Share

178. Pembunuhan Lagi

Seketika langsung berjingkat badannya. Dadanya mendadak berdebar kencang. Bagaimana bisa ada orang masuk? Padahal dia sudah mengunci pintu sejak masuk tadi.

"Kau!"

Semakin terkejut gadis ini begitu mengenali orang misterius ini.

"Bagaimana kau bisa masuk?"

Lelaki berpakaian serba hitam ini tersenyum sinis dengan sorot mata tajam mengandung hawa sadis. Seperti elang hendak mencengkram mangsanya.

"Aku sudah menunggu kamu dari tadi." Suaranya besar tapi pelan dan seolah sengaja diserak-serakkan.

"Gila, kamu! Masuk tanpa ijin. Mau apa kamu? Mencuri?"

Si lelaki mengekeh pelan. "Ya, aku mau mencuri nyawamu,"

"Bangsat, kamu! Antara aku dan kamu sudah tidak ada hubungan lagi, sudah tidak ada masalah lagi. Mau apa lagi kamu?

"Sudah aku bilang, aku mau nyawamu. aku masih sakit hati dicampakkan sama kamu. Aku dendam, dan Kamu harus terima akibatnya,"

"Sinting, kamu! Pergi! Atau aku panggil kakangku buat m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status