"Ibu, Ibu bertahan ya. Ibu yang kuat, Ibu pasti sembuh kok, biar kata dokter usia Ibu ngga akan lama lagi, tapi yang menentukan usia seseorang itu cuma Allah, Bu. Ibu yang tenang, ada aku disini yang akan selalu ada buat Ibu," ucap Ginda dengan suara bergetar.Menggenggam tangan sang Ibu yang belum sadarkan diri dibed rumah sakit. Cukup lama Ginda menangisi, sebelum akhirnya perlahan Rumi membuka mata, hingga membuat Ginda dengan cepat menghapus air matanya dan memperhatikan wajah Rumi dengan seksama."Ibu, alhamdulillah Ibu udah bangun," ucap Ginda pada wanita paruh baya yang masih tampak lemah tersebut."Nda.""Iya, Bu. Ini aku, aku minta maaf ya, Bu. Aku minta maaf sama Ibu, aku ngga bermaksud buat Ibu kecewa," ucap Ginda menggenggam tangan Rumi lebih erat."Minta maaf pada suamimu, Nda. Karena kamu sudah menyakiti dia," jawab lemah Rumi yang membuat Ginda hanya bisa diam.Percuma ia terus membela diri namun Rumi masih tak per
Baca selengkapnya