Setelah hampir 30 menitan, Dyan terlihat berbincang akrab dengan model tersebut dan dia kaget saat menoleh, pamannya ini sudah ada sejak tadi.“Om, sejak kapan di sini,” di bantu si model tadi, Dyan mendekati Gibran dengan kursi rodanya, Gibran yang kini melonggarkan dasinya tanpa jas, menatap kemenakannya sambil senyum di kulum.“Sejak tadi, aku nggak enak ganggu kalian, makanya aku duduk di sini!” sahut Gibran sambil melirik si model lembut ini, yang memiliki tubuh proporsional dan tingginya Gibran taksir pasti hampir 177 centimeteran.Sejenak Gibran teringat mendiang mami-nya, wajah lembut wanita ini mengingatkanya pada Rachel, ibundanya yang sudah meninggal 5 tahunan yang lalu.“Oh ya Om, ini kenalkan Celica, dia model aku dan…juga pacarku!” cetus Dyan lagi dengan mata berbinar-binar.Saking kagetnya, Gibran sampai melongo sesaat, pacar…sejak kapan Dyan memiliki seorang pacar yang sangat cantik
Read more