“Tidak ada yang harus kau lakukan hari ini bukan?”Ash bertanya dalam gumaman saat merasakan gelitik di pipinya. Mengira kalau Mae baru saja mengelus wajahnya.“Hm?” Mae hanya bergumam saja tapi, dan ini mengherankan Ash. Mae tidak terdengar seperti terjaga, tapi ada yang menyentuh pipinya. Mengelus berulang kali.Ash langsung memaksakan matanya terbuka dan bergegas duduk. Ada sesuatu yang menyentuh pipinya, tapi bukan Mae.“Apa?!” Mae tentu saja ikut tersentak bangun, dan bingung, karena matanya tertutup warna perak dan emas.“Apa… Oh…” Ash tentu juga sama, dan menepis, akhirnya sadar benda apa yang sejak tadi menyentuhnya. Balon yang tadi malam melayang dengan cantik di langit-langit, kini semua telah turun dan memenuhi lantai toko.Tentu ada pula yang jatuh di sudut toko, tepat di atas sofa tempat mereka tertidur, dan akhirnya mengelus pipi Ash,“Balon.” Mae mengambil satu balon yang kini terbang rendah sejajar pandangan matanya.“Yup. Nitrogennya sudah habis pasti.” Ash menepis sem
Last Updated : 2024-06-16 Read more