Share

122. Asmara Dalam Gua

Saka Sinting sudah duduk di samping Dewinta. Wajah keduanya tampak begitu dekat sampai bisa merasakan hembusan napas masing-masing.

Wajah Dewinta tampak memerah. Bibir tipisnya merekah bagai buah ranum. Dadanya berdebar keras, begitu juga aliran darahnya terasa lebih cepat.

Gelora asmaranya begitu menggebu. Walaupun ini yang pertama kalinya dalam keadaan seperti ini, tapi untuk hal ini tidak memerlukan pelatihan dulu sebelumnya.

Gadis ini melingkarkan kedua tangannya ke leher Saka Sinting lalu menariknya sehingga kedua bibir mereka saling bertemu.

Tidak harus menunggu Saka yang memulai, gadis ini lebih dulu memainkan lidahnya karena saking menggebu-gebu hasratnya.

Nafsu sudah menguasai dirinya. Gadis ini seakan lupa diri. Yang ada dalam benaknya hanyalah meraih keindahan bersama lelaki yang diinginkannya.

Sementara Saka juga sudah terbangkit gairahnya. Dia membalas melumat bibir si gadis yang lembut. Kedua tangannya juga sudah menjelajah ke seluruh tubuh mulus itu.

Udara dingin dalam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status