Home / Urban / Sistem Pewaris Terhebat / Chapter 621 - Chapter 630

All Chapters of Sistem Pewaris Terhebat: Chapter 621 - Chapter 630

681 Chapters

621

Suasana semakin meraih dari waktu ke waktu. Para penonton terus berteriak sangat heboh, sedangkan para tamu VIP dan VVIP begitu antusias melihat pertandingan. Layar-layar besar menunjukkan pertarungan di arena.Para pria bertopeng bergerak sangat cepat, mulai menyerang Jay dari berbagai arah. Jay menghindari serangan dengan gesit, menghantam pukulan dan tendangan hingga beberapa pria bertopeng terdorong mundur beberapa langkah.Semua penonton tampak takjub melihat pergerakan Jay. Para penantang terus mendekat sembari, tetapi mereka justru terdorong tanpa bisa mendaratkan satu serangan pun.“Si Dewa Kematian itu sangat kuat,” ujar Dariel tanpa menoleh dari arena sekalipun. Ia tersenyum sangat lebar saat beberapa penantang mulai terjatuh. “Dia berhasil menahan Adrian dan mendorongnya. Aku tidak menyesal datang ke tempat ini!”Daisy memutar bola mata, memilih mendengarkan musik. “Tempat ini sangat berisik. Kenapa para pria selalu menyukai hal-hal menjengkelkan?”Daisy tersenyum saat meng
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

622

Davis menahan tawa. “Apakah aku harus meminta si Dewa Kematian agar dia sedikit mengalah, Tuan?”Henry Tolando menatap Davis tajam. “Tutup mulutmu dan jangan bersikap sombong di hadapanku, Davis!”“Baiklah, Tuan.” Davis masih mendapatkan peringatan dari sistem. “Dariel dan Daisy masih berada di ruangan VVIP. Jika aku pergi, aku kemungkinan akan bertemu dengan mereka.”Pertarungan semakin panas dari waktu ke waktu. Dua penantang kembali tidak sadarkan diri arena. Hanya enam penantang yang masih bertahan.Jay mengembus napas panjang. “Usia memang tidak bisa berbohong. Aku kelelahan meski aku bertarung tidak cukup serius. Aku ingin segera beristirahat sekarang.”Jay melompat-lompat kecil, melirik enam penantang yang tersisa. Para penonton bertarik memanggil “Dewa Kematian” sekaligus mendukung dan menghina penantang yang masih sadar dan sudah tidak sadarkan diri.“Pertarungan sudah berlangsung selama lima menit, tetapi si Dewa Kematian masih berdiri gagah menghadapi enam penantang yang te
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

623

“Apa maksudmu, Logan?” tanya Ludwig.“Seperti yang aku katakan barusan, Henry Tolando berada di arena pertarungan. Dia bekerja sama dengan seorang pebisnis baru untuk mengelola arena pertarungan. Si Dewa Kematian itu tampaknya adalah salah satu bawahannya,” jelas Logan.Ludwig mengepalkan tangan erat-erat. “Henry Tolando memang memiliki bawahan-bawahan yang sangat hebat. Si Dewa Kematian itu memang salah satu bawahannya.”Logan tersenyum. “Lalu, apa yang akan kau lakukan, Tuan? Apa kau tetap akan merekrut di Dewa Kematian?”Ludwig terdiam selama beberapa waktu, mengamati pemandangan malam kota. “Aku membatalkan rencanaku untuk merekrut si Dewa Kematian. Tindakan itu terlalu berisiko. Aku tidak boleh melakukan kesalahan apa pun sekarang.”“Meski kau membatalkan rencana tersebut, bukan berarti kau tidak boleh mencari tahu kelemahan si Dewa Kematian, Tuan. Selain mempersiapkan pasukan, kau juga harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan lawan.”“Kau benar, Logan.” Ludwig tertawa. “Aku tid
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

624

Henry Tolando melihat Dariel dan Daisy di depan pintu, menoleh pada Davis sesaat. “Sesuai dengan permintaan mereka, aku harus berpura-pura tidak mengenal mereka. Aku beruntung karena tidak harus berbasa-basi pada mereka. Davis tentu akan penasaran dan bertanya soal mereka.”Henry Tolando tersenyum. “Davis masih belum layar bertemu dengan mereka,” gumamnya.Davis mengepalkan tangan erat-erat saat melihat seorang pria dan wanita di dekat pintu sebelah kiri. “Dariel dan Daisy memang berada di ruangan VVIP. Aku harus bersikap seolah aku tidak melihat mereka. Meski sistem menganggap mereka sebagai orang berbahaya bagiku, aku akan baik-baik saja selama aku tidak bersentuhan dengan mereka.”Helga meremas pakaiannya saat melihat Daisy. “Wanita itu memang menyukai Davis. Dia terlihat mengamati Davis sejak tadi. Aku beruntung karena dia tampak tegang sehingga tidak mendekati Davis.”Sebastian mengamati Dariel dan Daisy. “Ini kali pertama aku melihat Dariel dan Daisy secara langsung. Mereka suda
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

625

Sistem terus memberikan peringatan. Layar merah menunjukkan jarak Davis dengan Dariel dan Daisy sangat dekat. Suasana tampak sepi, berbanding terbalik dengan kondisi di halaman dan arena-arena lain.“Apa kau memanggilku, Nona?” tanya Davis seraya mengamati Daisy. Ia menoleh pada Dariel yang tengah menunduk. “Dariel menunduk dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan topi. Dia tampaknya tidak berniat untuk menyerangku,” gumamnya.Daisy seketika membeku di tempat, menatap Davis tanpa berkedip. Jantungnya seakan ingin meledak menjadi potongan kecil. “Davis sangat berbeda dengan Davis yang aku kenal dahulu. Dia lebih tampan dan gagah dibandingkan sebelumnya,” batinnya.Daisy menarik napas panjang, mengendalikan debaran di dada. Ia mendadak sulit berbicara di depan Davis. “Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku hanya diam saja, padahal Davis sudah berada di depanku sekarang. Bukankah aku ingin berbicara dengannya?”Dariel menunduk, melirik Davis dan para pengawalnya. Ia mengarahkan cincin, m
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

626

Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Davis terbangun dalam keadaan segar bugar. Ia mencuci wajah di wastafel, mengamati wajahnya di cermin.“Aku langsung tertidur begitu memasuki kamar. Aku bahkan belum mencoba objek 002.”Davis membuka jendela, mengamati langit yang masih gelap. Angin berembus pelan bersamaan dengan deburan ombak yang tenang.“Aku berhasil menyelesaikan quest tepat waktu. Aku memiliki waktu selama dua hari sebelum quest utama kembali muncul. Aku akan melakukan evaluasi hari ini. Aku berharap Tuan Henry tertarik untuk berinvestasi lagi di perusahaanku.”Davis keluar dari kamar, menuruni tangga. Ia bertemu Carlos dan Jacob di teras. “Di mana Alex? Apakah dia masih tidur?”“Bocah nakal itu sudah bangun sejak satu jam lalu. Don sedang memberinya hukuman sekarang,” jawab Carlos sembari tertawa.“Aku lupa soal Alex yang menyusup ke battle arena bersama teman-temannya semalam. Meski Alex mengatakan hanya akan bermain di ruangannya, tetapi aku menduga jika dia akan men
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

627

Mario tengah memeriksa beberapa laporan dari anggota keluarga Miller. Ia berkutat dengan deretan kode-kode di layar.“Aku sudah memastikan cincin itu sempurna, tetapi nyatanya masih ada kesalahan yang tersilap. Ini tantangan yang menarik.”“Aku teringat dengan Dylan yang ingin membuat sebuah cincin hebat. Aku pikir dia sudah berhasil menciptakan cincin itu sekarang. Sayangnya, kemampuanku sudah tertinggal sangat jauh darinya akibat kebodohanku sendiri.”Victor dan timnya juga tengah berkutat dengan laporan-laporan seputar penggunaan cincin dari anggota keluarga Miller. Layar-layar besar menunjukkan keberadaan setiap anggota keluarga.Daisy bergegas memasuki mobil. Senyum bahagia terus terlukis di wajahnya. Ia membayangkan pertemuan dengan Davis seperti semalam. “Aku harus berbicara dengan Davis bagaimanapun caranya. Aku tidak boleh mengulang hal bodoh.”Daisy mengirimkan alamat rumah Davis pada sopir, bersandar di kursi. Ia membuka tas, mengambil sebuah foto Davis. “Aku sudah melukis
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

628

“Di mana kau Dylan?” tanya pria berkacamata seraya mengamati pemandangan Leaventown. “Aku sudah mencari-carimu ke mana-mana. Kau juga tidak pernah membalas pesanku hingga sekarang. Aku harap kau baik-baik saja.”Mobil melaju sangat cepat, melewati beberapa kendaraan hingga akhirnya terjebak macet. Beberapa penumpang tampak kesal karena kendaraan yang nyaris tidak bisa bergerak.“Terakhir kali kita bertemu adalah dua puluh tiga tahun lalu. Aku berhasil menyelamatkanmu tepat waktu. Kau membuatku sangat panik saat menemukanmu nyaris dalam keadaan mati di dekat jurang. Aku membawamu ke rumahku dan merawatmu hingga kau kembali pulih.”Pria itu mengepalkan tangan erat-erat. “Kau mengatakan ingin menyempurnakan cincin yang sudah kau kerjakan sejak lama untuk menolong kakakmu, keponakanmu, dan kakak iparmu.”Pria itu membuka layar hologram, mengamati kemacetan. “Aku akan terjebak macet dalam waktu yang lama. Terjadi tabrakan beruntun di depan. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu a
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

629

“Astaga! Kenapa aku mendadak bodoh?” batin Daisy seraya berusaha tetap sadar saat Davis berada di depannya. Ia mengabaikan tatapan semua orang, berusaha setenang mungkin. Susan memutar bola mata saat melihat ekspresi Daisy. “Kau tidak perlu berteriak hanya untuk memanggilku. Apa yang kau inginkan?” tanya Davis seraya mengamati Daisy. Ia menoleh pada Dariel yang berada agak jauh darinya. “Dariel, apa yang dia inginkan?” gumamnya. Susan menyikut Daisy. “Kenapa kau diam saja, Nona? Kau seharusnya berbicara sekarang sebelum Davis pergi.”Daisy menarik napas panjang, menunduk sembari meremas pakaiannya. “Aku datang ... untuk bertemu denganmu, Davis. Maksudku, aku datang ... untuk mengucapkan terima kasih padamu karena ... karena kau menolongku saat di rumah sakit berhantu tempo hari.”“Rumah sakit berhantu?” gumam Davis. Ia teringat dengan momen pertemuan pertamanya dengan Daisy di tempat itu. Meski sistem memberikan peringatan untuk menjauhi wanita itu, tetapi ia tidak membiarkan wanit
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

630

“Kau ingin aku mengikuti Battle Arena?” Draco tiba-tiba tertawa, memegang telinga beberapa kali. “Apa aku tidak salah mendengar sekarang?”“Aku serius. Henry Tolando adalah pemilik Battle Arena itu. Dia bekerja sama dengan seorang pebisnis baru. Meski Battle Arena itu baru saja buka semalam, tetapi orang-orang sangat antusias menonton pertandingan semalam. Bahkan, berita mengenai Battle Arena itu menjadi topik panas bagi penyuka pertarungan bebas.”Logan menunjukkan video pertarungan si Dewa Kematian dengan para penantang bertopeng. “Lihatlah video pertarungan ini baik-baik.”Draco berhenti tertawa, menonton pertandingan di layar saksama. “Pria bertopeng serigala itu cukup kuat. Dia mengalahkan orang-orang bertopeng itu tanpa kesulitan.”Ludwig menjelaskan, “Pria bertopeng serigala itu adalah si Dewa Kematian, raja arena di Battle Arena milik Henry Tolando. Dia berhasil mengalahkan para penantang yang merupakan para pengawal terbaik dari para tamu VIP dan VVIP semalam. Saat ini, Battl
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more
PREV
1
...
6162636465
...
69
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status