxime memerah saat melihat wajah manja Reina, "Boleh, tapi kamu harus menjadi muridku.""Oke.""Coba panggil aku Pak Max," ucap Maxime sambil menatapnya dalam-dalam.Reina membuka mulutnya, tapi ragu untuk bicara, "Pak Max."Senyum Maxime makin merekah."Kalau gitu untuk sementara, kamu ikut aku ke Grup IM. Paginya kamu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1944

    "Yah, aku tahu." Reina pun menatap para eksekutif senior yang hadir.Hanya ada sekitar tujuh orang eksekutif senior di perusahaan cabang tersebut dan setengahnya sudah ada di sini.Mereka sadar Reina sedang memperhatikan mereka, jadi semuanya buang muka karena sungkan."Ayo, kita lanjut rapat."Tak satu pun dari mereka mengucapkan sepatah kata pun.Raihan terbatuk sebelum memecah kesunyian.Rapat tetap dilanjutkan, namun kali ini benar-benar membahas perkembangan perusahaan ke depan.Pertemuan itu bubar tanpa diskusi panjang.Raihan berlagak seperti pimpinan perusahaan yang mengantar mereka keluar ruangan satu per satu.Reina memperhatikan dalam diam, merasa sangat khawatir.Reina kembali ke kantornya dan melihat Maxime duduk di kursinya dengan sebagian besar tumpukan dokumen di depannya sudah terbaca.Sisil menarik tangan Reina, "Bos.""Ada apa?""Pak Maxime benar-benar hebat. Pas Bos pergi, dia duduk di sini tanpa bergerak, membaca banyak dokumen dan menandai semua masalah," bisik Si

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1943

    Reina menarik Maxime masuk ke mobil.Maxime tidak berdaya, Reina hanya memedulikannya karena pekerjaan. Hahh ....Sesampainya di Grup Yinandar.Reina merasa ada yang tidak beres dengan suasana di perusahaan hari ini dan para karyawan membuang muka saat melihatnya.Maxime juga menyadarinya.Reina menelepon Sisil, sayangnya Sisil juga tidak tahu karena dia sedang ada di luar.Jadi Reina menelepon sekretaris."Apa terjadi sesuatu di perusahaan?"Sekretaris ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Manajemen senior perusahaan mendengar kesehatan Bu Liane semakin memburuk akhir-akhir ini dan mereka ingin membentuk dewan direksi untuk memutuskan arah masa depan perusahaan."Perusahaan mengadakan rapat dewan dan tidak memberitahunya? Dia 'kan manajer umum?"Di mana mereka sekarang?"Dari dulu Liane sudah khawatir karena dia sakit dan tidak bisa mengurus perusahaan, manajemen senior akan mengambil tindakan terhadap Reina.nggak, sekarang mereka mulai mencari masalah secara pribadi.Sebenarnya, mereka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1942

    Nenek Diego tidak merasa malu, malahan merasa sombong."Terus kenapa? Memangnya salah Diego minta uang ke kakak iparnya?"Reina benar-benar tidak ingin terus berdebat konyol dengan nenek Diego yang tidak masuk akal itu, "Aku sudah panggil polisi, sebentar lagi mereka datang. Kamu bicara langsung sama mereka.""A ... apa?" Mata nenek Diego membelalak.Reina mengangkat ponselnya, "Mungkin kamu nggak sampai di penjara sih, tetapi bisnis putramu pasti akan terpengaruh. Yah, soalnya ibunya dia memeras orang lain."Saat bicara tentang putranya, kesombongan nenek Diego pun sirna."Bagus sekali kamu Reina!"Nenek Diego tidak akan membiarkan dirinya dibawa polisi.nenek Diego langsung bangkit dari tanah dan berjalan keluar.Reina akhirnya menghela napas lega.Sebenarnya keluarga Treya adalah keluarga biasa dari pedesaan.Setelah Treya menikah dengan Anthony, Anthony membantu adik Treya membuka perusahaan kecil.Namun meski begitu, keluarga Treya masih belum puas. Waktu Treya masih hidup, mereka

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1941

    Reina tahu betul seperti apa sikap orang penghisap darah seperti nenek Diego. Begitu dikasih sekali, pasti akan minta lagi lain kali.Joanna juga tahu, tapi dia tidak bisa apa-apa."Iya tapi kalau nggak dia malah bikin ribut di sini.""Kalau begitu panggil polisi."Joanna membelalak tidak percaya.Nenek Diego bahkan lebih terkejut, "Kurang ajar! Apa katamu? Aku ini nenekmu.""Treya dan aku nggak punya hubungan darah. Kamu bukan nenekku dan kamu nggak pernah sayang sama aku."Nenek Diego sangat marah dan menuding Reina, dia sangat marah sampai tidak bisa bicara.Reina juga tidak memberinya muka."Ucapanmu barusan sudah kurekam. Jadi kalau kamu mau memeras kami 100 miliar, kamu tunggu saja akan mendekam di penjara!" ucap Reina sambil mengangkat ponselnya.Nenek Diego tidak menyangka Reina akan merekam ucapannya barusan, "Dasar kurang ajar! Percuma putriku membesarkanmu, kamu malah berdiri di pihak orang lain!""Justru kamu yang orang luar, dia ini ibu mertuaku. Aku sudah menghargai Treya

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1940

    "Kamu tertohok ya sama kata-kataku?" Melihat Joanna kesal, nenek Diego malah makin menyerang."Semua orang juga tahu suamimu nggak pernah pulang, bisa jadi dia punya banyak anak haram di luar!"Joanna terdidik dengan baik sejak kecil. Dia mengepalkan tangannya erat-erat dan berusaha untuk tidak membalas ucapan nenek Diego.Reina langsung melangkah maju ke hadapan nenek Diego."Kamu bilang Diego menghabiskan banyak uang untuk putri Keluarga Sunandar? Siapa? Mana buktinya?"Nenek Diego terdiam.Sebelum dia sempat berpikir, Reina melanjutkan, "Kalau nggak bisa ngasih bukti, aku bisa menuntutmu karena sudah memfitnah."Nenek Diego tersadar."Dasar gadis sialan! Hanna nama gadis itu! Dia dari Keluarga Sunandar, 'kan?""Mengenai bukti, wanita zaman sekarang itu pintar. Bisa aja mereka habiskan uang tanpa bukti." Nenek Diego menarik pakaian Reina, " Cepat minta ibu mertuamu balikin uangnya ke aku, atau aku akan sebarkan berita ini ke awak media.""Ternyata harta Keluarga Sunandar dari hasil p

DMCA.com Protection Status