Gibran hadiri undangan makan siang Tuan Sherman di sebuah hotel mewah, pria setengah tua ini dengan hangat menyambut pemuda ini, yang datang hanya berdua dengan Sonu, pengawal pribadinya.Tempat makan malam ini sangat eksklusife. Selain mewah, tempat ini juga agaknya memang khusus di boking Sherman buat menjamu Gibran.Gibran sempat melirik, ada satu kamar mewah yang tersedia di tempat ini. Sebagai pria petualang, Gibran sudah paham, tempat itu bisa dipakai kapanpun. Dalam artian negative, yakni buat kencan, tanpa perlu boking kamar lagi."Hmm...agaknya si Sherman tahu sifatku," batin Gibran, tanpa sadar senyum sendiri.Di depan mereka juga ada alat-alat band, organ dan gitar, juga alat music buat nge-Dj. Sebuah ruangan eksklusife yang pastinya sangat mahal dan tak sembarangan orang bisa memboking tempat ini.Karena sewa perjamnya puluhan jutaan, komplet dengan hiburannya.Sherman kembali bersama dengan dua asisten cantiknya, Sandra dan Monica, yang seperti dulu saat berkunjung ke kan
Read more