Share

LIKA LIKU PERJALANAN

"Aku hanya penasaran. Pertunjukan sebagus ini, sayang sekali jika harus dilewatkan," celetuk Bai Ruyu. "Kenapa berhenti? lanjutkan saja," sambungnya.

Bukannya melanjutkan, Qiao Li Ying justru menaruk cambuk berduri ke tempat semula. Lalu, dia angkat bicara, "Kau benar. Dia baru saja siuman setelah berperang dengan maut. Jika aku melanjutkannya lagi, mungkin dia bisa mati lebih cepat. Perlahan saja. Masih banyak waktu," ujarnya.

"Apa sekarang, kau sedang berbelas kasihan?" selidiknya.

"Aku? untuk apa? dia hanyalah kelinci percobaan. Hanya ... aku tidak ingin kehilangan satu-satunya objek percobaan," paparnya.

"Benarkah? bahkan setelah dia meludahi wajahmu?" ejek Bai Ruyu.

Sorot mata Qiao Li Ying sepontan menajam tatkala melirik wajah Bai Ruyu. Namun, ia tetap berusaha menahan emosinya.

"Oleh karena itu, aku tidak akan membiarkannya mati dengan mudah," cetus Qiao Li Ying.

***

[Pavilium Feng Xi]

Tampak seorang pemuda yang tengah berlutut di depan pavilium sembari mengangkat pedang di tel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status