Home / Historical / TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM: Chapter 71 - Chapter 80

120 Chapters

HARI EKSEKUSI

"Untuk apa ini?" tanya Qiao Zhi Jing, heran kala Hua Rong tiba-tiba memasangkan topi jerami dengan penutup kain di atas kepalanya."A-Jing, sekarang kau adalah buronan yang melarikan diri. Kutebak, lukisan wajahmu telah disebarluaskan di seluruh Negara ini," terang Hua Rong."Emm ... ." Qiao Zhi Jing hanya mengangguk-anggukkan kepalanya."Baiklah. Ayo kita berangkat," himbaunya.Dengan sigap Hua Rong menaiki kuda, lalu mengulurkan lengannya kepada Qiao Zhi Jing. Tanpa pikir panjang, Qiao Zhi Jing langsung meraih lengan Hua Rong. Namun, seketika dia dikejutkan tatkala Hua Rong memposisikannya di depan, padahal ia mengira jika dia akan duduk di belakang.Qiao Zhi Jing merasakan perasaan canggung mendapati dirinya dengan posisi diapit oleh kedua lengan Hua Rong yang mengendalikan pacu kuda. Sedangkan Hua Rong di belakangnya reflek melukis senyum bahagia dengan posisi mereka saat ini.JIAH!JIAH!JIAH!***"Jendral Qiao melakukan dosa besar karena mengkhianati Negara dan bekerjasama denga
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

TERLAMBAT SELANGKAH

"BERHENTI!" Seseorang berteriak dengan lantang demi menghentikan aksi eksekusi seluruh Keluarga Qiao. "BERHENTI! JANGAN!!!" cegahnya. Sayangnya, usahanya sia-sia. Ia terlambat selangkah. Tidak, dia sangat terlambat karena seluruh Keluarga Qiao telah dieksekusi tanpa menyisakan seorang pun nyawa. Bahkan, cipratan darah memercik menodai wajahnya.Pupuslah harapannya. Ia sangat syok dan tertekan melihat penampakan yang berusaha dicegahnya, dan kini berakhir sia-sia. Mimbar dipenuhi genangan darah Keluarga Jendral Qiao. Perlahan mengalir membanjiri tanah daratan."Tidak!!!" Tubuhnya meluruh. Seluruh sendinya melemah dan tak dapat menopang tubuhnya lagi.Serentak semua yang berada di sana menoleh ke arah sumber suara. Tatapan mereka tertuju kepada sosok wanita yang mengenakan topi jerami dengan kain kelambu yang menutupi wajahnya. Ketika semua mata tertuju ke arahnya, sepontan wanita itu melepaskan topi jerami yang dikenakannya untuk mengekspos wajahnya.Setiap wajah memasang ekspresi berb
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

LEPAS KENDALI

"A-ada apa, Yang Mulia?" tanya seorang hakim yang memenuhi panggilan Bai Ruyu."Wanita itu adalah buronan yang bernama Qiao Zhi Jing. Tunggu apa lagi? cepat tangkap dia dan penggal kepalanya," titah Bai Ruyu. Bai Ruyu memerintahkan seorang hakim untuk menangkap Qiao Zhi Jing yang berda di bawah sana."B-baik, Yang Mulia," gagapnya. Tanpa banyak bertanya, sang hakim pun langsung bergegas mengerjakan perintah dari Bai Ruyu."Lancang sekali! Semuanya, tolong dengarkan. Wanita yang kalian lihat di depan ini adalah seorang buronan yang kami cari. Dia adalah putri Jedral Qiao si pengkhianat. Wanita ini adalah Qiao Zhi Jing," ungkap sang hakim. "Dia adalah Qiao Zhi Jing si wanita kejam itu? bagus sekali. Akhirnya dia menyerahkan diri. Tunggu apa lagi? cepat bunuh dia!""Bunuh dia!""Penggal kepalanya!""Bunuh dia!""Bunuh dia!" "Pengkhianat hina!""Mati saja kau!"Gemuruh suara rakyat mencaci dan mencela Qiao Zhi Jing. Tuduhan tak berdasar mengecamnya. Satu dunia menghakiminya dan berharap
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

KISAH DRAMATIS

“Apa? Kaisar jatuh sakit dan Pangeran Pertama telah naik takhta?”Kabar dari Ibu Kota tentang pergantian Kaisar sengaja disebarluaskan hingga ke kamp militer pertahanan tempat Bai Wuxin ditugaskan. Berita tentang Kaisar Bai yang jatuh sakit, lalu digantikan oleh Bai Ruyu yang langsung naik takhta telah sampai ke telinga Bai Wuxin. Sekitar 2 hari sebelum memasuki Ibu Kota, Hua Rong sempat mengirimkan surat menggunakan merpati pos. Isi surat itu menuliskan bahwa dia dengan Qiao Zhi Jing akan kembali ke Ibu Kota untuk menegakkan keadilan untuk keluarganya yang telah difitnah secara tidak adil. Ketika surat telah sampai ke tangan Bai Wuxin, pada saat itu juga instingnya mengatakan bahwa perjalanan Hua Rong dan Qiao Zhi Jing akan sangat berbahaya. “Jika benar Bai Ruyu sekarang menjadi Kaisar, maka Qiao Zhi Jing … dia pasti dalam bahaya,” tebak Bai Wuxin. Ia tak bisa tinggal diam karena mengkhawatirkan alur yang jika rencana mereka gagal. “Maksud Anda, Nona kami telah masuk ke Ibu Ko
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

TITIK AKHIR

“Dia sangat terampil. Jika kau bisa menjadikannya orangmu, dia pasti bisa membantumu,” saran Qiao Li Ying. “Benar juga.” Bai Ruyu sepemikiran dengan Qiao Li Ying. Kemudian, dari atas menara dia berteriak lantang, “cepat tangkap mereka!” titahnya. Sepontan para tentara melancarkan serangannya. Mereka mengepung Hua Rong dan Qiao Zhi Jing dengan senjata. Pada detik itu, Hua Rong mengambil kesempatan merebut pedang di tangan Qiao Zhi Jing tatkala fokusnya teralihkan. Hua Rong akhirnya berhasil menghentikan tindakan bunuh diri yang ingin dilakukan Qiao Zhi Jing. Namun, semua itu belum berakhir tatkala para tentara mengepungnya seraya melancarkan serangan dari berbagai arah. CRING!CRING!CRING!BUAKK!Suara pedang beradu. Serangan pukulan dan tendangan kian bergilirian menargetkan Hua Rong dan Qiao Zhi Jing. SREKK … “A-Jing, hati-hati … Aarrrggh!” erangnya kesakitan tatkala tebasan berhasil merobek kulit punggung dan mengoyak dagingnya. “Hua Rong!” Qiao Zhi Jing membeku di
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

DITUDUH MEMBERONTAK

“Pangeran Kedua, apa sekarang Anda sedang memberontak?” Tuduhan tak berdasar sepontan dilemparkan kepada Bai Wuxin. “Apa yang sedang kalian lakukan sekarang?!” balas Bai Wuxin. Ia sangat geram dan marah tatkala mendapati tragedi yang seharusnya tidak terjadi. “Bai Wuxin, bukankah seharusnya kau menjaga perbatasan? Kenapa kau datang ramai-rami membawa pasukan? Apa benar, kau memang ingin memberontak? Tampaknya, kau tidak sabar merebut kursi singgasana yang baru saja kududuki. Apa kau tidak terima? Merasa tidak adil?” timpal Bai Ruyu yang berjalan mengikis jarak menghampiri Bai Ruyu. Kemudian, Bai Ruyu menghentikan langkahnya di jarak sekitar 5 meter. “Kakak Pertama, tidak … haruskah sekarang aku memanggilmu Kaisar?” balas Bai Wuxin. Sebisa mungkin menahan emosinya, namun genggaman erat tangannya yang mengepal tak dapat membohongi. “Lancang! Pangeran Kedua, kau harus segera memberi hormat kepada Kaisar!” sergah sang hakim yang berdiri membela Bai Ruyu. Tampaknya, semua orang di
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

KELINCI PERCOBAAN

"Apa dia tidak bisa diselematkan?" tanya Qiao Li Ying kepada seorang tabib yang ditugaskan untuk mengobati Hua Rong."Lukanya cukup parah dan juga dia telah kehabisan banyak darah. Sungguh keajaiban dia bisa bertahan hidup hingga saat ini. Saya sudah mengobati luka luarnya, tapi masalah dia bisa sadar ... saya tidak bisa banyak berharap," jelas sang tabib.Setelah mengobati luka Hua Rong, sang tabib kerajaan pun pamit berlalu pergi saat tak ada hal lain lagi yang ingin ditanyakan oleh Qiao Li Ying. Ternyata takdir masih mempertahankan nyawa Hua Rong. Setelah luka parah yang dia dapatkan akibat insiden sehari yang lalu, sampai kini Hua Rong masih bertahan hidup."Pertahanan tubuhnya cukup kuat. Jika dia berhasil selamat, maka dia pasti akan sangat berguna ... ." Qiao Li Ying menjeda ucapannya beberapa saat, lalu melanjutkannya, "untuk menjadi kelinci percobaanku," lanjutnya.PROK!PROK!PROK!Ucapan Qiao Li Ying disahut tepukan tangan meriah dari arah pintu. Seorang pria tersenyum tipi
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

JANGAN SAKITI DIA

"Bai Wuxin, kenapa kau yang ada di sini? lalu ke mana Hua Rong? Aaarrggh!" Seketika Qiao Zhi Jing mengerang kesakitan sembari memegangi kepalanya. 'A-Jing, aku berhasil melindungimu. Hiduplah dengan baik.' Penggalan ingatan terlintas dalam memori ingatan Qiao Zhi Jing.Gambaran Hua Rong yang terluka parah dalam pangkuan Qiao Zhi Jing, terpampang jelas sontak menghenyakkan. Qiao Zhi Jing mematung dengan tatapan mata kosong tatkala mengingat kejadian yang seperti mimpi, namun terlalu nyata."Tidak ... ini tidak benar. Semua ini pasti mimpi. Keluargaku pasti masih hidup. Bai Wuxin, cepat katakan! apa yang terjadi dengan keluargaku?" desak Qiao Zhi Jing. Dia menatap dengan sorot netra tajam dan tak sabar menunggu jawaban Bai Wuxin."Qiao Zhi Jing, kau pasti masih ling lung karena baru saja tersadar. Beristirahatlah. Kalau begitu, aku akan ... ." Bai Wuxin sengaja menghindari percakapan, namun Qiao Zhi Jing dengan sigap mencekal pergelangan tangan Bai Wuxin untuk mencegahnya pergi."Aku i
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

AKU BELUM HANCUR

"Aku tidak akan menyerang lagi ... asalkan kau melepaskannya. Kalian juga bisa membawaku." Bai Wuxin tawar menawar kepada si pembunuh bayaran itu."Baiklah. Kalau begitu, aku akan melepaskannya," balas sang pembunuh bayaran.Perlahan Bai Ruyu menaruh tongkat kayu ke tanah. Pada detik itu, sang pembunuh bayaran sengaja mengingkar janji. Hampir saja pembunuh bayaran itu berhasil menggorok leher Qiao Zhi Jing jika dirinya tidak lebih cerdas mengalahkannya. Tanpa ragu dan tanggung-tanggung, Qiao Zhi Jing pun tanpa ampun meremas kejantanan milik sang pembunuh bayaran hingga membuatnya mengerang kesakitan dan reflek melepaskan Qiao Zhi Jing dari kungkungannya.Bukan hanya Qiao Zhi Jing saja yang melancarkan aksi berani, Bai Wuxin pun turut melancarkan aksi tersendiri. Menaruh tongkat hanya sandiwara, tujuan yang ingin dilakukan Bai Wuxin sebenarnya yaitu meraup pasir debu dan melemparkan ke mata para pembunuh bayaran itu. Pada detik itu, kesempatan Bai Wuxin merebut pedang milik pembunuh ba
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

PENYIKSAAN SADIS

Setiap singgah di beberapa tempat, Bai Wuxin dan Qiao Zhi Jing harus mengalami sedikit rintangan ketika para petugas pemerintah telah disebarluaskan untuk menangkap mereka berdua. Beruntungnya, tidak sedikit orang yang berpihak kepada mereka dan senantiasa membantu perjalanan mereka. Hingga akhirnya, mereka dipertemukan dengan Ling Yi dan beberapa pasukan Elang Hitam yang berhasil melahirkan diri dari Ibu Kota."Ling Yi?" Satu nama terlontar dari mulut Bai Wuxin ketika mereka tak sengaja berpapasan di jalan."Pangeran Kedua, Nona ... kebetulan sekali kita bertemu seperti ini. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Ling Yi dengan ekspresi wajah khawatir."Bukan masalah besar. Kami baik-baik saja," sahut Qiao Zhi Jing yang lebih dulu mendahului Bai Wuxin yang hendak angkat bicara untuk menjawab."Itu ... leher Anda ...," tunjuk Ling Yi ke arah leher Qiao Zhi Jing yang terbalut kain."Ini ... bukan apa-apa. Hanya goresan kecil. Bai Wuxin sudah membantuku mengobatinya," tutur Qiao Zhi Jing."
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more
PREV
1
...
678910
...
12
DMCA.com Protection Status