Share

114. Ilmu Berpindah Alam

Sosok si kakek putih yang tadinya membelakangi tampak berputar pelan seperti tidak menapak ke bumi sampai akhirnya menghadap ke arah Saka Sinting.

"Kedatanganmu ke sini hendak memendam makhluk abadi di dasar gunung, kenapa malah datang ke puncak?" tanya si kakek putih dengan suara datar dan pelan, tapi tetap seperti tadi. Terasa bergetar sampai dada.

Saka tidak merasa aneh apalagi terkejut. Orang tua tersebut pasti memiliki ilmu yang sangat tinggi atau mungkin saja sebenarnya si kakek sebenarnya bukan manusia.

Mengingat di puncak gunung tertinggi ini, siapa manusianya yang mau tinggal di sini. Apalagi tanpa memiliki semacam gubuk atau rumah.

"Saya rasa jalannya harus dari pusat puncak gunung ini," jawab Saka tenang. Dari aura yang dia rasakan tidak mengandung hawa jahat yang mengancam dirinya.

Si kakek -entah manusia atau makhluk lain- sepertinya hanya sebagai penunggu puncak yang tidak bisa sembarang orang mampu melihat atau menemukannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status