Ajeng mendorong kursi roda yang diduduki Radev setelah menurunkannya dari mobil berdua dengan Raihana setibanya mereka di rumah.“Bentar,” ujar Radev agar Ajeng menahan dorongannya.“Kamu mau apa, Dev?”Radev menumpukan kedua tangannya ke bagian kiri dan kanan kursi roda lalu menurunkan kaki dari pijakan. Ia mencoba untuk berdiri tapi belum apa-apa ia sudah meringis sehingga membuatnya kembali terduduk.“Astaga, Dev, dokter kan udah bilang kaki kamu belum kuat, jadi jangan dipaksa. Bukannya sembuh ntar yang ada malah makin parah,” repet Ajeng mengomeli Radev.Pun dengan Rai. Ia ikut gemas melihat adiknya yang tidak sabaran ingin segera berjalan. Alih-alih akan bisa berdiri sendiri, malah dengan bantuan penyanggah atau tongkat pun Radev masih belum sanggup menginjakkan kakinya.“Dev, lo kalo mau sehat, mau cepet bisa jalan, dengerin tuh kata dokter, jangan ngelawan. Sabar dikit, okay?”Radev menjawab dengan mengesahkan napasnya. Tidak sepatah kata pun dilontarkannya. Bukan apa-apa, Rad
Read more