Share

Bab 1487

Author: Kacang Merah
last update Last Updated: 2024-10-21 18:00:00
"Dia itu pria genit yang suka menggoda wanita. Sebaiknya kamu menjauh darinya," ucap Maxime.

Reina mengangguk dengan kaku, "Ya."

Ini pertama kalinya Reina tahu bahwa kata "genit" juga bisa digunakan untuk laki-laki.

Reina kembali melihat ke arah panggung, entah mengapa, dia jadi teringat beberapa wanita ....

Reina mengalihkan pandangannya karena malu dan berhenti menatap Ari supaya tidak terpikir hal aneh-aneh.

Setelah selesai syuting, Ari langsung buru-buru mendatangi Reina.

Dia bertindak seolah-olah Maxime tidak ada, "Master Rei, gimana menurutmu?"

Reina teringat ucapan Maxime barusan, dia pun mengangguk kaku, "Bagus kok."

Begitu mendengar jawaban Reina, Maxime bicara, "Apanya yang bagus? Syuting ulang iklan ini."

Ekspresi Ari langsung berubah, "Menurut Nana bagus kok, tapi menurutmu nggak bagus. Mungkin ada yang salah dengan penilaianmu."

Maxime tidak mau kalah, "Sekarang kesehatan istriku belum pulih dan dia belum mengambil alih perusahaan. Dengan kata lain, aku masih menjadi penan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1488

    Reina sungguh tidak mengerti bagaimana Morgan bisa melakukan hal ini padanya."Baik, mereka semua sangat baik padaku."Reina sekarang berdiri di balkon, dia sedang menatap Sisil dan yang lainnya dengan gembira menyiapkan makan malam bersama, saat ini Reina merasa sangat bahagia."Syukurlah, pokoknya kalau kamu merasa nggak nyaman, bilang aja ya sama aku." Morgan menambahkan.Reina meremas ponselnya erat-erat, "Morgan, sebenarnya kamu kasih aku obat apa sampai aku hilang ingatan? Perawatan apa yang kamu kasih ke aku?"Setelah Maxime membawanya ke dokter, Jovan bilang Reina sulit sembuh.Beberapa sarafnya sudah rusak oleh obat-obatan, apa ini cara Morgan mencintainya?Morgan terdiam. Tepat ketika Reina berpikir Morgan tidak akan mengatakan apa-apa, Morgan bicara, "Akan aku kirimkan semua data pengobatan yang sudah aku lakukan untukmu selama setahun ini.""Oke."Reina secara naluriah mau mengucapkan terima kasih, tetapi kalau dipikir-pikir, dia tidak perlu mengucapkan terima kasih sama se

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1489

    Mata Liane nanar, dia tidak percaya mendengar ucapan Syena."Kamu ngomong apa? Talitha itu putri kandungmu!"Tiap orang berbeda. Liane mencari putri kandungnya selama lebih dari 20 tahun.Namun putri angkatnya justru mengatakan mau menelantarkan anak kandungnya!Liane sangat terkejut, dia menatap Syena dengan tajam, berharap dia bisa menyadarkannya.Namun, Syena tidak berpikir keputusannya salah, "Itu semua salah para pria berengsek itu!"Liane sangat marah pada Syena, dadanya terasa sangat sesak."Syena, kalau kamu begitu nggak menyukainya, seharusnya sejak awal nggak kamu lahirkan. Kalau kamu lahirkan, kamu harus bertanggung jawab, ngerti?"Syena tetap bergeming, "Sudahlah Bu, jangan bahas ini lagi. Kalau aku benar-benar membesarkannya dan membawanya pulang ke Keluarga Yinandar, nanti aku nggak bisa menikah lagi."Ternyata ini alasannya ....Liane akhirnya mengerti alasan Syena, putri angkatnya ini terlalu egois."Apapun yang terjadi, aku ingatkan jangan buang anakmu atau aku nggak a

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1490

    Menemui Reina lagi?Syena sangat cemburu!Dia merasa khawatir jika hal ini terus berlanjut, Reina pasti akan menggantikannya di masa depan.Aset Keluarga Yinandar yang begitu besar akan jatuh ke tangan Reina?Syena tidak mau menyerah!Namun, terakhir kali dia bertemu Marshanda, Marshanda juga tidak memberikan ide yang bagus."Gimana nih?"Syena bertanya pada dirinya sendiri.Di kediaman utama Keluarga Andara.Setelah semua orang makan kenyang, mereka istirahat sejenak untuk ngobrol dan menonton TV.Reina yang agak lelah ingin berjalan-jalan keluar."Ma, pelan-pelan jalannya." Riki takut Reina akan jatuh, jadi dia menatap Reina dengan hati-hati.Reina jadi malu karena begitu diperhatikan oleh anak sekecil Riki, "Nggak apa-apa, jangan khawatir."Riki merasa sedikit sedih, meski Reina bicara padanya dengan lembut, Riki bisa merasa Reina menjaga jarak."Mama benar-benar nggak ingat aku? Mama nggak ingat aku sama sekali?" Dia menatap Reina dengan matanya yang besar.Reina membalas tatapan R

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1491

    Melihat bosnya bertingkah seperti ini, sekretaris itu langsung melangkah maju dan bicara untuk membantu, "Nona Reina, Bu Liane sangat merindukanmu. Apa boleh temui dia?""Dulu Nyonya Liane memang melakukan kesalahan dan itu semua karena dia nggak tahu identitasmu. Sekarang setelah tahu, dia benar-benar menyesal."Riki langsung melindungi Reina dengan berdiri di depan Reina."Kalian semua orang jahat, jangan coba-coba membawa ibuku pergi.""Tuan Riki, kami bukan orang jahat. Nyonya Liane adalah nenek kandungmu. Dia nggak akan menyakitimu dan ibumu." Sekretaris itu menjelaskan dengan sungguh-sungguh.Riki mendengus dingin."Terus siapa yang menyebabkan kakakku hampir mati dan membuat wajah mama seperti ini?" Riki balas bertanya.Sekretaris itu tersedak, "Itu semua salah paham."Dia juga mau menjelaskan, tetapi dihentikan oleh Liane.Riki kembali mengejeknya, "Kalau gitu aku mau tanya, kalau mamaku bukan anaknya apa dia akan mengakui kesalahannya? Kalau mamaku cuma orang biasa, apa dia ak

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1492

    Reina pikir dengan pindah kamar dia bisa tidur nyenyak, namun ternyata malamnya dia mimpi buruk.Dia bermimpi tentang kematian ayahnya, kematian Lyann dan kematian Treya ....Namun mimpi Reina terasa kabur dan Reina hanya bisa merasa sedih. Waktu terbangun, dia tidak dapat mengingatnya.Reina menghela napas berat, mimpi itu begitu nyata, mungkin saja mimpi itu adalah kenangan dari kejadian yang benar-benar terjadi.Reina mencoba yang terbaik untuk mengingat, tetapi tidak dapat mengingat apa pun, jadi dia bangun dan mandi.Setelah mandi, Reina pergi ke ruang tamu dan melihat orang yang dikenalnya."Kak."Yang memanggilnya adalah adik laki-lakinya, Diego.Entah sejak kapan Diego datang. Setelah melihat Reina, Diego tersenyum lebar.Reina tidak terlalu terkejut melihatnya, karena selama setahun belakangan, dia pernah bertemu dengan Diego."Ya, kok kamu ke sini?" Reina sangat dingin padanya.Karena meski Diego bertemu Reina selama setahun ini, Diego malah membantu Morgan membohonginya.Die

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1493

    Mungkin karena semalaman mimpi buruk dan membuat Reina tidak bisa tidur nyenyak, kali ini dia tidur dengan sangat nyenyak di dalam mobil.Reina masih tertidur saat mereka sampai di Kabupaten Sariang.Maxime tidak membangunkan Reina dan meminta sopir memarkir mobil.Reina tidur dengan sangat nyenyak. Dia nyaris saja jatuh ke pelukan Maxime.Maxime buru-buru menangkap dan memeluk Reina.Reina terbangun dalam kebingungan, lalu sadar bahwa dia sedang bersandar pada Maxime.Reina pun tersipu malu, "Maaf, aku nggak sengaja."Maxime menggeleng, "Untuk apa minta maaf? Ayo turun, kita sudah sampai."Eh? Secepat ini sudah sampai?Reina menatap ke luar jendela dan melihat sebuah rumah kecil.Di sinilah dirinya dan Lyann tinggal ketika dia masih kecil, ini rumah masa kecil Reina.Banyak kenangan masa kecil pun muncul di benak Reina, "Ini dia."Reina mengikuti Maxime keluar dari mobil, matanya sedikit berbinar saat melihat segala sesuatu yang tidak asing baginya."Bu Lyann, aku pulang."Reina bergu

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1494

    Waktu berlalu. Hari ini Reina dan Maxime pergi ke banyak tempat dan samar-samar mengingat banyak hal.Sore harinya, keduanya pulang ke rumah.Reina terlihat bersalah, "Yah sudah jam 10 lewat. Kalau kita pulang ke Kota Simaliki sekarang, mungkin besok subuh baru sampai."Maxime malah terlihat santai, "Kenapa nggak nginap aja malam ini? Nyetir malam-malam itu bahaya, lagian kalau kita sampai subuh-subuh, mungkin malah ganggu tidurnya Sisil dan yang lain."Maxime tahu Reina adalah wanita yang begitu mempertimbangkan orang lain dan benar saja, Reina setuju."Ya sudah kalau gitu malam ini kita nginap di sini aja, nggak apa-apa?""Iya dong, nggak masalah." Maxime sudah tidak sabar untuk menghabiskan waktu bersama Reina.Reina hendak tidur pisah kamar dengan Maxime, namun tentu saja Maxime ingin sekamar dengan Reina.Ketika Reina tahu hanya ada satu kamar tidur, dia menyarankan, "Mendingan aku tidur di sofa ruang tamu aja."Tempat ini tidak lebih baik dari kediaman utama Keluarga Andara.Di k

    Last Updated : 2024-10-21
  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 1495

    Reina yang kebetulan bertatapan mata dengan Maxime pun tertegun sejenak.Napas Maxime menjadi sesak dan dia perlahan mendekati Reina. Namun saat Maxime hendak menciumnya, Reina langsung membuang muka."Ah ... terima kasih buat semalam."Setelah itu, Reina langsung keluar dari dekapan Maxime.Maxime merasa kecewa mendapati lengannya kosong, tapi dia tidak ingin memaksa Reina. Maxime tidak ingin membuat Reina tidak bahagia.Maxime mengikuti Reina bangun.Tanah di luar terlihat basah karena terguyur hujan semalaman."Dua tahun lalu, pas di waktu seperti ini, kita berdua tinggal di sini," ucap Maxime.Reina mendengarkan ucapan Maxime, tetapi tidak punya kesan apa pun.Pagi itu Reina dan Maxime pergi sarapan di luar, lalu mengunjungi makam Lyann. Setelah itu keduanya kembali ke Kota Simaliki.Di Kota Simaliki, masih turun hujan.Di jalan terlihat banyak orang yang pergi berpasang-pasangan.Reina merenung sambil menatap semua orang di luar sana. Mungkin jika dirinya tidak amnesia, dia akan s

    Last Updated : 2024-10-21

Latest chapter

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2111

    Begitu Diego menyebutkan kata cicit, Nyonya Liz langsung mengubah pendapatnya tentang Sophia. Dia tertawa dan mengatakan, "Ya, bagus sekali. Kamu harus punya beberapa anak laki-laki, dengan begitu masa depan keluarga masih bisa dilanjutkan. Jangan seperti kedua Om mu itu, anak mereka perempuan semua. Lihatlah, dia sampai diusir sama mertuanya. Bikin malu saja."Diego mengangguk berulang kali."Ya, Nenek tenang saja."Nyonya Liz mengalihkan pikirannya untuk berbicara dengannya tentang hal lain. "Oh ya, kalau kamu sama dia, bagaimana dengan Hanna?"Nyonya Liz tidak melupakan putri tunggal dari keluarga kaya ini.Diego juga ingin menikahi Hanna. Selama dia menikahinya, dia tidak perlu terlalu bekerja keras dalam beberapa tahun. Namun, kenyataan terlalu kejam. Orang tua Hanna tidak menyukainya."Lupakan saja, nona kaya sepertinya sulit buat dilayani, Sophia jauh lebih baik darinya."Nyonya Liz menganggukkan kepalanya berulang kali. "Ya, nona kaya memang sulit dilayani. Lebih baik sama wani

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2110

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruangan.Diego takut Sophia akan marah kepadanya, jadi dia langsung berjanji, "Sophia, masa lalu sudah berlalu, aku sudah benar-benar berubah sekarang. Jangan khawatir, aku nggak akan pernah mengecewakanmu, aku juga nggak akan pernah melakukan semua hal buruk itu lagi."Mendengar itu, Sophia berkata, "Aku sudah setuju untuk bersamamu, jadi aku nggak akan mempermasalahkan hal-hal yang pernah kamu lakukan sebelumnya.""Aku marah sama dirimu yang sekarang.""Sekarang aku kenapa memangnya?"Diego tidak mengerti."Bagaimana mungkin kamu meminta kakakmu buat kasih izin buat kita melangsungkan pernikahan di sana? Itu 'kan rumah dia dan suaminya," kata Sophia."Cuma karena masalah ini?" Diego tidak habis pikir. "Dia kakakku, hal sekecil ini bukan masalah baginya."Melihat sikap keras kepalanya, Sophia makin marah, "Jangan nggak peduli begitu. Aku kasih tahu, setelah kita bersama, kamu nggak boleh minta tolong apa pun lagi sama kakakmu. Jangan menganggap rem

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2109

    Sophia mengulurkan tangan dan menarik tangan Diego. "Diego, kita adakan acara sederhana saja."Setelah mengatakan itu, dia menoleh ke arah Reina."Kak, jangan dengarkan Diego. Kita nggak akan menyelenggarakan pernikahan atau apa pun itu. Kita hanya akan menyediakan beberapa meja saja. Diego bilang Kak Reina adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini, jadi Kakak harus datang untuk merayakan hari bahagia kami."Sophia adalah orang yang punya harga diri tinggi dan tidak ingin bergantung pada siapa pun, apalagi kakak Diego.Dia juga bisa melihat bahwa Reina tidak bersedia meminjamkan rumah lama mereka untuk melangsungkan pernikahan. Dia tahu bahwa dia tidak bisa memaksanya.Namun, Diego sedikit enggan. "Tapi ...."Sophia memelototinya, membuatnya mengerucutkan bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Reina memperhatikan interaksi keduanya dengan jeli. Setelah mengobrol sebentar dengan mereka, dia mengantar mereka pergi sampai ke depan.Begitu mereka pergi, Sisil datang."Bos,

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2108

    Waktu berlalu dalam sekejap mata.Tidak lama setelah kembalinya Reina, Diego datang bersama Sophia.Reina langsung berdiri ketika melihat gadis berpakaian sederhana dan agak ceroboh yang berdiri di depannya. Setelah itu, dia mempersilakannya duduk."Sini, duduk saja nggak perlu sungkan."Dia berkata dengan lembut.Sophia sebelumnya mengira bahwa Reina adalah seorang wanita paruh baya, tetapi tidak disangka bahwa Reina masih muda dan cantik. Dia bahkan tidak terlihat seperti bos-bos wanita yang biasanya muncul dalam berita."Terima kasih, terima kasih." Dia gugup dan sedikit gemetar.Melihat hal ini, Diego menggandeng tangan Sophia dan menuntunnya untuk duduk."Ayo, jangan gugup, Kakak baik kok."Sophia mengangguk, lalu menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Reina. Itu adalah sebuah set perawatan kulit mahal yang mungkin berharga puluhan juta."Kak, aku nggak tahu mau bawa apa, tapi ini tanda penghargaan kecil dariku. Terima kasih sudah membantuku menemukan orang tuaku."Dia juga tahu b

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2107

    Reina melihat ke luar jendela dan bertanya pada Diego, "Diego, menurutmu apa yang akan kamu lakukan kalau kamu nggak punya kakak sepertiku. Bagaimana kalau aku, sebagai kakakmu nggak bisa melunasi semua utangmu?"Diego tidak merasa begitu. "Nggak perlu berandai-andai, Kak. Tolong aku untuk yang terakhir kalinya. Aku janji nggak akan pernah melakukannya lagi."Setelah mengatakan itu, dia menunggu dengan tenang.Tidak ada jawaban dari seberang telepon untuk waktu yang lama.Diego mengira sudah tidak ada harapan lagi, tiba-tiba Reina akhirnya berbicara.Dia menghela napas panjang sebelum berkata, "Terakhir kali kamu juga bilang kalau itu yang terakhir kalinya. Aku nggak tahu apakah aku harus mempercayaimu.""Kak, kamu harus percaya padaku." Diego mencoba meyakinkan Reina."Begini saja, kita buat perjanjian saja," kata Reina.Meskipun Reina tidak berpikir bahwa perjanjian adalah sesuatu yang bisa ditepati oleh Diego, itu lebih baik daripada tidak melakukannya sama sekali."Perjanjian apa?"

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2106

    Sophia menatap wajah tampan Diego, menekan pemikiran di dalam hatinya dan menggelengkan kepalanya. "Lupakan saja, aku benar-benar nggak punya rencana buat nikah."Dia merasa bahwa dia dan Diego memang tidak ditakdirkan untuk bersama.Diego sekarang menjadi seperti ini, tetapi dia masih memiliki kakaknya yang seorang presdir, tidak berada di kelas sosial yang sama dengannya."Bukannya aku sudah bilang, kita nggak perlu sampai mendaftarkan pernikahan kita. Selain itu, kamu juga harus menghadapi orang tuamu, ya nggak?"Mendengar itu, Sophia terlihat ragu-ragu cukup lama, lalu bertanya lagi, "Apa kamu menyukaiku?"Diego membeku.Sophia menatapnya dan berkata dengan tegas, "Kalau kamu menyukaiku dan ingin bersamaku, kamu bisa mengatakannya. Kalau hanya sebatas bantuan di antara teman, aku rasa lebih baik kita lupakan saja"Menghabiskan hari-hari bersama, Sophia merasa Diego cukup baik, setidaknya pria itu memperlakukannya dengan baik.Diego membutuhkan waktu lama untuk kembali tersadar. Buk

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2105

    Awalnya Sophia hanya mengambil cuti lima hari, tetapi dia harus kembali minta cuti karena ingin mencari orang tuanya. Sekarang, cutinya telah habis.Sophia segera mengangkat telepon dan berbicara dengan manajer, menatap orang tuanya dengan permintaan maaf."Ibu, Ayah, kalian harus menjalani pengobatan di rumah sakit. Manajer memintaku kembali bekerja.""Ya, jangan sampai kelelahan.""Hmm."Sophia mengangguk beberapa kali, lalu meninggalkan rumah sakit bersama Diego.Sesampainya di luar, dia bertanya lagi kepada Diego apa yang dikatakan orang tuanya.Kali ini, Diego tidak mengatakan yang sebenarnya. Dia hanya menjawab, "Om sama Tante khawatir aku akan meninggalkanmu karena kalian menyulitkanku. Jadi, aku janji sama mereka hal seperti itu nggak akan terjadi.""Oh."Sebuah kegelapan melintas di mata Sophia."Ayah sama Ibu terlalu memikirkan yang nggak perlu. Sebenarnya, aku nggak punya rencana buat menikah, aku juga nggak khawatir orang nggak suka denganku."Mendengar Sophia mengatakan ba

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2104

    Akhirnya, Sophia merasa lega setelah berhasil meyakinkan orang tuanya untuk kembali ke rumah sakit. Dalam perjalanan pulang, dia menggenggam erat tangan ayah dan ibunya, tidak mau melepaskannya."Dokter bilang kalau penyakit kalian disebabkan karena kelelahan jangka panjang. Selama kalian menerima perawatan satu atau dua tahun, kalian bisa pulang dengan sehat."Sophia tersedak, lalu melanjutkan, "Sekarang, pengobatan tinggal setengah tahun lagi, lalu kita bisa hidup dengan baik. kalian jangan pernah punya pikiran buat melarikan diri lagi.""Ya." Erna menghibur dan memeluknya dengan lembut, "Maafkan Ibu karena sudah membuatmu khawatir, Nak."Robi juga berkata, "Kali ini Ayah dan Ibu memang salah, kami minta maaf sama kalian."Sophia tersenyum. "Lain kali kalian nggak boleh seperti ini lagi.""Hmm, ya." Robi mengangguk berulang kali, nadanya lembut.Diego yang duduk di kursi depan menatap Sophia, Erna dan Robi yang terlihat bahagia, entah kenapa jadi teringat masa kecilnya.Dia teringat

  • Rindu Membuat Sang Triliuner Jatuh Sakit   Bab 2103

    Reina langsung menghubungi Diego setelah meminta pengawal itu mengirimkan alamat hotel di mana keduanya berada.Saat itu masih pagi sekali.Diego dan Sophia masih berada di luar.Ketika Diego menerima telepon itu, bagian bawah matanya berbinar. "Kak, terima kasih banyak, kamu benar-benar sangat membantuku."Reina tidak banyak bicara saat mendengar ucapan terima kasihnya."Cepat pergi dan jemput mereka kembali. Selain itu, perlakukan temanmu itu dengan baik.""Ya, ya, ya."Diego langsung mengiakan. Karena cuaca terlalu dingin, jadi suaranya sedikit bergetar.Setelah menutup telepon, Diego langsung memberi tahu Sophia."Ayo, aku tahu di mana Om sama Tante."Wajah Sophia pucat, pipinya memerah karena kedinginan. Dia mencoba mengucapkan terima kasih, tetapi ia terlalu dingin untuk berbicara.Diego segera menghentikan taksi.Keduanya duduk di dalam, penghangat di dalam mobil sangat memadai, membuat tubuh Sophia menghangat. Dia berkata, "Di mana orang tuaku sekarang? Apa mereka baik-baik saj

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status