“Panggil saja Baby Z untuk sementara, sampai aku dan Zahra memutuskan namanya apa,” ucap Zyan.“Hmm, mentang-mentang nama papa sama mamanya pakai huruf Z, nama anaknya juga pakai Z,” ledek Saffa.“Ya, harus itu. Biar ketahuan kalau dia anakku,” timpal Zyan penuh percaya diri.Saffa mencebik. “Sekalian aja di keningnya dikasih tulisan, anaknya Zyandru Darmawangsa, jadi orang tidak akan meragukan kalau dia anak Kakak.” Gadis itu kembali meledek sang kakak.Zyan tergelak mendengar ucapan adiknya. “Boleh juga usulmu. Nanti kupertimbangkan,” sahutnya dengan wajah tengil. Tentu saja dia tak menanggapi dengan serius perkataan adiknya.“Zy, kita mau nunggu di sini sampai anakmu dibawa keluar atau nunggu di kamar?” Rania sengaja menyela obrolan tak jelas kedua buah hatinya.“Aku terserah yang lain saja, Ma. Menunggu di sini juga tidak apa-apa. Di kamar juga tidak masalah,” timpal Zyan.“Bagaimana kalau sebaiknya kita tunggu di kamar saja biar Nak Zyan juga bisa istirahat? Kemungkinan nanti mal
Last Updated : 2024-06-10 Read more