Home / Fantasi / LEGENDA PENDEKAR MABUK / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of LEGENDA PENDEKAR MABUK: Chapter 111 - Chapter 120

180 Chapters

111. Undangan Teman Lama

Lasmini tidak menjawab pertanyaan neneknya. Dia lalu masuk ke rumah, langsung ke belakang. Ke tempat pemandian yang berupa pancuran. Membersihkan badannya.Beberapa saat kemudian tiga orang sudah berkumpul di ruang tengah ditemani hidangan yang tersaji di tengah-tengah mereka."Apa yang kau pikirkan, Lasmini?" Si nenek mengulang pertanyaan sebelumnya."Pendekar Mabuk," jawab Lasmini singkat.Nini Ranggit saling tatap dengan Ki Rembong. Keanehan terlihat pada wanita cantik keturunan campuran itu.Sorot mata Lasmini tampak teduh menerawang. Bibirnya sedikit mencuat naik. Pikirannya melayang entah ke mana.Mengapa Lasmini menyebut nama tokoh yang menjadi musuh Ki Rembong?"Apa yang terjadi pada dirimu, Lasmini?" tanya Nini Ranggit lagi ingin menegaskan."Dia begitu gagah, aku sangat tertarik padanya. Sepertinya aku jatuh hati!" Ucapan Lasmini meluncur begitu saja seolah tanpa dipikir lagi.Jelas saja si ne
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

112. Si Rambut Setan

Gandaseta adalah sahabat lama yang mengundang Ku Ranggaguna ke tempat ini, tapi sekarang tokoh itu telah menjadi mayat. Lalu apa hubungannya dengan orang serba hitam ini?"Sebenarnya aku yang mengundang kalian!" ucap orang serba hitam berambut panjang sampai ke pinggang ini."Siapa kau?" tanya Ki Ranggaguna."Kau pasti ingat dengan Jalakrasa. Kalian berdua telah membunuhnya, dia adalah kakakku. Sekarang aku hendak membalas kematiannya. Temanmu sudah mampus, kini giliran kau menyusulnya!"Ki Ranggaguna tentu saja ingat nama yang disebut tadi. Jalakrasa adalah tokoh golongan hitam yang sempat mengacau dunia persilatan beberapa waktu lalu di daerah wilayah tenggara Indraprahasta.Bersama Gandaseta akhirnya tokoh sesat tersebut bisa dimusnahkan dari muka bumi. Rupanya sosok serba hitam ini merupakan adiknya yang hendak menuntut balas.Tidak ada rasa gentar sedikit pun di wajah Ki Ranggaguna terhadap orang serba hitam ini. Dia tetap b
last updateLast Updated : 2024-03-30
Read more

113. Mendaki ke Puncak

Tiga gulungan rambut laksana ular besar memanjang, memburu ke tiga arah. Pohon yang dipijak Ki Ranggaguna, tubuh si kakek itu sendiri dan yang terakhir ujungnya menukik dari atas mengarah ubun-ubun.Gerakannya lebih cepat dari sebelumnya seolah tidak memberi kesempatan sedikit pun Ki Ranggaguna untuk bergerak.Saka yang menyaksikan sampai menahan napas. Belum tahu apa yang akan menimpa Ki Ranggaguna. Apakah kakek itu akan selamat dari ancaman si Rambut Setan?Krekk!Pohon yang jadi tempat berdiri Ki Ranggaguna remuk bagai ranting kering ketika rambut raksasa melilitnya. Sementara sosok si kakek sudah menghilang.Braaat!Si Rambut Setan mengeluarkan pekikan keras. Dia kaget bukan main. Rupanya Ki Ranggaguna berhasil memutuskan rambut yang memburu ke badan si kakek tersebut.Saka juga tampak terkejut sekaligus kagum. Ternyata kakek itu memiliki ilmu luar biasa yang mungkin jarang sekali digunakan.Dengan ilmu ters
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

114. Ilmu Berpindah Alam

Sosok si kakek putih yang tadinya membelakangi tampak berputar pelan seperti tidak menapak ke bumi sampai akhirnya menghadap ke arah Saka Sinting."Kedatanganmu ke sini hendak memendam makhluk abadi di dasar gunung, kenapa malah datang ke puncak?" tanya si kakek putih dengan suara datar dan pelan, tapi tetap seperti tadi. Terasa bergetar sampai dada.Saka tidak merasa aneh apalagi terkejut. Orang tua tersebut pasti memiliki ilmu yang sangat tinggi atau mungkin saja sebenarnya si kakek sebenarnya bukan manusia.Mengingat di puncak gunung tertinggi ini, siapa manusianya yang mau tinggal di sini. Apalagi tanpa memiliki semacam gubuk atau rumah."Saya rasa jalannya harus dari pusat puncak gunung ini," jawab Saka tenang. Dari aura yang dia rasakan tidak mengandung hawa jahat yang mengancam dirinya.Si kakek -entah manusia atau makhluk lain- sepertinya hanya sebagai penunggu puncak yang tidak bisa sembarang orang mampu melihat atau menemukannya
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

115. Menembus Gunung

Sepasang mata harimau belang itu semakin terang cahayanya. Mulutnya menganga memamerkan taringnya yang tajam dan panjang. Lalu terdengar suara auman yang menggelegar.Auman tersebut sampai menimbulkan hawa panas terik menerpa tubuh Saka Sinting. Namun, pria itu hanya sedikit mengangkat tangan saja guna meredam hawa tersebut."Roh siluman ini telah berbuat jahat selama hidupnya, jadi harus dihukum dengan cara dipendam selamaya sampai akhir dunia." Saka menjelaskan, menganggap auman harimau itu meminta penjelasan.Namun, ternyata auman harimau itu makin kencang. Hawa panasnya sampai menggetarkan seantero tempat.Saka tidak mengerti harus mengucapkan apa lagi. Harimau itu sepertinya marah. Mulutnya semakin menganga lebar. Keempat kakinya pun bersiap hendak melompat.Pendekar Mabuk tingkatkan kewaspadaan. Bumbung tuak sudah dipegang di tangan kirinya. Gelagat tidak bisa menghindari pertarungan dengan hewan buas si raja rimba itu.Sua
last updateLast Updated : 2024-03-31
Read more

116. Kabar Buruk

Keesokan harinya tampak Ki Rembong sendirian meninggalkan pantai selatan. Dia ditugaskan untuk memenuhi syarat yang diajukan oleh Nyai Ratu Karang.Yaitu mencari tujuh lelaki yang masih perjaka dan umurnya masih di bawah dua puluh tahun untuk dijadikan tumbal pemuas nafsu Nyai Ratu Karang.Makhluk siluman itu nantinya akan menurunkan satu ilmu kepada Lasmini agar bisa memikat hati Saka Sinting sehingga bisa memiliki sang pendekar sepenuhnya selamanya.Ki Rembong terpaksa melakukan hal ini demi sang putri yang dia sayangi walaupun sampai saat ini Lasmini belum tahu bahwa dia adalah ayah kandungnya.Selain itu, bila nanti Saka Sinting sudah jatuh ke dalam pelukan Lasmini, maka si Pendekar Mabuk tersebut nantinya bisa dikendalikan supaya menuruti semua keinginan Lasmini.Ki Rembong sendiri nantinya akan menjadi orang di belakang putrinya dalam mengendalikan Saka Sinting.Namun, dalam usahanya mencari tujuh perjaka, Ki Rembong mendap
last updateLast Updated : 2024-04-01
Read more

117. Permintaan Anggita

Selain melepaskan pukulan Bintang Kejora beberapa kali, Saka juga melesatkan jarum-jarum tuak dalam jumlah banyak.Seketika belasan orang menjadi sasaran telak langsung terkapar meregang nyawa. Sementara Saka terus menerobos masuk diikuti Seta Keling dan Palastri.Ternyata di dalam lebih banyak lagi para pengepung yang sedang berjaga di setiap tempat. Sambil terus melesat ke dasar lembah, Saka melancarkan serangan-serangan tanpa ampun kepada orang-orang tersebut.Sontak saja pasukan yang mengenakan penutup wajah ini terkejut mendapati kawan-kawannya bertumbangan. Bahkan mereka sendiri menerima gilirannya.Makin ke bawah tampak makin genting. Satu kelompok bersenjata panah tengah menghujani Ki Sempana dan lainnya yang sudah tidak berdaya.Kontan saja Saka memuncak amarahnya. Dia mengamuk dengan mengeluarkan pukulan Segara Bayu.Wutt!Blaaarr!Pasukan pemanah seketika berhamburan. Saka tidak memberi ampun sedikit
last updateLast Updated : 2024-04-02
Read more

118. Kehilangan

Belum juga hilang kesedihan mendalam akibat kepergian orang-orang terdekat, sekarang harus ditambah lagi rasa duka semakin mendalam.Ya, akhirnya Anggita menghembuskan napas terakhir setelah dipenuhi keinginannya. Ada rasa sesal yang amat sangat memenuhi sanubari Saka Lasmana.Di depan kuburan Anggita, Pendekar Mabuk tidak bisa menahan tangis penyesalannya."Seharusnya aku tidak mengabulkan permintaanmu kalau saja tahu akan seperti ini!"Seta Keling bersama Palastri berdiri di belakang sang pendekar yang dirundung duka sangat mendalam. Saat ini hanya mereka berdua yang menjadi orang terdekat Saka Sinting.Sebelumnya Anggita meminta ingin merasakan keindahan dalam kemesraan bersama Saka. Gadis itu ingin menyerahkan seluruh miliknya untuk sang pujaan hati.Saka juga sempat menolak karena mereka belum terikat pernikahan, tapi Anggita seolah memaksa karena takut ajal lebih dulu menjemputnya.Akhirnya Saka tidak bisa menolak lagi keinginan sang kekasih hatinya itu. Selain karena sangat men
last updateLast Updated : 2024-04-03
Read more

119. Ajian Pemikat

Dewinta, satu-satunya murid Nyai Widasari yang masih hidup menatap sayu beberapa kuburan baru yang merupakan tempat peristirahatan terakhir guru dan saudara-saudaranya.Hati gadis ini sudah dipenuhi dendam membara atas apa yang menimpa dirinya. Namun, saat ini dia tidak memiliki kekuatan untuk membalas semuanya."Aku harus membalas semuanya!" Tekad Dewinta sudah bulat. "Tapi tidak saat ini, aku akan mencari tambahan kekuatan agar bisa menandingi mereka!""Ke mana kau akan mencarinya?" tanya Saka yang masih berada di dekat gadis itu. Dia juga sempat membantu menguburkan guru dan teman-temannya Dewinta."Nyai Guru mempunyai saudara seperguruan di daerah Burangrang."Saka terkesiap beberapa kejap mendengar jawaban si gadis. "Kalau begitu tujuan kita sama," sahutnya."Kau juga hendak ke sana?" Dewinta menoleh, memandang ke wajah Pendekar Mabuk. Ini kesalahan yang tidak disengaja baginya.Karena begitu menatap wajah lelaki gagah tersebut, seketika Dewinta terkesiap seolah melihat sesosok y
last updateLast Updated : 2024-04-05
Read more

120. Pertarungan Dua Ajian Pemikat

Lasmini melangkah mantap ke depan. Dengan ajian pemikat dari Nyai Ratu Karang dia bisa merasakan keberadaan sasaran dari jauh.Bau tubuh Saka Sinting bisa diendus dari jarak jauh. Sehingga bisa diikuti gerak langkah lelaki yang sekarang sudah digilainya itu.Dalam pikirannya sudah terbayangkan bagaimana Saka Sinting akan bertekuk lutut padanya. Memohon belaian dan kemesraannya.Angan wanita ini pun melayang. Seolah dia sedang merasakan keindahan bersama lelaki gagah yang dia dambakan."Oh, Saka, kau akan menjadi milikku selamanya ...."Langkah wanita cantik dengan tubuh indah luar biasa ini semakin cepat. Secara tidak sadar arahnya melingkar, tapi mendahului langkah Saka dan Dewinta yang berjalan lurus.Sehingga posisi Lasmini menjadi muncul dari arah depan menghadang Pendekar Mabuk. Pada saat ini jaraknya masih sekitar sepuluh tombak.Namun, Saka sudah bisa melihat kemunculan wanita itu. Dia tahu betul siapa Lasmini. Bekas istri seorang tumenggung, kemudian dijadikan pemuas nafsu Kal
last updateLast Updated : 2024-04-06
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status