“Di sudut yang kanan juga. Semprot lagi, lalu gosok sampai bersih.” Mae menunjuk, dan Ash dengan patuh melaksanakan. Menyemprotkan cairan pembersih ke atas permukaan meja metal, dan menggosok sampai berkilau.Patuh, tapi bukan tidak memprotes. “Kenapa harus sampai sudut ini? Kita hanya menempati sebelah sana.” Ash menunjuk bagian dimana mereka ‘bergumul’ tadi. Sudah sangat jauh dari tempat Ash menggosok saat ini. Tentu bagian itu adalah yang pertama dibersihkan Ash, sampai tiga kali malah. Memakai air dan cairan pembersih, setiap kalinya. Bahkan termasuk lantai juga ikut dibersihkan olehnya. Semua atas perintah Mae“Karena aku tidak tahu sampai mana kuman dan bakterinya menyebar. Aku tidak mau ada kotoran yang tertinggal.” Mae menunjuk sekali lagi, menyuruh Ash mengulang.“Kau juga menikmatinya tadi.” Ash bergumam, sedikit tidak rela disalahkan, karena ingat betul Mae tidak amat menolak saat mereka melakukannya tadi.“Aku sudah meminta pulang, kau yang merayuku. Kau yang tidak sabar
Baca selengkapnya