Share

HURU-HARA MEMANAS

'Tidak jadi kagum. Dasar genit,' batin Qiao Zhi Jing.

Setelah diingat-ingat, akhirnya Qiao Zhi Jing mengenal siapa pria yang menolongnya.

"Duan Jia Lun?" tanya Qiao Zhi Jing.

"Akhirnya kau mengingatku," timpalnya.

Duan Jia Lun berhasil mengendalikan kuda, lalu menghentikannya. Kemudian, ia turun dan mengulurkan tangannya untuk Qiao Zhi Jing. Namun, dengan angkuhnya Qiao Zhi Jing menolak uluran tangan Duan Jia Lun. Qiao Zhi Jing turun dengan cara melompat.

"Bagaimana pun, terimakasih," ucapnya, "terakhir kali, aku ingat Bai Ruyu memukulimu hingga babak belur. Apa sekarang kau sudah baik-baik saja?" sambungnya.

"Qiao Zhi Jing, itu sudah sangat lama. Tentu saja lukaku sudah lama sembuh. Selain itu, jika bukan karena si sialan Bai Ruyu menyerangku secara tiba-tiba, aku tidak mungkin kalah darinya," gerutunya. Dia tidak terima karena merasa kesan terakhir kali yang membekas di hati Qiao Zhi Jing, dirinya hanyalah sesosok pria lemah yang bisa dipukuli hingga babak belur.

"Baiklah. Lupakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status