Share

AKU BELUM HANCUR

Penulis: QUEEN NIS CA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-03 22:14:11

"Aku tidak akan menyerang lagi ... asalkan kau melepaskannya. Kalian juga bisa membawaku." Bai Wuxin tawar menawar kepada si pembunuh bayaran itu.

"Baiklah. Kalau begitu, aku akan melepaskannya," balas sang pembunuh bayaran.

Perlahan Bai Ruyu menaruh tongkat kayu ke tanah. Pada detik itu, sang pembunuh bayaran sengaja mengingkar janji. Hampir saja pembunuh bayaran itu berhasil menggorok leher Qiao Zhi Jing jika dirinya tidak lebih cerdas mengalahkannya. Tanpa ragu dan tanggung-tanggung, Qiao Zhi Jing pun tanpa ampun meremas kejantanan milik sang pembunuh bayaran hingga membuatnya mengerang kesakitan dan reflek melepaskan Qiao Zhi Jing dari kungkungannya.

Bukan hanya Qiao Zhi Jing saja yang melancarkan aksi berani, Bai Wuxin pun turut melancarkan aksi tersendiri. Menaruh tongkat hanya sandiwara, tujuan yang ingin dilakukan Bai Wuxin sebenarnya yaitu meraup pasir debu dan melemparkan ke mata para pembunuh bayaran itu. Pada detik itu, kesempatan Bai Wuxin merebut pedang milik pembunuh ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   PENYIKSAAN SADIS

    Setiap singgah di beberapa tempat, Bai Wuxin dan Qiao Zhi Jing harus mengalami sedikit rintangan ketika para petugas pemerintah telah disebarluaskan untuk menangkap mereka berdua. Beruntungnya, tidak sedikit orang yang berpihak kepada mereka dan senantiasa membantu perjalanan mereka. Hingga akhirnya, mereka dipertemukan dengan Ling Yi dan beberapa pasukan Elang Hitam yang berhasil melahirkan diri dari Ibu Kota."Ling Yi?" Satu nama terlontar dari mulut Bai Wuxin ketika mereka tak sengaja berpapasan di jalan."Pangeran Kedua, Nona ... kebetulan sekali kita bertemu seperti ini. Apa kalian baik-baik saja?" tanya Ling Yi dengan ekspresi wajah khawatir."Bukan masalah besar. Kami baik-baik saja," sahut Qiao Zhi Jing yang lebih dulu mendahului Bai Wuxin yang hendak angkat bicara untuk menjawab."Itu ... leher Anda ...," tunjuk Ling Yi ke arah leher Qiao Zhi Jing yang terbalut kain."Ini ... bukan apa-apa. Hanya goresan kecil. Bai Wuxin sudah membantuku mengobatinya," tutur Qiao Zhi Jing."

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   LIKA LIKU PERJALANAN

    "Aku hanya penasaran. Pertunjukan sebagus ini, sayang sekali jika harus dilewatkan," celetuk Bai Ruyu. "Kenapa berhenti? lanjutkan saja," sambungnya.Bukannya melanjutkan, Qiao Li Ying justru menaruk cambuk berduri ke tempat semula. Lalu, dia angkat bicara, "Kau benar. Dia baru saja siuman setelah berperang dengan maut. Jika aku melanjutkannya lagi, mungkin dia bisa mati lebih cepat. Perlahan saja. Masih banyak waktu," ujarnya."Apa sekarang, kau sedang berbelas kasihan?" selidiknya."Aku? untuk apa? dia hanyalah kelinci percobaan. Hanya ... aku tidak ingin kehilangan satu-satunya objek percobaan," paparnya."Benarkah? bahkan setelah dia meludahi wajahmu?" ejek Bai Ruyu.Sorot mata Qiao Li Ying sepontan menajam tatkala melirik wajah Bai Ruyu. Namun, ia tetap berusaha menahan emosinya."Oleh karena itu, aku tidak akan membiarkannya mati dengan mudah," cetus Qiao Li Ying.***[Pavilium Feng Xi]Tampak seorang pemuda yang tengah berlutut di depan pavilium sembari mengangkat pedang di tel

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   SOSOK TAMPAN, SIAPA DIA?

    DUAARRR!!!Bunyi suara ledakan yang begitu lantang hingga terasa mengguncang tanah tempat berpijak. Suara tersebut berasal dari arah kamp militer yang berjarak setengah kilometer dari tempat Bai Wuxin dan Qiao Zhi Jing dengan para rekannya. “Gawat! Sesuatu pasti terjadi,” duga Bai Wuxin, “Qiao Zhi Jing, pegangan erat. Jangan sampai jatuh. Jika kau jatuh, aku akan langsung meninggalkanmu.” Di saat genting, Bai Wuxin masih sempat-sempatnya melontarkan candaan yang terkesan tidak lucu sedikit pun.JIAH!JIAH!JIAH!Bai Wuxin memacu kudanya lebih cepat dari sebelumnya. Kuda berlari begitu kencang, sepontan membuat Qiao Zhi Jing semakin mempererat dekapannya. Berbeda dengan Hua Rong yang memposisikan Qiao Zhi Jing di depan, sedangkan posisi duduk Qiao Zhi Jing yakni di belakang Bai Wuxin. Jarak setengah kilometer berhasil dikikis dalam waktu hanya sekitar 15 menit. Dan ternyata, sesuai dengan dugaan Bai Wuxin. Sesuatu telah terjadi di kamp militer. Tak disangka, ternyata dalam kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HURU-HARA MEMANAS

    'Tidak jadi kagum. Dasar genit,' batin Qiao Zhi Jing. Setelah diingat-ingat, akhirnya Qiao Zhi Jing mengenal siapa pria yang menolongnya."Duan Jia Lun?" tanya Qiao Zhi Jing."Akhirnya kau mengingatku," timpalnya.Duan Jia Lun berhasil mengendalikan kuda, lalu menghentikannya. Kemudian, ia turun dan mengulurkan tangannya untuk Qiao Zhi Jing. Namun, dengan angkuhnya Qiao Zhi Jing menolak uluran tangan Duan Jia Lun. Qiao Zhi Jing turun dengan cara melompat."Bagaimana pun, terimakasih," ucapnya, "terakhir kali, aku ingat Bai Ruyu memukulimu hingga babak belur. Apa sekarang kau sudah baik-baik saja?" sambungnya."Qiao Zhi Jing, itu sudah sangat lama. Tentu saja lukaku sudah lama sembuh. Selain itu, jika bukan karena si sialan Bai Ruyu menyerangku secara tiba-tiba, aku tidak mungkin kalah darinya," gerutunya. Dia tidak terima karena merasa kesan terakhir kali yang membekas di hati Qiao Zhi Jing, dirinya hanyalah sesosok pria lemah yang bisa dipukuli hingga babak belur."Baiklah. Lupakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   PERNIKAHAN PERDAMAIAN

    Bai Ruyu menerima surat rahasia dari Kaisar Negara Tang. Meskipun keduanya belum bertemu secara langsung, mereka ternyata sudah lama berkolusi dan menekan perjanjian. Perjanjian itu berisi tentang kesepakatan jika Bai Ruyu berhasil merebut takhta dari ayahnya, maka Kaisar Negara Tang akan menikahkan Bai Ruyu dengan putrinya yang cantik jelita. Jika Bai Ruyu berhasil, maka Negara Tang dan Negara Qing tidak perlu berperang lagi. Tidak akan ada lagi Negara Qing, karena wilayahnya akan menjadi wilayah Negara Tang. Sedangkan saat ini, Bai Ruyu akhirnya telah berhasil memenuhi syarat perjanjian. Oleh sebab itu, Kaisar Negara Tang pun mengirimkan surat melalui informan rahasia.Surat itu berisi:[Selamat atas keberhasilanmu. Akhirnya rencana kita berhasil. Setelah Negara Qing disatukan, maka putriku satu-satunya akan menjadi permaisurimu. Sedangkan takhta, aku bisa menyerahkan kepadamu dengan tenang]Semirik senyum penuh kepuasan terlukis jelas di wajah tampan Bai Ruyu. Ada perasaan yang sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   APA KAU PERNAH MENCINTAIKU?

    PRANG!PYARRR!Suara nyaring benda yang dilempar hancur menghantam lantai. Di dalam kamar Bai Ruyu, di sana Qiao Li Ying tengah mengamuk melampiaskan emosi dan segala kelecewaaannya. Kecewa? Ya, tentu saja. Karena faktanya hadiah yang dijanjikan Bai Ruyu pada esok hari adalah pengkhianatan perasaannya. Qiao Li Ying sangat hancur tatkala mendengar berita tentang pernikahan perdamaian antara Bai Ruyu dan putri Negara Tang yang bernama Wan Ming Ye. Qiao Li Ying terluka, tidak terima, kesal dan marah."Teganya kau ... teganya kau melakukan ini padaku!" amuknya. Qiao Li Ying menatap Bai Ruyu dengan tatapan menyala api membara. Ia sangat murka dan geram.Sementara Bai Ruyu tampak santai mengulas kuas di atas kanvas. Sesekali dia melirik aksi agresif Qiao Li Ying saat menghancurkan barang-barang di dalam kamarnya. Sengaja dia membiarkan Qiao Li Ying melampiaskan emosinya."Qiao Li Ying, dari awal sudah kubilang ... kau hanyalah pemuas nafsuku. Sebaiknya kau tahu diri. Aku menikah dengan sia

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   AKU TIDAK MAU MENIKAH!

    "Menikah? Aku tidak mau!" tolaknya mentah-mentah."Wan Ming Ye! sampai kapan kau akan tetap bersikap keras kepala? Sampai kapan pun, kau tetap tidak ada pernah menikah dengan Ju Ji Man. Ayahanda tidak akan mengizinkan!" cetusnya lantang.Bertepatan di sebuah istana Negara Tang. Di dalamnya Kaisar Wan sedang berdebat dengan putri semata wayangnya. Dia memberi perintah keberangkatan Putri Wang Ming Ye menuju Negara Qing yang akan menikah dengan Kaisar Bai Ruyu dan menjadi permaisurinya. Akan tetapi, Wan Ming Ye menolak perintah itu dengan tegas.Wan Ming Ye tidak ingin menikah ke Negara asing, apalagi dinikahi oleh seorang pria asing. Selain itu, hatinya telah terlabuhkan kepada sosok pria lain yaitu Ju Ji Man. Ju Ji Man adalah seorang prajurit biasa. Karena statusnya yang rendah, Kaisar Wan menentang keras hubungan mereka dan meminta agar Ju Ji Man sukarela meninggalkan Wan Ming Ye. Meskipun mereka tidak diizinkan bersama, Wan Ming Ye tetap bersikeras mengejar Ju Ji Man agar kembali pad

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   PERMAISURI

    "Selamat datang, Permaisuri!!!" sambut pra menteri dan pejabat istana.Tandu berhiaskan pita merah akhirnya telah masuk ke gerbang istana. Penyambutan meriah pun dilangsungkan. Termasuk Bai Ruyu turut menyambut kedatangan Tuan Putri Negara Tang, yaitu Wan Ming Ye.Sekian lama menunggu Wan Ming Ye keluar dari tandu, namun Wang Ming Ye tak kunjung keluar. Sampai lupa jika sepanjang perjalanan, titik akupuntur Wan Ming Ye ditekan. Dia dipaksa dikirimkan ke Negara Qing seperti pengiriman paketan melalui ekspedisi."Permaisuri, apakah ada masalah? kenapa Anda tidak keluar? Permaisuri ...?" tanya Kasim Hao dari luar tandu.'Sekelompok orang bodoh! bagaimana bisa aku keluar jika bergerak saja tidak bisa,' gerutu Wan Ming Ye dalam hati."Ah, maaf ... maaf semuanya." Salah seorang prajurit Negara Tang meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi usai teringat tentang Ming Ye."Lancang! sedang apa kau? beraninya prajurit rendahan sepertimu memasuki tandu Permaisuri!" tegur Kasim Hao dengan nad

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09

Bab terbaru

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   EPISODE TERAKHIR

    Para tetua Negara Tang membawa kavalerinya untuk memerangi tentara Negara Qing yang menjaga di perbatasan. Sebelum berangkat ke Ibu Kota, Bai Wuxin sempat menitipkan perbatasan kepada Ling Yi untuk berjaga-jaga. Sesuai dengan prediksi, ternyata masih ada sisa-sia prajurit Negara Tang yang tidak terima dengan perjanjian perdamaian. Namun, melihat Kaisar Wan yang tampak baik-baik saja, seketika para tetua menghentikan para prajuritnya. Setelah itu, Kaisar Wan sendiri yang mencetuskan dekret bahwa Negara Qing dan Negara Tang telah menjanjikan perdamaian. Jika ada yang berani melawan dekret tersebut, maka dialah yang akan dicap sebagai pemberontak.Seketika para tetua dan segenap prajurit Negara Tang menerima dekret tersebut tanpa melawan. Sejak saat itu, Negara Qing dan Negara Tang akhirnya damai setelah berperang selama puluhan tahun. Rakyat menjadi lebih makmur, aman, dan tentram, sementara kursi singgasana Negara Qing masih dibiarkan kosong karena Bai Wuxin menolak posisi tersebut."P

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   IDENTITAS HUA RONGZHOU

    "Jadi, namamu Qiao Zhi Jing?" Entah sejak kapan dia berdiri di sana, lalu tiba-tiba mencekal lengan Qiao Zhi Jing, lalu memojokkannya ke dinding.Hua Rongzhou sudah lama menunggu Qiao Zhi Jing keluar dari toilet. Mana kala pada saat itu, kelas tengah berlangsung dan Qiao Zhi Jing meminta izin untuk pergi ke toilet. Selang setalah 5 menit berlalu, giliran Hua Rongzhou yang turut meminta izin pergi ke toilet. Tak disangka, ternyata izin Hua Rongzhou hanyalah alasan agar dia dapat berbicara dengan Qiao Zhi Jing.Qiao Zhi Jing reflek mengernyitkan kedua alisnya seraya berontak dari cekalan Hua Rongzhou yang begitu kuat mencengkram lengannya. Tak hanya satu lengannya saja, kini Hua Rongzhou bahkan dengan beraninya mencengkram kedua lengan Qiao Zhi Jing dan mengangkatnya ke atas."Hei, apa yang kaulakukan?" protes Qiao Zhi Jing karena tak dapat menahan emosinya, apalagi melawan tenaga Hua Rongzhou yang jauh lebih besar dibandingkan tenaganya."Jawab aku! apa namamu Qiao Zhi Jing?" Nada suar

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   MENJADI SOROTAN

    "Baiklah. Hua Rongzhou, silakan duduk di kuris kosong sebelah Qiao Zhi Jing," himbau Guru Fang."Apa?!" Reflek Qiao Zhi Jing bangkit dari posisinya dan mengejutkan seisi kelas. Mata memandang tertuju kepadanya. Untuk pertama kalinya, Qiao Zhi Jing dijadikan sorotan oleh seluruh teman kelasnya."Ada masalah apa, Qiao Zhi Jing?" tanya Guru Fang."Ah ... itu ... maaf, maaf, saya hanya terkejut." Qiao Zhi Jing dengan sungkan dan canggung kembali duduk di kurisinya.Selang kemudian, murid pindahan bernama Hua Rongzhou melangkah menuju kursi kosong yang terletak di samping kanan Qiao Zhi Jing. Sedangkan Qiao Zhi Jing sengaja memalingkan wajahnya ke arah lain sembari menutupinya dengan buku. Ia terlalu enggan menatap siswa pindahan bernama Hua Rongzhou yang sempat beradu konflik dengannya pada pagi tadi."Aissshh ... sial! kenapa dia malah muncul di sini?" gerutunya kesal. "Tidak! untuk apa juga aku bersembunyi seperti ini? jelas-jelas dia yang salah karena menabrakku lebih dulu, bahkan perg

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HUA RONGZHOU?

    "Aisshh ... dasar bocah arogan! kuharap kau jatuh terpeleset," decak Qiao Zhi Jing karena kesal mendengar respon dari siswa tampan.SLERET ... "Och ... sialan! siapa orang yang masih membuang kulit pisang di trotoar," umpatnya selepas terlepet dan jatuh karena menginjak kulit pisang.Netra Qiao Zhi Jing membola tatkala menyaksikan pemandangan di hadapannya. Tercengang karena tak menyangka harapannya langsung dikabulkan hanya dengan menunggu satu detik saja. Bingung bercampur puas menjadi satu rasa berkecamuk dalam hatinya. Namun, perasaan puas yang memenangkan peraduan. Seulas senyum terukir jelas di garis bibir Qiao Zhi Jing. Kemudian, dia pun tertawa lepas."Hahaha. Dia memang pantas mendapatkannya," ucap Qiao Zhi Jing. "Ouch ... sakit sekali," rintihnya kesakitan tatkala menggerakkan kakinya guna beranjak dari tempatnya. "Bocah tengik! sudah membuatku seperti ini, malah langsung pergi. Awas saja jika kita bertemu lagi. Aku pasti akan langsung menendang lututmu!" cetusnya.***"Hei

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   WAJAH YANG FAMILIAR

    Sama seperti biasanya, Qiao Zhi Jing kembali menjalani hari-hari normal sebagai siswa yang datang ke sekolah setiap pagi. Pagi hari, sekitar pukul 06.00 pagi, dia sudah berangkat menuju sekolah. Namun, entah mengapa tanpa sadar langkahnya menuntun dirinya menuju perpustakaan Kota."Ada apa denganku? Kenapa aku malah pergi ke sini?" Ketika terbangun dari alam bawah sadarnya, Qiao Zhi Jing akhirnya tersadar bahwa dirinya saat ini tengah berada di depan perpustakaan Kota yang masih belum beroperasi. Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal. BRUK! Namun, tiba-tiba saja seseorang menabaraknya hingga dia kehilangan keseimbangan dan jatuh tersungkur."Ouch. Sakit sekali," pekiknya kesakitan sembari memegangi lututnya yang memar, namun tidak berdarah."Maaf, maaf sekali. Aku tidak sengaja. Biar kubantu." Sosok yang baru saja menabrak Qiao Zhi Jing tak pergi begitu saja sebelum bertanggung jawab karena tidak sengaja menabrak Qiao Zhi Jing. Dia bergegas mengulurkan tangannya guna

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   SUMPAH SAKRAL

    "Hei, Bai Wuxin sialan! Keluarkan aku dari sini! Hei!!!" umpat Bai Ruyu seraya memberontak dengan cara menghantam-hantamkan tinjunya ke sel penjara. Alhasil, Bai Wuxin menyisakan nyawa Bai Ruyu dan memutuskan untuk mengurungnya di penjara. "Berisik sekali!!! Yo, lihatlah siapa ini? Bukankah ini Pangeran Pertama, Bai Ruyu? Apa kau masih mengingat siapa aku?" salah seorang narapidana berperawakan kekar, perlahan berjalan menghampiri Bai Ruyu seraya melemparkan senyum tersungging penuh makna tersirat.Reflek Bai Ruyu menoleh ke arah sumber suara. Sepontan, tubuhnya menegang kala menatap sang narapidana berotot yang berjalan menghampirinya."S-siapa kau?" tanya Bai Ruyu dengan nada bicara gagap. Kini, Bai Ruyu tak dapat menyembunyikan rasa takutnya lagi."Ternyata kau sungguh telah melupakanku. Auhh ... Jujur saja, aku merasa sakit hati. Kalau begitu, apa kau mengingat siapa Ketua Chen?" tanyanya guna menguji."Ada banyak orang bermarga Chen. Bagaimana aku tahu? Apa nama itu sepenting i

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   JALANI SISA HIDUPMU DENGAN PENDERITAAN

    "Hahaha. Bai Wuxin, kau masih saja menyalahkanku atas segalanya. Sampai saat ini, ternyata kau masih saja belum mengerti. Semua ini terjadi karenamu!" tunjuk Bai Ruyu dengan wajah murka ke arah Bai Wuxin."Bai Ruyu, aku rasa kau yang tidak pernah mengerti. Sampai kapan kau akan bersikap egois hingga menghalalkan segala cara hanya untuk menyaingiku? Menyerahlah. Semua ini sudah berakhir. Sampai kapan pun, kau tidak akan pernah bisa mengalahkanku," cetus Bai Wuxin.SREEKK!CRING!Dengan sigap, Bai Ruyu bangkit dari singgasanya seraya menyerang Bai Wuxin dengan pedangnya. Sedangkan Bai Wuxin yang lebih cekatan langsung menangkis serangan dari Bai Ruyu. Pedang mereka saling beradu dengan gesitnya, bersamaan dengan sorot mata tajam bak ujung bilah pedang yang siap terhunuskan. Namun, di tengah pertarungan, penyakit Bai Ruyu tiba-tiba kambuh. Pada detik itu, Bai Wuxin tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menjatuhkan lawan dengan sekali serang. Pada akhirnya, Bai Wuxinlah yang berhasil memena

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   KEMBALI KE PERPUSTAKAAN

    "Siswa? Siswa?" Seorang petugas perpustakaan berusaha menggugah Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Hah?!!" Sepontan Qiao Zhi Jing terhenyak tatkala bangun dari lelapnya. Qiao Zhi Jing mengedarkan pandangannya ke sekeliling dengan netra terbelalak saking antusiasnya. "Apa yang terjadi? Di mana aku?" Qiao Zhi Jing bergumam dengan wajah ling lung."Siswa, apa kau baik-baik saja?" tanya sang petugas perpistakaan."Eh? Ah?" Tanggapan Qiao Zhi Jing gelagapan, tersadar kala mendapati di hadapannya berdiri seorang petugas perpustakaan yang sejak tadi berusaha keras membangunkan Qiao Zhi Jing dari lelapnya."Maaf, sudah larut malam. Sudah waktunya kami tutup," kata sang petugas perpustakaan."Tutup? apa maksudnya?" Qiao Zhi Jing bertanya-tanya keheranan. Entah mengapa, Qiao Zhi Jing merasa amat kesulitan memahami dirinya sendiri, layaknya baru terbangun dari tidur yang cukup panjang. Entah apa yang telah terjadi kepadanya, yang jelas isi pikirannya sangat berantakan saat ini."Sudah larut malam. Pe

  • TRANSMIGRASI PUTRI KEJAM   HEMBUSAN NAPAS TERAKHIR

    "TIDAAAAKKK!!!" teriak Bai Wuxin dengan lantang kala menyaksikan wanita yang dicintainya terluka. Tanpa banyak berpikir, Bai Wuxin bergegas berlari tergopoh-gopoh menuju istana demi menghampiri Qiao Zhi Jing.Setelah Ming Tian berhasil menargetkan Qiao Zhi Jing, Hua Rong yang berdiri di dekatnya takkan tinggal diam. Hua Rong turut memungut satu pedang yang tersisa dari lantai, lalu menebas leher Ming Tian. Tak puas hanya dengan satu kali tebasan, Hua Rong yang dikuasai dendam dan kemurkaan, ia menusuk-nusuk tubuh Ming Tian, lalu memutilasinya hingga tubuh Ming Tian terpisah menjadi beberapa bagian."Aaaarrrggghhh!!! kenapa kau membunuhnya? kenapa? kenapa? kenapa!!! aku harus membunuhmu! matilah! matilah!!!" Hua Rong telah kehilangan kendali atas dirinya."H-Hua Rong ... jangan. Be ... berhentilah," lirih Qiao Zhi Jing. Dia berusaha menghentikan Hua Rong. Pandangannya berkunang-kunang, tubuh Qiao Zhi Jing melemah dan meluruh. Setelah itu ...HAP!"Qiao Zhi Jing, bertahanlah ... ." Hua

DMCA.com Protection Status