“Apa maksudmu, Logan?” tanya Ludwig.“Seperti yang aku katakan barusan, Henry Tolando berada di arena pertarungan. Dia bekerja sama dengan seorang pebisnis baru untuk mengelola arena pertarungan. Si Dewa Kematian itu tampaknya adalah salah satu bawahannya,” jelas Logan.Ludwig mengepalkan tangan erat-erat. “Henry Tolando memang memiliki bawahan-bawahan yang sangat hebat. Si Dewa Kematian itu memang salah satu bawahannya.”Logan tersenyum. “Lalu, apa yang akan kau lakukan, Tuan? Apa kau tetap akan merekrut di Dewa Kematian?”Ludwig terdiam selama beberapa waktu, mengamati pemandangan malam kota. “Aku membatalkan rencanaku untuk merekrut si Dewa Kematian. Tindakan itu terlalu berisiko. Aku tidak boleh melakukan kesalahan apa pun sekarang.”“Meski kau membatalkan rencana tersebut, bukan berarti kau tidak boleh mencari tahu kelemahan si Dewa Kematian, Tuan. Selain mempersiapkan pasukan, kau juga harus mencari tahu kekuatan dan kelemahan lawan.”“Kau benar, Logan.” Ludwig tertawa. “Aku tid
Henry Tolando melihat Dariel dan Daisy di depan pintu, menoleh pada Davis sesaat. “Sesuai dengan permintaan mereka, aku harus berpura-pura tidak mengenal mereka. Aku beruntung karena tidak harus berbasa-basi pada mereka. Davis tentu akan penasaran dan bertanya soal mereka.”Henry Tolando tersenyum. “Davis masih belum layar bertemu dengan mereka,” gumamnya.Davis mengepalkan tangan erat-erat saat melihat seorang pria dan wanita di dekat pintu sebelah kiri. “Dariel dan Daisy memang berada di ruangan VVIP. Aku harus bersikap seolah aku tidak melihat mereka. Meski sistem menganggap mereka sebagai orang berbahaya bagiku, aku akan baik-baik saja selama aku tidak bersentuhan dengan mereka.”Helga meremas pakaiannya saat melihat Daisy. “Wanita itu memang menyukai Davis. Dia terlihat mengamati Davis sejak tadi. Aku beruntung karena dia tampak tegang sehingga tidak mendekati Davis.”Sebastian mengamati Dariel dan Daisy. “Ini kali pertama aku melihat Dariel dan Daisy secara langsung. Mereka suda
Sistem terus memberikan peringatan. Layar merah menunjukkan jarak Davis dengan Dariel dan Daisy sangat dekat. Suasana tampak sepi, berbanding terbalik dengan kondisi di halaman dan arena-arena lain.“Apa kau memanggilku, Nona?” tanya Davis seraya mengamati Daisy. Ia menoleh pada Dariel yang tengah menunduk. “Dariel menunduk dan berusaha menyembunyikan wajahnya dengan topi. Dia tampaknya tidak berniat untuk menyerangku,” gumamnya.Daisy seketika membeku di tempat, menatap Davis tanpa berkedip. Jantungnya seakan ingin meledak menjadi potongan kecil. “Davis sangat berbeda dengan Davis yang aku kenal dahulu. Dia lebih tampan dan gagah dibandingkan sebelumnya,” batinnya.Daisy menarik napas panjang, mengendalikan debaran di dada. Ia mendadak sulit berbicara di depan Davis. “Apa yang terjadi padaku? Kenapa aku hanya diam saja, padahal Davis sudah berada di depanku sekarang. Bukankah aku ingin berbicara dengannya?”Dariel menunduk, melirik Davis dan para pengawalnya. Ia mengarahkan cincin, m
Malam yang panjang akhirnya berganti pagi. Davis terbangun dalam keadaan segar bugar. Ia mencuci wajah di wastafel, mengamati wajahnya di cermin.“Aku langsung tertidur begitu memasuki kamar. Aku bahkan belum mencoba objek 002.”Davis membuka jendela, mengamati langit yang masih gelap. Angin berembus pelan bersamaan dengan deburan ombak yang tenang.“Aku berhasil menyelesaikan quest tepat waktu. Aku memiliki waktu selama dua hari sebelum quest utama kembali muncul. Aku akan melakukan evaluasi hari ini. Aku berharap Tuan Henry tertarik untuk berinvestasi lagi di perusahaanku.”Davis keluar dari kamar, menuruni tangga. Ia bertemu Carlos dan Jacob di teras. “Di mana Alex? Apakah dia masih tidur?”“Bocah nakal itu sudah bangun sejak satu jam lalu. Don sedang memberinya hukuman sekarang,” jawab Carlos sembari tertawa.“Aku lupa soal Alex yang menyusup ke battle arena bersama teman-temannya semalam. Meski Alex mengatakan hanya akan bermain di ruangannya, tetapi aku menduga jika dia akan men
Mario tengah memeriksa beberapa laporan dari anggota keluarga Miller. Ia berkutat dengan deretan kode-kode di layar.“Aku sudah memastikan cincin itu sempurna, tetapi nyatanya masih ada kesalahan yang tersilap. Ini tantangan yang menarik.”“Aku teringat dengan Dylan yang ingin membuat sebuah cincin hebat. Aku pikir dia sudah berhasil menciptakan cincin itu sekarang. Sayangnya, kemampuanku sudah tertinggal sangat jauh darinya akibat kebodohanku sendiri.”Victor dan timnya juga tengah berkutat dengan laporan-laporan seputar penggunaan cincin dari anggota keluarga Miller. Layar-layar besar menunjukkan keberadaan setiap anggota keluarga.Daisy bergegas memasuki mobil. Senyum bahagia terus terlukis di wajahnya. Ia membayangkan pertemuan dengan Davis seperti semalam. “Aku harus berbicara dengan Davis bagaimanapun caranya. Aku tidak boleh mengulang hal bodoh.”Daisy mengirimkan alamat rumah Davis pada sopir, bersandar di kursi. Ia membuka tas, mengambil sebuah foto Davis. “Aku sudah melukis
“Di mana kau Dylan?” tanya pria berkacamata seraya mengamati pemandangan Leaventown. “Aku sudah mencari-carimu ke mana-mana. Kau juga tidak pernah membalas pesanku hingga sekarang. Aku harap kau baik-baik saja.”Mobil melaju sangat cepat, melewati beberapa kendaraan hingga akhirnya terjebak macet. Beberapa penumpang tampak kesal karena kendaraan yang nyaris tidak bisa bergerak.“Terakhir kali kita bertemu adalah dua puluh tiga tahun lalu. Aku berhasil menyelamatkanmu tepat waktu. Kau membuatku sangat panik saat menemukanmu nyaris dalam keadaan mati di dekat jurang. Aku membawamu ke rumahku dan merawatmu hingga kau kembali pulih.”Pria itu mengepalkan tangan erat-erat. “Kau mengatakan ingin menyempurnakan cincin yang sudah kau kerjakan sejak lama untuk menolong kakakmu, keponakanmu, dan kakak iparmu.”Pria itu membuka layar hologram, mengamati kemacetan. “Aku akan terjebak macet dalam waktu yang lama. Terjadi tabrakan beruntun di depan. Tidak ada yang bisa aku lakukan selain menunggu a
“Astaga! Kenapa aku mendadak bodoh?” batin Daisy seraya berusaha tetap sadar saat Davis berada di depannya. Ia mengabaikan tatapan semua orang, berusaha setenang mungkin. Susan memutar bola mata saat melihat ekspresi Daisy. “Kau tidak perlu berteriak hanya untuk memanggilku. Apa yang kau inginkan?” tanya Davis seraya mengamati Daisy. Ia menoleh pada Dariel yang berada agak jauh darinya. “Dariel, apa yang dia inginkan?” gumamnya. Susan menyikut Daisy. “Kenapa kau diam saja, Nona? Kau seharusnya berbicara sekarang sebelum Davis pergi.”Daisy menarik napas panjang, menunduk sembari meremas pakaiannya. “Aku datang ... untuk bertemu denganmu, Davis. Maksudku, aku datang ... untuk mengucapkan terima kasih padamu karena ... karena kau menolongku saat di rumah sakit berhantu tempo hari.”“Rumah sakit berhantu?” gumam Davis. Ia teringat dengan momen pertemuan pertamanya dengan Daisy di tempat itu. Meski sistem memberikan peringatan untuk menjauhi wanita itu, tetapi ia tidak membiarkan wanit
“Kau ingin aku mengikuti Battle Arena?” Draco tiba-tiba tertawa, memegang telinga beberapa kali. “Apa aku tidak salah mendengar sekarang?”“Aku serius. Henry Tolando adalah pemilik Battle Arena itu. Dia bekerja sama dengan seorang pebisnis baru. Meski Battle Arena itu baru saja buka semalam, tetapi orang-orang sangat antusias menonton pertandingan semalam. Bahkan, berita mengenai Battle Arena itu menjadi topik panas bagi penyuka pertarungan bebas.”Logan menunjukkan video pertarungan si Dewa Kematian dengan para penantang bertopeng. “Lihatlah video pertarungan ini baik-baik.”Draco berhenti tertawa, menonton pertandingan di layar saksama. “Pria bertopeng serigala itu cukup kuat. Dia mengalahkan orang-orang bertopeng itu tanpa kesulitan.”Ludwig menjelaskan, “Pria bertopeng serigala itu adalah si Dewa Kematian, raja arena di Battle Arena milik Henry Tolando. Dia berhasil mengalahkan para penantang yang merupakan para pengawal terbaik dari para tamu VIP dan VVIP semalam. Saat ini, Battl
Sementara itu, sebuah pasukan terlihat berjaga sembari mengawasi sebuah bangunan. Mereka bergerak menuju gedung saat seseorang memberi tanda. Begitu memasuki bangunan, mereka seketika menyebar ke sekeliling.Beberapa titik asap terlihat mengepul ke langit, bergerak ke sekeliling karena tiupan angin. Beberapa orang terbaring tidak sadarkan diri di beberapa tempat, sisanya meringis menahan perih.Di kedalaman sebuah hutan, sebuah rombongan mobil terlihat melaju sangat cepat. Pasukan bersiaga penuh, mengawasi keadaan sekeliling.“Brengsek!” Ludwig meringis kesakitan, menatap kepalanya yang sudah terlilit perban. “Mereka berhasil menyerang markas hingga aku terlempar dan membentur dinding.”Logan tersenyum. “Luka kecil itu tidak mungkin membunuhmu, Tuan. Kau akan sembuh dalam waktu cepat.”“Tutup mulutmu, sialan.” Ludwig bersandar di kursi.“Melawan militer memang sangat sulit, apalagi mereka menggunakan beberapa alat ciptaanku. Meski begitu, kita masih bisa menyelamatkan diri.” Logan ter
Aaron sontak terdiam ketika mendengar kabar dari bawahannya. Ia berdiri dari ranjang, mengepalkan tangan erat-erat. Wajahnya mendadak berubah menjadi merah seperti darah. “Dasar brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”Aaron memukul dinding, tidak peduli dengan tangannya yang berdarah. “Kau mengatakan kalau kau dan teman-temanmu gagal membawa Lucas, Liam, dan Levon? Bagaimana kalian semua bisa kalah menghadapi pasukan aliansi sialan itu?”“Apa?” Aaron membeku saat mendengarkan penjelasan bawahannya. “Pasukan khusus melindungi Lucas, Liam, dan Levon? Mereka memiliki alat canggih yang menyebabkan alat-alat kalian tidak berfungsi?”“Dasar sampah tidak berguna!” pekik Aaron di tengah keheningan malam. Kucing-kucing yang berada di atas kasur bergegas bersembunyi di bawah ranjang. “Apa kau dan teman-temanmu sedang membohongiku karena kalian semua gagal menjalankan misi itu?”Aaron menarik napas panjang, mengembuskan perlahan. Ia tertawa terbahak-bahak, memijat kepalanya yang berdenyut-de
“Hentikan, Davis! Jangan mengejar mereka!” ujar Sammy sembari menahan tangan Davis. Davis menatap beberapa batang kayu yang tumbang di depan, mengawasi keadaan sekeliling sesaat. Ia mengendalikan napas yang terengah-engah, mengingat pertarungan barusan. Don mendekati Davis. “Kondisi kita tidak memungkinkan untuk meneruskan pertarungan dan mengejar orang-orang itu, Davis. Seperti yang kau katakan, kita harus fokus untuk menangkap Lucas, Liam, dan Levon, dan menghindari pertarungan.”Davis mengamati Sammy, Don, dan yang lain. “Aku dan mereka sama-sama kelelahan sekarang, apalagi setelah pertarungan dengan empat orang itu. Mereka sangat kuat, apalagi mereka memiliki alat-alat canggih,” gumamnya. “Bagaimana dengan Lucas, Liam, dan Levon?”“Pasukan kita berhasil mengamankan mereka dari orang-orang itu,” ucap Nathan. “Kita harus segera pergi dan menyerahkan mereka ke pasukan aliansi, Davis.” Sammy mengambil secarik kain di tanah, menoleh pada pepohonan di sekeliling. “Mereka kemungkinan
Asap hitam membumbung tinggi ke langit dan sekeliling. Dua anggota dari tim rahasia bergerak sangat cepat menuju beberapa pengawal yang menjaga Lucas, Liam, dan Levon.Davis mendadak muncul, menghadang dua anggota itu. Ia menggunakan kemampuan pelumpuh, bergerak ke belakang sebuah pohon.Dua anggota itu terdiam saat tersengat listrik, nyaris terjatuh.“Apa yang terjadi?” tanya seorang anggota sembari mengawasi keadaan sekeliling, berusaha tetap berdiri tegak. “Kita seharusnya bisa menahan serangan listrik dengan alat kita.”“Ya, kau benar. Apakah alat-alat kita rusak, atau musuh memiliki alat yang lebih canggih dibandingkan kita?” sahut anggota lain sembari memaksakan diri bergerak.Davis muncul di belakang dua pria itu, memukul mereka sekuat mungkin. “Aku tidak memiliki waktu banyak.”“Ah!” Dua anggota itu seketika ambruk di tanah. Alat-alat mereka mengeluarkan asap.“Sialan! Aku tidak bisa bergerak! Alat-alatku juga hancur! Siapa yang sudah menyerang?”“Aku melihat seseorang menyera
Keempat pria muncul dari balik pohon, berlari menuju Lucas, Liam, dan Levon yang berada di dalam mobil. Saat mereka akan mendekat, Don dan yang lain segera menyerang mereka.Keempat pria itu menahan serangan Don, Trex, Frans, dan Willy, sedangkan Sammy, Nathan, dan anggota lain segera melindungi Davis.“Orang-orang itu mampu melawan Don dan yang lain dengan seimbang,” ujar Davis saat mengamati pertarungan.Davis memindai keempat pria itu melalui layar hologram. “Mereka memiliki beberapa alat canggih. Kita harus secepatnya pergi dari tempat ini sebelum pasukan Logan dan Ludwig datang.”Keempat pria itu tersenyum karena mendapatkan lawan sepadan. Mereka menyerang sembari saling berbagai informasi.Davis mendapatkan sebuah notifikasi di layar hologram. “Mereka meretas semua alat kita, termasuk mobil-mobil kita. Kita tidak memiliki pilihan selain melawan mereka.”“Kau benar, Davis. Aku tidak bisa menghubungi siapa pun sekarang.” Sammy memberikan tanda pada Nathan.Nathan segera menaiki po
[Ding][Host berhasil menyelesaikan Quest Rahasia][Quest Rahasia : 1. Melindungi Henry Tolando, Harry, dan Helga][2. Mengalahkan dan menangkap Lucas Frangkrut][Hadiah 6000 EXP +$60.000.000 dikirim ke status pewaris dan Money Power Anda][Host mendapatkan 1 kartu permintaan]“Aku berhasil menyelesaikan Quest Rahasia tepat waktu,” ujar Davis sembari mencengkeram tubuh Lucas seerat mungkin. Davis mendongak ke langit, mengamati drone dan bola yang melayang di udara. Kedua benda itu menghilang tak lama setelahnya. “Rencanaku berhasil. Aku menyerang rombongan mobil dengan sekaligus dan menyerang Lucas, Liam, dan Levon dengan bola hingga mereka tidak sadarkan diri.”Davis mencengkeram tubuh Lucas lebih erat. “Aku juga berhasil menangkap Lucas tanpa bantuan Sammy, Don, dan yang lain. Aku juga harus berterima kasih pada Jay dan yang lain karena sudah menjaga Tuan Henry, Harry, dan Helga dengan sangat baik. Aku sangat khawatir karena musuh berhasil menerobos gedung beberapa menit lalu.”Dav
Jack sontak menahan napas, menggigit tangan Tommy. “Kita terkurung di tempat sialan ini sekarang! Musuh pasti akan datang ke tempat ini jika kita hanya diam saja!”“Seluruh komunikasi kita terputus dengan pasukan lain. Meski begitu, aku yakin pasukan bantuan sedang dalam perjalanan menuju tempat ini.”Sebuah ledakan tiba-tiba terdengar. Jack dan Tommy sontak terdiam.[Waktu penyelesaian Quest Rahasia : 3 menit 30 detik]Sementara itu, pasukan gabungan aliansi dan pemerintah Floxia masih memburu Lucas, Liam, dan Levon. Mereka mengerahkan pasukan untuk mengejar melalui jalur darat dan udara.Ledakan terjadi di beberapa titik hutan, disusul asap hitam yang membumbung tinggi.Pasukan Logan dan Ludwig terus melindungi Lucas, Liam, dan Levon. Mereka juga bergerak untuk menghadang pasukan lawan.Rombongan mobil terlihat melewati jalan setapak. Titik kecil cahaya menjadi tanda pergerakan mobil di bawah rimbun daun.“Dasar brengsek!” Lucas menendang kursi. “Kenapa pasukan bodoh itu seakan-seak
Jay, Noah, dan Layla berhasil membekuk Draco.“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” teriak Draco sembari terus memberontak. Ia merasakan aliran listrik di tubuhnya. “Mereka tersengat listrik, tetapi mereka tetap tidak melepaskanku! Siapa sebenarnya mereka, dan seberapa kuat mereka?”Draco mengamati Henry Tolando di dalam helikopter. “Sialan! Padahal aku hampir berhasil mengalahkannya! Kenapa orang-orang sialan ini sangat sulit dikalahkan?”“Ah!” Draco meringis kesakitan ketika Jay mematahkan tangan dan kakinya. “Dasar bajingan! Aku pasti akan membalas kalian semua!”Draco menggertakkan gigi, menahan rasa sakit yang semakin parah. Ia semakin kesulitan menggerakkan tangannya. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Draco memaksakan mendongak saat beberapa pengawal memasuki helikopter. Ia tiba-tiba tersenyum saat menyadari sesuatu. “Mereka tidak bisa menghidupkan helikopter itu. Benda itu tampaknya rusak bersama seluruh sistem dan alat-alat canggih di gedung ini. Mereka tidak akan bisa meningga
Pedro tidak sadarkan diri setelah terkena pukulan di belakang lehernya. Meski begitu, alat di tubuhnya masih menyala dan mengirimkan informasi pada Logan dan Ludwig.Leon segera mengikat tubuh Pedro, menoleh ke lantai bawah. “Dia melemparkan koper-koper itu ke lantai bawah. Koper-koper itu kemungkinan adalah koper-koper yang tersimpan di ruangan rahasia.”Leon membunyikan peluit untuk mengirimkan pesan pada Jay, Noah, dan Layla. Ia bergegas menuruni tangga secepat mungkin, mengawasi keadaan sekeliling.Di waktu yang sama, pasukan bantuan musuh sudah memasuki bangunan. Mereka menyebar dan bergerak ke sekeliling, memasuki satu per satu ruangan, bergerak menuju tangga.“Aku baru saja mendapatkan informasi dari Tuan Logan. Ada musuh yang sudah sadarkan diri. Dia ... bahkan berhasil mengalahkan Tuan Pedro sendirian,” ujar pemimpin pasukan saat menghubungi anggota pasukan. “Jika kalian menemukan pria itu, kalian harus segera mengirimkan pesan darurat. Kalian harus menghindari pertarungan de