Ditengah tengah kebersamaanya, tiba tiba...Drreet drreet!Ponsel Ginda berdering, hingga membuatnya dengan cepat meraih ponselnya, nama Rumi menari nari dilayar benda pipih tersebut."Assalamualaikum, Bu.""Walaikum salam, Ginda. Ibu... Ibu.." ucap Rumi yang terdengar begitu lemah, hingga membuat Ginda melebarkan mata. "Ibu kenapa? Ibu sakit ya?" tanya Ginda cemas."Kepala Ibu sakit banget, Nak."Mendengar ucapan lemah itu seketika ekspresi Ginda berubah, ia merasa ada yang tidak baik dengan Ibunya."Ibu, bertahan ya. Sabar sebentar aku pulang sekarang," ucap Ginda yang kemudian mengakhiri panggilannya.Lalu memperhatikan Marvin dengan mata berkaca kaca."Mas, sepertinya Ibu sedang sakit, dia mendesak kesakitan. Mas, apa aku boleh berkunjung kerumah Ibu? aku khawatir Mas terjadi apa apa sama Ibu," ucap Ginda meraih tanga Marvin dengan penuh harap.Ia berharap untuk diizinkan pergi, m
Baca selengkapnya