Share

Bab 1507

Author: Kacang Merah
Sebenarnya Riko juga ingin pulang ke rumah Reina, tapi kondisi Tuan Besar Jacob belum stabil dan hal ini membuat Riko khawatir.

Apalagi Jovan dan Bibi Alana sangat tidak bisa diandalkan. Mereka masih sering bertengkar.

Riko tidak tahu apa keduanya bisa berdamai dan bersatu.

Riko mengkhawatirkan segalanya, dia jadi tidak bisa tidur nyenyak malamnya.

...

Saat ini di Keluarga Andara.

Malam itu Reina tidur cepat dan kali ini tidak setakut seperti di Kabupaten Sariang.

Sementara Maxime tidak bisa tidur. Dia bangun berulang kali dan mau menghampiri Reina, tapi dia takut mengganggu istirahat Reina, jadi Maxime kembali lagi ke kamar.

Setelah bergadang semalaman, keesokan paginya mata Maxime pun sembab karena kurang tidur.

Maxime langsung pergi mencari Reina, tapi Sisil memberitahunya, "Bos lagi keluar."

"Keluar? Kapan dia keluar? Kemana dia pergi?" Maxime buru-buru bertanya.

Sisil menggeleng, "Aku nggak tahu, tapi nggak usah khawatir soalnya ada Deron kok."

Saat ini Maxime bukan hanya khawatir
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1508

    Reina mengepalkan tinjunya, "Kamu itu pembohong, gimana aku bisa percaya? Obat-obatan yang kamu berikan padaku bisa bikin aku sakit jiwa tahu?"Reina benar-benar tidak menyangka kalau Morgan yang sudah dianggapnya seperti seorang kakak malah justru akan tega menyakitinya.Morgan terlihat pilu."Itu satu-satunya cara yang kupunya!"Morgan tidak punya cara lain untuk membuat Reina tetap berada di sisinya, hanya strategi ini yang terpikir olehnya."Ha ..." Reina mencibir, "Apa maksudmu ini satu-satunya cara? Kamu egois dan jahat. Aku benar-benar nggak nyangka kamu akan berubah jadi begini."Berubah?Kalimat terakhir Reina membuat Morgan kehilangan kewarasannya, dia meraih lengan Reina dan matanya mulai memerah."Nana, kamu bilang aku berubah? Atas dasar apa kamu ngomong gini?"Dia meremas lengan Reina.Reina mengernyit kesakitan, "Lepaskan."Alih-alih melepaskannya, Morgan malah mencengkeram lengan Reina lebih erat."Kamu yang berubah duluan. Dulu waktu kecil kamu bilang mau menikah sama

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1509

    Ketika Jess dan Morgan menuju ke perusahaan hari ini, mereka lewat tempat ini dan Morgan berkata dia mau keluar melihat-lihat.Jess menunggu Morgan kembali di luar gerbang universitas.Kebetulan, dia melihat pemandangan ini.Jess sadar Reina kehabisan napas, "Tuan Morgan, lepaskan Nona Reina, sepertinya dia nggak bisa bernapas."Morgan tersadar oleh suara Jess.Dia langsung melepaskan Reina dan melihat wajah Reina sudah pucat pasi, jelas kesulitan bernapas."Nana!" Morgan terlihat sangat cemas.Reina terengah-engah dan tidak punya waktu untuk menjelaskan.Jess menghampiri Reina."Nona Reina, bernapaslah pelan-pelan."Reina mengangguk.Setelah sekian lama, akhirnya keadaannya membaik.Rasa bersalah melintas di mata Morgan. Dia mengangkat tangannya untuk menyentuh Reina, "Kamu nggak apa-apa?"Reina langsung mundur beberapa langkah untuk menghindarinya."Aku hampir mati."Reina ketakutan, dia merasa jika Morgan berada di dekatnya, dia akan benar-benar mati.Tangan Morgan yang terangkat me

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1510

    Morgan duduk di samping Jess, meski tidak bisa mendengar jelas percakapan mereka, samar-samar Morgan tahu Jess sedang bicara dengan pria lain."Jess, kamu punya pacar?" tanya Morgan dengan agak kaget.Jess terkejut dan tertegun sejenak, "Hmm ... entahlah. Kami masih dalam tahap mengenal satu sama lain."Morgan mengangguk, "Baguslah, kalau kamu nggak yakin, kasih tahu aku saja siapa orangnya, biar aku bantu nilai."Jess tidak menyangka Morgan akan mengucapkan kata-kata seperti itu dengan mudah tanpa ada rasa cemburu sama sekali.Hal ini membuatnya lebih yakin bahwa Tuan Morgan tidak punya perasaan sama sekali padanya.Jess tersenyum pahit, tapi tidak seperti biasanya, dia menolak Morgan."Nggak perlu, Tuan Morgan.""Kenapa?" Morgan bertanya.Jess juga tidak tahu apa yang salah dengan dirinya, namun dia merasa kesal tanpa alasan sehingga tidak bisa mengendalikan emosinya, "Ini urusan pribadiku."Morgan tercekat.Jess menambahkan, "Tuan Morgan, kamu melarangku mencampuri urusan pribadimu,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1511

    Morgan duduk di dalam mobil, mengamati Jess yang berkencan dengan seorang pria.Morgan memotret pria pasangan Jess dan menyelidiki identitasnya.Tak lama kemudian, bawahan Morgan melapor."Tuan Morgan, pria itu bernama Erik, dia sahabat Revin."Erik?Pantas saja Morgan merasa pria itu tidak asing di matanya.Morgan tahu latar belakang keluarga Jess, dia berasal dari keluarga biasa. Morgan tidak menyangka Jess bisa berhubungan dengan orang seperti Erik.Morgan memicingkan matanya dan seketika hendak bertanya pada Jess apa Jess mengetahui identitas Erik.Morgan mengawasi mereka cukup lama dan baru pergi setelah melihat Jess hendak keluar restoran.Awalnya Jess mau bayar, tapi ternyata Erik sudah membayarnya lebih dulu.Jess jadi sungkan, "Berapa? Aku transfer nanti."Dengan gaji Jess sebagai asisten, meski mampu membayar namun harga sekali makan di restoran seperti ini sama dengan gajinya sebulan.Erik tidak menyangka Jess begitu royal."Nggak perlu, lain kali aja baru kamu traktir aku.

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1512

    Ari ingin sekali mengusir Revin, jadi dia langsung merebut balik partitur lagunya."Sejak kapan Pak Revin bisa nulis lagu?"Revin spontan tersenyum, "Aku nggak bisa nulis, tapi bukan berarti aku nggak bisa menilai lagu?"Revin melirik partitur Ari dan berkata, "Menurutku ini masih mentah banget, mendingan kamu jangan buang waktu Nana."Setelah berkata demikian, dia berkata pada Reina, "Nana, Brigitta dan yang lain sebentar lagi pulang. Kamu samperin mereka gih."Reina merasa lega dan menatap Revin dengan penuh rasa terima kasih, lalu langsung meninggalkan tempat itu.Reina tidak bisa menahan antusiasme Ari karena pemuda ini menunjukkan partitur sambil memamerkan perutnya yang berotot.Reina sangat penasaran bagaimana ceritanya dia bisa bertemu dengan pria muda yang begitu ceria.Setelah Reina pergi, Ari langsung menarik senyuman di wajahnya.Dia menatap Revin dengan jijik, "Kenapa? Kamu nggak berani ngerebut dari Maxime, sekarang juga nggak ngizinin aku merebutnya?"Revin yang dulu pas

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1513

    Dengan kehadiran Ethan di vila, suasana pun makin meriah.Ethan terus menyombongkan putrinya di depan Maxime. Hari ini Jovan juga datang, dia hanya bisa terdiam melihat kedua sahabatnya yang sudah punya anak. Yang satu punya empat putra dan yang satu lagi punya seorang putri.Jovan tiba-tiba menyadari ucapan kakeknya, bagaimana rasanya sendirian.Matanya pun tertuju pada Alana yang sedang bermain dengan para bocah, sebuah pemikiran aneh pun muncul di dalam hatinya.Namun, Jovan buru-buru menggeleng dan berkata pada dirinya sendiri, "Nggak, nggak ... enakan nggak punya anak."Maxime tidak mendengar dengan jelas apa yang Jovan gumamkan, dia malah menyerahkan sesuatu pada Jovan."Periksa apa ini."Maxime memberikan sejenis obat pada Jovan.Ekspresi Jovan langsung menjadi serius, "Kak Reina pernah mengonsumsi ini?"Maxime mengangguk."Oke, aku akan memeriksanya."Maxime mendapat daftar obat dari suruhannya yang diminta membuntuti Reina.Jovan memfoto dokumen itu, lalu mengirimkannya ke baw

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1514

    Maxime pusing saat mendengar ini.Adik laki-lakinya ini benar-benar membuatnya gelisah.Maxime terdiam beberapa saat sebelum menjawab, "Aku tahu, kita awasi dia.""Oke."Setelah Ethan dan Maxime selesai membicarakan bisnisnya, mereka mulai membicarakan urusan rumah tangga.Situasi Ethan saat ini bahkan lebih buruk daripada situasi Maxime. Brigitta memaksa bercerai darinya dan membawa Erina pergi."Kak Max, aku benar-benar nggak ngerti deh. Apa aku nggak memperlakukannya dengan baik? Kenapa dia ngotot banget mau cerai sama aku?"Maxime tidak tahu bagaimana menjawabnya."Pokoknya bicara baik-baik, jelaskan semuanya supaya nanti nggak ada penyesalan," ucap Maxime.Maxime bisa berkata seperti ini karena antara dia dan Reina juga sering terjadi kesalahpahaman. Andai mereka langsung membicarakannya baik-baik, mereka tidak perlu bertengkar.Saat ini, di dalam ruang tamu.Reina dan Alana berbaring bersama.Alana merangkul lengan Reina dan berkata, "Ya ampun Nana akhirnya kamu pulang. Kamu tahu

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1515

    Reina tidak menyangka Ari juga akan datang.Reina tidak mengabaikan kebaikan orang lain, dia melangkah ke arah Ari, namun sebelum langkah kedua, Maxime sudah meraih lengannya.Reina spontan menarik tangannya.Maxime menggenggam tangan Reina lebih erat dan menyatakan kedaulatannya.Reina agak kesal. Dia pun berujar dengan dingin, "Pak Maxime, tolong ...."Belum juga Reina sempat berkata 'jaga sikapmu', Maxime sudah melepaskan tangannya.Reina langsung menjauh dari Maxime.Meski sekarang dia memercayai Maxime, dalam hal perasaan, dia belum bisa menerima Maxime.Tangan Maxime kosong dan dia merasa sangat tertekan.Kenapa dia begitu takut pada Reina sekarang?Reina buru-buru menjauhi Maxime dan mendatangi semua orang.Ari buru-buru menyapanya, "Sini, duduk di sebelahku."Reina tidak berani duduk di sebelahnya.Untungnya, Riko dan Riki peka dan langsung berinisiatif, "Ma, ayo duduk sini, masih lega."Reina minta maaf pada Ari."Maaf, sebaiknya aku duduk bersama mereka."Setelah itu dia lang

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2303

    Reina menutup telepon dan akhirnya merasa lega.Selama Syena tidak melakukan sesuatu yang buruk, semuanya tidak apa-apa.Dia sudah makin berumur dan hanya ingin menjalani hidupnya dengan baik.Jika Syena melakukan sesuatu yang salah lagi, dia akan menghabisinya....Musim semi berganti menjadi musim gugur.Waktu berlalu dalam sekejap.Dalam sekejap mata, rambut Reina pun dipenuhi dengan uban. Saat ini, Reina hampir berusia tujuh puluh tahun.Beberapa anak laki-lakinya akhirnya menikah. Anak-anak Riko dan Riki sudah duduk di bangku sekolah dasar.Reina mengambil ponselnya. Pada hari itu, dia mendengar anak buahnya berkata, "Bos, Marshanda meninggal."Meninggal adalah sebuah kata yang sering didengar Reina di masa tuanya.Selama bertahun-tahun, mertuanya juga sudah meninggal dunia.Mantan saudara perempuannya, Brigitta, juga meninggal tahun lalu.Ethan menyusul pada paruh pertama tahun ini.Hanya Erina dan suaminya yang tersisa untuk menjaga bisnis Keluarga Yusdwindra.Suami yang Erina d

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2302

    Sisca pergi ke sekolah dan hendak meminta guru untuk memanggil Talitha. Namun, dia melihat Talitha berdiri di depan gedung sekolah dari kejauhan.Di seberang Talitha ada Syena!Ekspresi Sisca langsung berubah.Dia berjalan cepat menghampiri keduanya. "Talitha."Talitha menoleh ke arahnya. "Ibu."Syena langsung marah mendengar putrinya memanggil wanita lain dengan sebutan ibu."Talitha, aku ini ibumu, dia nggak ada hubungan darah denganmu."Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, wajah Syena sangat pucat dan kuyu. Tatapan matanya menatap Sisca lekat-lekat.Sisca juga tidak merasa terintimidasi olehnya, menarik putrinya untuk berdiri di sisinya."Syena, saat itu kamulah yang nggak menginginkan Talitha. Sekarang, kamu ingin mendapatkan anakmu lagi?"Talitha menimpali, "Aku cuma punya satu ibu, namanya Sisca. Nama keluargaku juga Santiago. Jadi, kamu pergi saja dan berhenti mencariku."Mendengar apa yang dikatakan putrinya, gelenyar kelegaan menyelimuti benak Sisca.Syena terlihat makin mura

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2301

    Reina beranjak dan melangkah pergi.Marshanda menatap punggungnya dan tiba-tiba berdiri. "Reina."Langkah kaki Reina terhenti dan dia berbalik untuk menatapnya.Tiba-tiba, mata Marshanda menjadi sedikit memerah."Reina! Aku merasa sepertinya aku melakukan kesalahan."Selama sepuluh tahun terakhir, Marshanda telah bermimpi tentang masa lalu hingga berulang kali.Mimpi itu terjadi di masa lalu, ketika dia baru dijemput oleh Anthony.Saat itu, dia tidak memiliki niat licik. Saat pertama kali bertemu Reina, dia merasa bahwa Reina sangat baik.Reina akan memberinya pakaian yang bagus untuk dipakai!Memberikan makanan yang enak untuknya!Reina juga akan berbagi uang saku dengannya!Mungkin karena dia makin tua, ingatannya tentang ketika dia masih muda menjadi begitu jelas, dia pun bernostalgia.Mendengar Marshanda mengakui kesalahannya, Reina menunjukkan kerumitan di antara kedua alisnya."Itu semua sudah berlalu."Dia hanya mengatakan beberapa kata tanpa menyebutkan maaf.Marshanda memperha

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2300

    Riki benar-benar tidak berubah, ucapannya sangat manis dan masih terus menempel kepadanya.Maxime hendak mengatakan sesuatu tentangnya.Riki melepaskan pelukannya pada Reina dan memujinya."Papa, hari ini Papa bersinar banget dan makin jantan saja. Aku mau belajar dari Papa."Maxime tidak terbujuk oleh perkataannya. "Kalau mau belajar dariku, ikuti kakakmu dan uruslah perusahaan keluarga."Riki menggaruk-garuk kepalanya ketika diminta mengurus perusahaan.Sayangnya, dia benar-benar tidak suka menjadi bos.Dia hanya ingin menjadi seorang penyanyi.Dia mewarisi bakat musik yang kuat dari Reina dan merupakan penyanyi generasi baru.Reina juga memahami kebenaran bahwa setiap anak memiliki potensinya sendiri dan keempat anaknya pun berbeda."Sudah, biarkan Riki melakukan apa pun yang dia inginkan, toh ada Riko yang ngurus perusahaan.""Atau nanti kalau Leo dan Liam sudah besar, mereka juga bisa bantu ngurus perusahaan."Maxime langsung diam begitu Reina berbicara.Riki berterima kasih kepad

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2299

    Revin memang cukup terlambat saat menikah. Belakangan, dia menelepon Reina dan mengatakan bahwa dia punya anak.Maxime sedikit tercengang. "Dia punya anak dari mana? Bukannya dia nggak nikah?"Sejujurnya, Maxime juga mengagumi Revin.Sebagai seorang pria, dia sangat menyukai Reina dengan sepenuh hati dan perasannya tidak pernah berubah.Maxime menduga bahwa Revin tidak pernah menikah karena Reina.Setiap kali mendengar tentang Revin, Maxime langsung ketakutan, takut pria ini akan datang dan merebut istrinya."Katanya sih bayi tabung," kata Reina.Maxime mendengarkan dengan serius. "Siapa ibu dari anak itu?"Reina menggelengkan kepalanya. "Aku nggak tahu, katanya sih rahasia dan nggak ada yang tahu siapa ibu dari anak itu. Tapi, Revin sangat luar biasa. Gen yang dia pilih pasti sangat bagus juga."Mendengar ini, Maxime mengangguk setuju.Hatinya sangat lega.Dia sudah sangat tua, sekarang Revin akhirnya memiliki seorang anak sendiri. Dia seharusnya tidak lagi akan memiliki ketertarikan

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2298

    Jess tidak tahu apa yang ada di pikiran Erik. Dia mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya. "Bodoh, mana mungkin aku nikah sama orang lain, aku saja sudah punya kamu sama anak kita."Erik menganggukkan kepalanya dan tersenyum. "Aku tahu kalau istriku ini memang sangat mencintaiku. Cuma aku, 'kan?"Jess ragu-ragu sejenak, tetapi dengan cepat mengangguk."Ya, tentu saja."Keraguannya yang sangat tipis ini masih bisa ditangkap oleh Erik.Itu juga pertama kalinya Erik menyadari bahwa dia bisa menjadi begitu peka dan perasa, seperti seorang wanita.Dulu, hanya wanita yang selalu khawatir dia macam-macam. Sekarang, keadaan berbalik dan dia selalu mengkhawatirkan Jess.Ada pepatah yang ternyata memang benar.Jika dunia bertanya apa itu cinta, cinta adalah sesuatu yang bisa menaklukkan segalanya.Jess adalah orang yang bisa menaklukkannya....Lima belas tahun telah berlalu.Tanpa disadari, keempat putra Reina dan Maxime telah tumbuh dewasa dan semuanya sangat tampan.Riko adalah yang paling

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2297

    Entah kebetulan atau tidak, Jess yang saat itu berada jauh di Kota Simaliki juga bermimpi.Dalam mimpi itu, dia benar-benar menikah dengan Morgan dan memiliki seorang anak.Ketika terbangun dari mimpi itu, entah kenapa hati Jess terasa kosong. Dia tidak tahu kenapa ada emosi rumit di dalam hatinya.Dia menoleh ke samping, melihat seorang anak kecil yang sedang tidur di sampingnya.Di sisi anak itu ada suaminya, Erik.Wajah pria itu terlihat tampan saat tidur. Saat sinar matahari menyinarinya, dia terlihat makin memukau.Sudut mulut Jess tanpa sadar terangkat. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh putranya yang menggemaskan, sebelum meletakkan tangannya di sisi wajah Erik dan menyentuhnya.Erik merasakan sentuhan di wajahnya. Dengan mata terpejam, dia mengangkat tangannya dan meraih tangan Jess, menariknya ke pelukannya."Tanganmu dingin? Sini aku hangatkan." Dia bahkan tidak membuka matanya dan apa yang dia lakukan tampak natural.Jess memperhatikan tindakannya dan hatinya menjadi hanga

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2296

    Mata sipit Maxime sedikit menyipit. "Apa itu?"Sulit untuk menyembunyikan ketegangan di wajah Morgan."Itu cuma koran. Aku bosan dan mau mengisi waktu luang. Jangan diambil, ya?"Melihat raut wajahnya, Maxime tahu bahwa itu jelas bukan koran biasa.Maxime kembali menepis Morgan, berjalan dengan cepat untuk mengambil koran itu.Maxime membukanya dan isinya penuh dengan informasi tentang Jess.Morgan menerjang ke arah Maxime, seolah-olah rahasianya telah terbongkar.Namun, dengan kondisi fisiknya saat ini, Maxime bisa menghindar dengan mudah.Suara Morgan terdengar serak, "Kembalikan, ini milikku!"Maxime menatapnya dengan acuh."Sepertinya kamu lebih peduli sama asistenmu itu daripada Nana."Morgan tersipu malu."Apa kamu bercanda? Siapa juga yang suka sama dia. Aku nggak tertarik sedikit pun sama dia."Dia masih bersikap keras kepala.Maxime bisa melihatnya. Aktingnya benar-benar sangat kentara."Kalau begitu akan aku bawakan koran lain biar kamu bisa baca."Setelah mengatakan itu, Max

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2295

    "Sekarang, semuanya sudah jelas, jadi mulai sekarang kamu nggak perlu menjagaku lagi. Aku baik-baik saja," kata Reina.Namun, Maxime menggelengkan kepalanya. "Nggak, sekarang aku nggak terbiasa."Dia mengikuti Reina setiap hari, jadi tidak terbiasa jika harus terpisah darinya.Reina tidak berdaya ketika melihat ini."Baiklah, tapi kamu harus berubah secara perlahan."Terus menempel pada orang lain juga cukup merepotkan.Dia juga menginginkan waktu untuk dirinya sendiri.Maxime mengiakan, "Ya, terserah kamu saja."Keesokan harinya.Maxime benar-benar tidak mengikuti Reina ke tempat kerja. Dia mengutus seseorang untuk menjaganya, sementara dia sendiri kembali ke IM Group untuk bekerja.Ketika Gaby dan Sisil mengetahui bahwa Maxime telah kembali ke IM Group, mereka semua terlihat terkejut."Kenapa Pak Maxime tiba-tiba berubah pikiran?" Gaby terkejut.Sisil berbisik, "Bos, apa kalian bertengkar?"Reina menggelengkan kepalanya. "Nggak kok, hubungan kami baik-baik saja. Aku mencoba bicara ba

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status