Share

Bab 1498

Author: Kacang Merah
Reina juga mau tahu apa yang terjadi, jadi dia setuju tanpa ragu-ragu.

"Oke."

Maxime belum pulang, jadi Reina pergi ke rumah sakit bersama Joanna.

Sesampainya mereka di sana, belum juga sempat ke ruang rawat dan melihat Talitha, Syena sudah lebih dulu bergegas keluar dari kamar rawat dan melabrak Reina.

Segalanya terjadi begitu cepat, tidak ada seorang pun yang sempat bereaksi.

Reina jadi tidak sempat menghindar saat Syena menampar pipinya dengan keras.

Reina hanya merasakan pipinya terbakar dan sakit. Syena masih ingin menamparnya, tapi Reina langsung menangkap tangan Syena.

Kedua orang itu berseteru. Joanna mencoba memisahkan mereka, tapi tidak bisa.

"Reina! Dasar jahat! Putriku baru berusia berapa bulan? Kenapa kamu sekejam itu sama dia!"

Kejam?

Reina mengernyit bingung, "Kayaknya kamu salah paham? Aku nggak menyakiti putrimu sama sekali."

"Tubuh Talitha penuh luka begitu, kamu masih nggak mau ngaku? Kubunuh kamu!" Syena menolak untuk melepaskan Reina.

Reina hanya bisa membela diri
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (8)
goodnovel comment avatar
Reall Noel
Ganti judulnya "Reina dan musuh-musuhnya"
goodnovel comment avatar
haidan mikan
semoga kali ini Syena terperangkap dgn kejahatannya sendiri!!!!!!!!!!!!!
goodnovel comment avatar
Sivawury Ima
selalu ngikutin cerita ini karena pengen tau endingbx maxim sama Reina gimana.. ehh malah mutar² aja cerita x.. padahal kan semua orang sudah tau akal licik seina itu gimana, terus kenapa masih aja ada cerita seina nuduh Reina lagi,, kan udah bisa ketebak kaya gitu tuh.. duhh lama² bosenin cerita x
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1499

    Reina tidak takut, "Oke, lapor polisi aja, biar mereka selidiki. Aku nggak melakukan apapun!"Reina tidak takut dengan ancamannya.Syena hendak menelepon, tapi Joanna menghentikannya."Syena, pasti ada salah paham. Jangan sembarangan menuduh Nana. Nggak mungkin Nana menyakiti anak kecil seperti itu."Liane juga berkata, "Ya, kita semua satu keluarga, jangan panggil polisi."Mata Syena memerah, "Ibu pilih kasih banget sih? Putriku sudah begitu kondisinya, kenapa kalian masih belain dia?"Reina melangkah maju, "Cukup, lapor polisi saja."Saat ini, hanya dengan penyelidikan polisi yang bisa membuktikan Reina tidak bersalah.Syena sebenarnya tidak mau lapor polisi. Bagaimanapun memang bukan Reina pelakunya, dia hanya ingin memfitnah Reina."Nana, jangan gegabah. Ini 'kan masalah keluarga, kita urus saja sendiri." Liane menenangkan Reina.Syena juga menghampiri, "Oke, kita bereskan sendiri. Jadi, Reina. Apa tanggung jawabmu setelah menyiksa putriku sampai jadi begini?""Aku nggak melakukann

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1500

    "Kukasih tahu ya, kalau hari ini masalah ini nggak selesai, jangan mimpi bisa pergi dari sini."Saat Syena bicara, dia mencengkeram pergelangan tangan Reina dengan kuat.Reina tidak bisa membantah, "Terus kamu mau apa?""Bersujud dan akui kesalahanmu!" ucap Syena.Syena hanya mau memanfaatkan Reina yang masih amnesia untuk mempermalukannya dan membuatnya menderita.Bersujud?Reina tidak melakukan apa pun yang menyakiti Talitha, jadi tentu dia tidak sudi bersujud dan mengaku salah."Aku nggak mau."Syena kembali menatap Liane dan Joanna, "Bu, lihat, 'kan? Fakta sudah di depan mata saja dia tetap nggak mau minta maaf.""Sepertinya aku hanya bisa melaporkannya ke kantor polisi."Syena mengeluarkan ponselnya dan menelepon polisi.Joanna dan Liane tidak berdaya. Jika Reina benar-benar menyakiti Talitha sampai seperti ini, Reina memang harus minta maaf.Reina tetap keras kepala menolak untuk minta maaf dan membiarkan dirinya dibawa pergi.Kini bukti luka Talitha hanya berdasarkan keterangan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1501

    Sekretaris Liane angkat bicara, "Menurutku Nona Reina bukan orang yang bisa kejam sama anak-anak."Liane mengangguk."Aku juga tahu, tapi lihatlah perangai Syena. Kalau kemarin aku bantuin Nana, dia pasti akan lebih mempersulit keadaan, bisa jadi malah lebih nekat."Liane menghela napas, "Cepat selidiki masalah Talitha.""Ya." Sekretaris itu setuju.Liane menatap sekujur tubuh cucunya yang terluka."Talitha, jangan khawatir. Nenek pasti akan membantumu menemukan orang yang menyakitimu."Dia tidak memihak Syena, dia juga bukannya tidak memercayai Reina.Untuk sementara ini Liane hanya mau menenangkan Syena, sehingga dia bisa mencari tahu siapa pelaku sebenarnya.Tengah malam hari itu, Liane memanggil pengasuh Talitha."Bicaralah, kenapa kamu bohong hari ini? Kamu disogok siapa?"Pengasuh Talitha buru-buru menggeleng, "Nyonya Liane, apa maksudmu? Aku nggak bohong, sungguh, Nyonya Reina memang pelakunya."Wajah Liane menegang."Kamu masih nggak mau jujur? Bukannya waktu di rumah sakit tad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1502

    Setelah pengasuh Talitha pergi, Liane terlihat sangat lelah."Kok bisa dia setega itu?"Liane sekarang sangat menyesal kenapa mengadopsi Syena.Sekretaris Liane juga tidak percaya, "Sifat pendendam Nona Syena kuat sekali sampai tega melukai putrinya sendiri."Mereka tahu, Syena bertindak seperti ini untuk menghasut Liane membenci Reina, putri kandungnya."Sekarang aku harus bagaimana?" gumam Liane. Entah bertanya pada sekretarisnya atau dirinya sendiri.Sekretaris Liane memilih untuk diam, dia tidak bisa menempatkan diri untuk memberi saran apa pun.Setelah merenung cukup lama, Liane pergi ke kamar Syena.Syena sudah tidur dari tadi.Liane sungguh tidak habis pikir dengan Syena, bagaimana seorang ibu bisa tidur nyenyak saat anaknya masih dirawat di rumah sakit?"Syena!"Liane langsung membentak Syena untuk membangunkannya.Syena membuka matanya dengan marah, "Ibu ngapain sih tengah malam begini bangunin aku?"Amarah Liane sudah di puncak ubun-ubun."Ibu mau bicara sama kamu."Syena ban

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1503

    "Nana, bisakah kamu berhenti memperlakukan aku seperti ini? Kamu juga bisa marah padaku, tolong jangan bersikap dingin padaku, ya?" Liane tidak bisa menahan kesedihannya, dia mulai menangis.Reina tidak tahu harus berkata apa saat melihat Liane seperti ini."Aku nggak merasa perlu marah-marah." Reina berkata jujur.Reina tidak sama seperti dulu.Saat memorinya belum hilang, Reina memperlakukan Liane dengan dingin setelah tahu Liane ibu kandungnya karena Reina sangat sedih.Tapi sekarang, Reina tidak merasa sedih sama sekali.Karena bagi Reina sekarang, Liane hanya orang asing. Sehingga tidak ada yang membuatnya sedih atau merasa tidak nyaman.Tenggorokan Liane sakit seperti dikerat dengan pisau."Ini semua salahku, salahku ...."Liane sungguh tidak tahu bagaimana cara menebus kesalahannya pada Reina.Liane hanya bisa menunduk lesu dan pergi.Setelah dia pergi, Sisil bertanya pada Reina dengan bingung, "Bos, apa yang terjadi? Anak siapa yang terluka?"Reina menceritakan garis besar keja

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1504

    Kepulangan Reina bukan hanya membuat Syena cemas, masih ada Marshanda yang sama gelisahnya.Susah payah akhirnya Marshanda bisa kembali ke industri hiburan. Namun begitu teringat tindakannya pada Reina waktu itu, tentu saja dia takut kalau Reina ingat kembali.Itu sebabnya Marshanda sering diam-diam pergi untuk mengintai kegiatan Reina.Hari ini setelah syuting, Marshanda memarkirkan mobilnya di depan Perusahaan XS.Marshanda duduk di dalam mobil menunggu Reina pulang kerja.Akhirnya, dia melihat Reina keluar dari perusahaan. Marshanda pun langsung turun mobil dan berjalan menghampiri Reina.Marshanda bisa berjalan dengan begitu angkuh, dia mengenakan kacamata hitam dan masker, tampak begitu menarik perhatian.Reina juga memperhatikannya.Sebelum Reina mengenali wanita yang berjalan menghampirinya, Marshanda sudah lebih dulu sampai di hadapannya.Marshanda menghadang Reina, "Nana, kamu sudah pulang?"Suara familiar itu membuat Reina entah mengapa merasa sangat jijik.Meski dia tidak me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1505

    Reina melihat ponselnya dan melihat nomor tidak dikenal yang meneleponnya.Reina ragu-ragu sejenak, lalu mengangkat telepon itu, "Halo, siapa ya?""Master Rei, ini aku, Ari." Suara pria muda yang energik terdengar dari ujung telepon.Reina mengernyit bingung, "Ada apa?""Ya ampun, setelah amnesia kamu beneran lupa sama aku?" Ari menghela napas, "Kamu lupa dulu janji mau traktir aku makan? Lagian, sekarang 'kan aku artis perusahaanmu, masa kamu nggak peduli sama aku?"Ari bicara dengan centil.Baru pertama kali Reina bertemu pria seperti ini, dia pun mengernyit bingung untuk sesaat."Gimana ya? Aku utang dulu deh.""Nggak ah ... kamu sudah utang selama setahun lho, masa mundur lagi ..." Ari menolak.Maxime yang berdiri di samping Reina, samar-samar tahu siapa yang menelepon.Maxime merebut ponsel Reina dan benar saja ternyata memang Ari yang menelepon."Master Rei takut Maxime tahu tentang kita berdua? Jangan khawatir, aku janji nggak akan pernah kasih tahu dia!"Tentang kita berdua?Ma

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1506

    Selama makan, Reina mengabaikan Maxime.Maxime tidak tahan didiamkan Reina, Maxime pun mengalah dan hendak berinisiatif bicara dengannya.Setelah makan malam, Reina pergi jalan-jalan dan Maxime pun mengikutinya.Para wanita lain bersikap bijak, mereka menyingkir dan tidak mengganggu Reina.Reina berhenti melangkah, menatap Maxime dengan kesal, mengabaikan Maxime dan berjalan maju sendirian."Nana, jangan marah."Reina tidak berkata apa-apa."Maaf, tadi aku terlalu gegabah," ucap Maxime.Sebenarnya awalnya ini bukan masalah besar untuk Reina, tapi begitu teringat betapa Maxime yang sangat mengaturnya, Reina jadi berpikir bagaimana pernikahan mereka dulu."Dulu waktu kita menikah, kamu juga sering begini?" Akhirnya Reina buka mulut.Maxime tertegun beberapa saat dan buru-buru menjelaskan, "Ya nggaklah."Mana mungkin dia berani membuat Reina marah."Terus kenapa tadi kamu berani banget kayak gitu?" Reina tidak memercayainya.Maxime tersedak dan sebelum terpikir alasan lain, Reina kembali

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status