Home / Romansa / Kekasih Rahasia CEO / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Kekasih Rahasia CEO: Chapter 91 - Chapter 100

256 Chapters

Lo Udah Bikin Gue Nagih

Ajeng mendorong kursi roda yang diduduki Radev setelah menurunkannya dari mobil berdua dengan Raihana setibanya mereka di rumah.“Bentar,” ujar Radev agar Ajeng menahan dorongannya.“Kamu mau apa, Dev?”Radev menumpukan kedua tangannya ke bagian kiri dan kanan kursi roda lalu menurunkan kaki dari pijakan. Ia mencoba untuk berdiri tapi belum apa-apa ia sudah meringis sehingga membuatnya kembali terduduk.“Astaga, Dev, dokter kan udah bilang kaki kamu belum kuat, jadi jangan dipaksa. Bukannya sembuh ntar yang ada malah makin parah,” repet Ajeng mengomeli Radev.Pun dengan Rai. Ia ikut gemas melihat adiknya yang tidak sabaran ingin segera berjalan. Alih-alih akan bisa berdiri sendiri, malah dengan bantuan penyanggah atau tongkat pun Radev masih belum sanggup menginjakkan kakinya.“Dev, lo kalo mau sehat, mau cepet bisa jalan, dengerin tuh kata dokter, jangan ngelawan. Sabar dikit, okay?”Radev menjawab dengan mengesahkan napasnya. Tidak sepatah kata pun dilontarkannya. Bukan apa-apa, Rad
Read more

Susahnya Menjadi Simpanan

Dengan perlahan Radev menggerakkan kursi rodanya setelah berhasil menaikinya dengan susah payah. Pria itu mencoba keluar dari kamar walau dengan sedikit kewalahan.Atmosir sepi begitu terasa mengisi setiap sudut rumahnya yang megah saat Radev melalui bagian demi bagian rumah itu. Entah ke mana perginya orang-orang. Mungkin sibuk di kamar masing-masing.“Mas Radev mau ke mana?”Suara yang berasal dari belakangnya itu memaksa Radev untuk menoleh. Ia mendapati asisten rumah tangganya sedang berdiri memandangnya.“Kata ibu, Mas Radev nggak boleh ke mana-mana dulu. Istirahat saja di kamar.”Itu yang Radev lakukan setiap hari. Tidur di kamarnya sambil membunuh waktu dengan menonton film di saluran streaming sampai-sampai membuatnya bosan setengah mati.“Mami sama papi mana, Bi?”“Ada di kamarnya, Mas Radev. Mau Bibi panggilkan?” Pembantunya menawarkan diri.“Nggak usah, Bi, biar aku yang ke sana.” Radev siap-siap menggerakkan kursi rodanya kembali, tapi si Bibi menahannya, menyuruh Radev du
Read more

Haru, Sedih, Dan Bahagia

Mobil yang dikendarai Bjorka berhenti tepat di sebuah rumah bergaya mediterania bertingkat dua. Rumah yang dicat dengan warna beige itu merupakan kediaman Bjorka dan orang tuanya.Starla masih duduk membeku di tempatnya di saat Bjorka hendak keluar dari mobil. Bjorka memang mengatakan padanya bahwa kedua orang tua dan keluarganya bagitu baik. Mereka tidak akan menghakimi Starla atas apa yang terjadi padanya. Namun, tetap saja Starla merasa deg-degan. Starla merasa khawatir atas penilaian orang tua Bjorka padanya. Walau bagaimanapun seorang perempuan yang hamil tanpa memiliki suami tidak akan pernah terlihat baik di mata siapa pun.Tiba-tiba saja dirinya merasa ragu. Apa ini adalah tindakan yang tepat? Apa tidak sebaiknya dirinya pergi saja? Apa ia harus pulang ke rumah lalu menghadapi kenyataan dengan konsekuensi dirinya akan menanggung malu karena hamil di luar nikah lalu menjadi bulan-bulanan para tetangga? Dan tentu saja hinaan dari ibu dan saudara tirinya akan semakin menjadi.Sta
Read more

Aplikasi Tersembunyi

Radev mengangkat wajah, menatap lurus pada Bjorka yang memberinya penawaran.Sungguh, Radev sangat ingin sekali bertemu dengan Starla yang sudah sangat lama ia rindukan. Radev ingin memeluknya. Ingin mendengar langsung dari Starla mengenai keadaannya. Ingin melihat dengan matanya sendiri sebesar apa ukuran perut Starla sekarang, lalu membelainya dengan lembut untuk merasakan gerakan calon malaikat kecil mereka di dalam sana.Namun, Radev juga menyadari bahwa dirinya tidak boleh egois. Ia harus bisa mengesampingkan perasaannya demi keselamatan Starla dan kebaikan mereka berdua. Radev tidak ingin mengambil rIsiko. Untuk kali ini saja ia harus bisa menahan diri.“Dev, gimana?” Bjorka menegur Radev yang bergeming tanpa memberinya jawaban.“Gue pengen banget ketemu sama Starla. Gue kangen dia, Ka. Tapi lo kan tahu kalo itu terlalu berbahaya.” Radev melirik sekilas ke arah pintu toilet sebelum mengembalikan tatapannya pada Bjorka. “Ada supir gue di luar. Dia nggak bakal ngebiarin gue pergi
Read more

Satu Hal Yang Diinginkan Starla

Benar yang Bjorka katakan. Radev mungkin tidak akan tahu jika di ponsel barunya akan dipasang aplikasi sialan itu jika tidak teliti. Bahkan ia tidak sempat berpikir sampai ke sana karena yang ada di kepalanya hanya bagaimana caranya bisa berkomunikasi dengan Starla.“Kok bisa gue punya nyokap rese’ bin nggak ada akhlak gitu?” Ia masih mengutuk ibunya.“Ssssh! Lo boleh marah tapi mulut lo mesti dijaga juga, Dev. Jangan nyumpahin nyokap lo sendiri. Biar gimana-gimana lo ada karena dia.”Radev hanya bisa tersenyum masam mendengar nasehat sang sahabat. Andai Bjorka berada di posisinya Radev jamin akan melakukan hal yang sama dengannya.“Gue remove sekarang ya?” tanya Bjorka meminta persetujuan Radev sebelum menghapus aplikasi sialan itu.“Kalo lo remove nyokap gue bakalan tahu nggak?”“Tahu sih. Soalnya apa pun aktivitas lo melalui hp ini bakalan kepantau sama dia. Entah itu telfon, SMS, chat, atau baca email, termasuk saat lo browsing. Jadi dia bakal curiga kenapa aplikasinya nggak jalan
Read more

Kehamilan Ajeng

“Morning, Dev …” Sebuah suara menyapa bersama daun pintu yang terbuka.Radev yang masih berbaring di tempat tidur sontak menoleh ke sumber suara. Mengetahui siapa yang datang lelaki itu membuang napasnya. Mengingat kondisinya saat ini kamar Radev memang sengaja tidak dikunci. Oleh sebab itulah siapapun bisa masuk ke sana, termasuk tunangannya.“Baru bangun, Sayang?” tanya Ajeng sambil melabuhkan kecupannya di pipi Radev.Radev yang terlambat untuk mengelak hanya bisa mendongkol di dalam hati.“Kamu nggak ngantor?” tanyanya kemudian mengingat ini masih pagi tapi Ajeng sudah ngetem di rumahnya.“Nanti agak siangan. Kamu mau aku bikinin sarapan apa? Mami bilang kamu udah bandel lagi.”Dua hari ini Radev memang merasa nelera makannya berkurang. Tidak satu pun hidangan lezat di rumah ini berhasil memikat seleranya.“Dev, kok malah ngelamun?” Ajeng menggoyangkan tangan Radev, membangunkannya dari ketermanguan.“Bikinin aku nasi goreng aja, Jeng, tapi nggak pake bumbu instan, terus bawang go
Read more

Ancaman Radev

“Dev, lo beneran bakal jadi bapak ternyata.”Suara yang baru saja tertangkap oleh telinganya membuat Radev menggerakkan kepala dan mendapati kakaknya sudah berdiri tepat di dekatnya.“Apa?”“Lo beneran bakal jadi bapak ternyata.” Rai mengulangi dengan sunggingan senyum lebar di bibirnya.Radev tahu jika dirinya akan menjadi seorang ayah tidak lama lagi. Tapi yang ia tidak mengerti kenapa kakaknya itu mengucapkannya. Bukankah keluarganya sangat membenci Starla?Radev belum sempat berpikir banyak di saat Rai kembali membuka mulut.“Ajeng lagi hamil anak lo, Dev.”Membeku sesaat, tawa Radev kemudian pecah saat mendengar lelucon itu. Caranya merespon terang saja membuat Rai heran.“Kenapa ketawa lo?”“Gimana gue nggak ketawa? Kalo Starla yang hamil jelas gue percaya. Tapi ini Ajeng. Gimana caranya dia bisa hamil coba?” Radev tidak sanggup menahan geli.“Mulut lo kok kayak bangke gitu sih, Dev?” Rai memelototi adiknya yang suka asal bicara.“Ya wajar gue ngomong gini, gue nggak ngerasa nge
Read more

Cinta Tidak Pernah Salah

Radev bangkit dengan perlahan dari kursi roda lalu mencoba menapakkan kaki di lantai.“Aaaah …” Rintihan meluncur dari bibir bersama ringisan di wajah gagahnya.Alhasil ia kembali terduduk di kursi yang menjadi alat bantunya bermobilisasi beberapa waktu belakangan.Sambil duduk sendiri lelaki itu memutar ingatan pada peristiwa tadi pagi, tepat pada pengakuan Ajeng mengenai kehamilannya.Setelah Radev mengajukan usul tes DNA, ia tidak tahu lagi bagaimana kelanjutannya karena keburu masuk ke kamar. Tapi ia bisa menerka beberapa skema yang mungkin akan terjadi. Jika ternyata anak itu bukanlah anaknya maka dipastikan Ajeng benar-benar membuat drama pemalsuan hasil tes agar Radev mau menikahinya. Namun, Radev tidaklah setolol itu untuk diperdaya. Ia tidak akan main-main dengan ancamannya. Jika keadaan membuatnya terpaksa menikahi Ajeng, maka Radev pastikan hidup perempuan itu dan anaknya akan menderita lahir batin sepanjang usia mereka.“Dev …”Suara yang sudah sangat familier di telinga R
Read more

Najis Banget Gue Punya Anak Sama Lo!

Radev menyimpan ponsel ke dalam saku celana setelah selesai menelepon Starla. Sisa-sisa kesedihan mengakar di hatinya. Ia merasa tidak berguna sebagai laki-laki.“Udah lega sekarang?” Bjorka menyambutnya dengan pertanyaan.Gelengan lesu Radev adalah jawabannya. Untuk satu hal ia memang merasa lega. Tapi saat teringat peristiwa tadi pagi mendadak kepalanya terasa berat.“Ada apa lagi?”“Ajeng hamil.”Ucapan Radev mengejutkan Bjorka.“Hamil? Gimana ceritanya? Lo kan nggak bisa ngapa-ngapain.”“Justru itu makanya. Dia ngaku terakhir ngelakuinnya sama gue pas gue lagi mabuk. Dan entah mengapa gue nggak bisa percaya. Gue nggak yakin itu anak gue,” terang Radev mengungkapkan pemikirannya.“Jadi maksud lo dia selingkuh?”“Entahlah. Tapi feeling gue bilang itu bukan anak gue,” jawab Radev penuh keyakinan. Lalu pria itu mengembuskan napasnya, panjang dan berat. “Masalahnya sekarang nyokap minta pernikahan gue dipercepat sebelum orang-orang tahu kalau Ajeng sedang hamil.”“Mampus!” respon Bjor
Read more

Ketar-ketir

Radev menjalani hari-hari selama masa recovery dengan tiga hal yang sama berulang-ulang. Menonton film atau serial di saluran streaming, membaca buku pengembangan diri atau main PlayStation. Karena dilakukan secara continue tak ayal membuatnya hampir mati kebosanan. Tapi untung saja dengan ponsel pemberian Bjorka ia masih bsa berkomunikasi dengan Starla. Itu pun dengan cara sembunyi-sembunyi.Radev sedang berada di beranda samping ketika mendengar suara ribut-ribut dari arah dalam rumah. Ditajamkannya pendengaran serta menggeser kursi rodanya. Sekarang dengan jelas ia mendengar suara itu. Salah satunya adalah suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya.“Nggak bisa begini, aku nggak terima anakku dituduh selingkuh.”“Nggak ada yang menuduh Ajeng selingkuh, Gin. Kamu jangan salah paham.”“Jadi apa maksud Radev menyuruh Ajeng tes DNA? Itu sama saja artinya dengan menuduh Ajeng berselingkuh!”“Regina, tolong jangan emosi dulu, saat itu Radev sedang syok makanya jadi bicara sembaranga
Read more
PREV
1
...
89101112
...
26
DMCA.com Protection Status