Semua Bab Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire: Bab 111 - Bab 120

163 Bab

BAB 111 Fitnah Wanita

"Aliesha!" Teriakan Ben semakin jelas terdengar.Dia berjalan mendekat di tengah lampu rumah yang remang-remang.Tok, tok, tok!Terdengar Aliesha yang sedang mengetuk pintu kamar belakang. Dia sempatkan untuk menarik-narik lagi bajunya agar semakin meyakinkan."Aliesha, apa yang kamu lakukan?" Noah menanyainya. Dia tak mengerti apa yang sekarang sedang dilakukan wanita itu."Diamlah! Aku tak mau dekat-dekat dengan kamu lagi..." Aliesha terus menggedor pintu agar Ben bisa menemukannya."Awas kamu!" Noah menyadari kalau wanita cantik yang kini sudah berubah penampilannya seperti seorang tawanan itu akan memfitnahnya. Diapun mencari jalan keluar lewat belakang. Noah membuka lebar jendela yang menghubungkannya dengan taman belakang yang cukup luas.Dengan satu kali melompat, Noah bisa kabur dan menghilangkan jejak.Ben mendobrak pintu dan akhirnya bisa membuka pintu tempat di mana istrinya berada."Aliesha! Kamu tidak apa-apa?" Ben prihatin dan terkejut dengan apa yang terjadi pada istr
Baca selengkapnya

BAB 112 Hadiah

"Hey, kenapa di sini sendirian?" Sebuah pelukan hangat dari belakang membuat Aliesha tersadarkan. Ben, pasti dia menemukannya karena tadi tak kunjung kembali ke kamar mereka. Di tangan Aliesha masih tergenggam sebuah plastik kecil berisi buah strawberry yang tadi diambilnya dari pantry. "Ke mana saja kamu? Kenapa malah terdiam dan melamun di sini sendirian?" Ben mendekatkan bibirnya di leher wanita matang itu. Jiwa manjanya kini sudah mulai tumbuh lagi. "Iya, aku tadi baru saja mengecek si kembar dan mereka sepertinya baru dimandikan lalu langsung tertidur..." Kata Aliesha. "Ya sudah kalau begitu, ayo kita kembali ke kamar. Ada yang mau aku tunjukkan padamu!"Aliesha penasaran kira-kira apa yang akan ditunjukkan oleh suaminya sekarang. Semoga itu bukan hal yang nantinya akan membuat rumah tangganya rusak atau semakin karam.Mereka sekarang sedang di fase perbaikan."Apa yang mau kamu tunjukkan memangnya?" Senyuman wajah Aliesha terkembang saat bertanya kepada Ben.Sambil mencar
Baca selengkapnya

BAB 113 Martin Bangkit

Kaki Aliesha sudah dia paksa untuk berjalan maju ke ruangan kerja sang kakek. Namun masih saja terasa berat dan enggan untuk maju ke depan."Cepatlah, Kakek tidak suka menunggu terlalu lama." Noah sudah berjalan di belakangnya kemudian menyalip langkah Aliesha.Dengan cekatan dia masuk ke ruang kerja lalu membiarkan pintunya terbuka sedikit."Masuk dan tutup pintunya Aliesha. Duduk!" Aliesha menutupnya kembali dan mengaitkan kedua tangannya di depan pahanya saat duduk di sebelah Noah."Aku memanggil kalian karena aku ingin mengatakan sesuatu hal. Kuharap kalian berdua bisa menjadi orang yang koperatif dengan rencanaku ini." Kata Kakeknya.Noah tampak tidak sabar dengan rencana ide gila kakeknya. Seperti biasa, dia ingin bertanya kira-kira rencana apa yang akan dia katakan padanya."Tunggu, kamu diam dulu. Jangan banyak bicara sebelum aku selesai. Dengarkan baik-baik..."Aliesha menghela nafas karena sejak tadi merasa sangat tegang. Terlebih lagi suaminya tidak ada di sini."Aliesha,
Baca selengkapnya

BAB 114 Under Pressure

"Kalau sesuai dengan rencana Pak Martin, dalam beberapa waktu ke depan kita sudah bisa mulai merenovasi beberapa proyek hotel yang dulunya dipunyai oleh Eros. Kita perlu ganti papan nama, interior serta ada beberapa bagian yang sepertinya harus kita hapuskan..." Salah satu timnya mengusulkan.Martin yang tadi hanya menyimak kini mengangguk setuju. "Aku serahkan semua urusan pada kalian yang lebih ahli. Pesanku, kita rubah citra perusahaan yang dulunya korup, bagaimana menjadi terlihat lebih elegan dan welcome pada banyak pasar baru. Aku harap kalian serahkan proyek ini kepada orang yang tepat."Semua menyetujui. Memang selama ini image perusahaan yang dipegang oleh Eros terkesan hanya untuk kalangan jetset dan tidak ramah pada pasar-pasar menengah yang mulai merambah gaya hidup kelas atas."Kenapa tidak kita serahkan pada Nona Aliesha saja?" Tanya salah satu tim Martin."Betul juga, Nona Aliesha setahu saya sudah cukup banyak menghandle proyek besar dan hasilnya cukup memuaskan..." Sa
Baca selengkapnya

BAB 115 Penyusup Lama

"Sudah seharusnya kita laksanakan rencana ini agar kita tidak ketinggalan dari komplotan Martin..."Suara Kakek Noah benar-benar menggelegar. Meski usianya sudah tak muda lagi namun semangatnya untuk melakukan perlawanan tidaklah mudah surut."Kalau menurut saya, ada beberapa orang yang bisa kita jadikan sebagai informan..." Anak buahnya mendekat lalu berbisik.Kakek mengangguk-angguk tanda menyetujui usulan rahasia itu."Jadi saya harapkan orang itu bisa memperlicin urusan ini. Tapi ya kembali lagi Tuan, kita harus berani memberanikan kompensasi yang setimpal dengan apa yang dia mau..." Ucap anak buah yang berbadan kekar seperti algojo."Hmmm... bagiku tidak masalah berapapun yang harus aku bayar. Yang jelas, lahan di dekat area kantor walikota itu harus jadi milikku. Itu saja harapanku... Setelah itu, aku kelak bisa mati dengan tenang!" Titah sang Kakek yang sudah menyadari kalau umurnya sudah tak panjang lagi."Tuan, jangan bicara demikian..." Anak buahnya tentu merasa tidak nyaman
Baca selengkapnya

BAB 116 Sang Penerus

"Apa? Pengasuh?" Apa Ricky tidak salah dengar dengan omongan Kakeknya barusan.Bagaimana bisa dia dijadikan sebagai seorang pengasuh? Apa dia tak bisa mendapatkan posisi yang lebih baik dari sekedar menjadi seorang baby sitter!"Iya. Aku pikir kamu adalah orang yang tepat. Sementara ini Noah dan Ben adalah orang yang masih disibukkan oleh dendam masing-masing. Aku tidak mau Daniel dan Danish hanya akan jadi korban emosional keduanya." Terang Kakeknya."Tapi, Kek... Aku bukan siapa-siapa dari Daniel maupun Danish. Sedangkan Noah dan Ben setidaknya mereka memiliki keterkaitan dengan Aliesha..." Ricky berusaha untuk menolak secara halus.Dia sudah merasa terlalu ikut campur kedua sepupunya, rasanya tidak mungkin lagi jika harus dilibatkan dengan pengasuhan si kembar yang nantinya akan menimbulkan banyak hal pro dan kontra di belakang."Apa salahnya? Justru karena kamu tidak ada kaitan sama sekali dengan mereka, itu yang membuatku menganggap kamu adalah sosok yang tepat menjadi pengasuh s
Baca selengkapnya

BAB 117 Strategi Baru

"Kenapa Kakek sekeras itu pada kedua anakku?" Noah merasa dianak tirikan sekarang. Apa karena dia dulu telah mengkhianati apa yang Kakeknya suruh?Seharusnya memang Noah tak semudah itu membiarkan Aliesha menguasai hatinya.Tapi, siapa yang bisa menolak dan menarik sebuah cinta untuk terjadi di dalam hidupnya?Tak seorangpun bisa mengelak dari panah asmara, bukan?Seperti yang dia duga, tak lama setelah Kakeknya berlalu, Aliesha muncul dengan suaminya. Meskipun dia sudah mencoba untuk berdamai dan menerima keadaan dengan Benedict, tapi melihatnya secara langsung bergandengan tangan dengan Aliesha... masih saja membuat jiwanya berteriak meronta-ronta ingin didengarkan.Siapa yang sanggup melihat orang terkasih bermesraan dengan orang lain yang merupakan sepupu sendiri!?"Noah, kenapa kamu di sini? Apa kamu menjaga si kembar?" Ben mendekat dan duduk di sebelah Noah.Keduanya memegangi mainan si kembar dan tatapan Noah masih tampak hampa."Nggak juga. Tadi aku ke sini karena mereka jatuh
Baca selengkapnya

BAB 118 Penjara Dunia

"Tidak usah berbasa-basi lagi, aku hanya ingin pertemuan ini cepat selesai..." Eros tampak tak bisa mengendalikan dirinya. Dia merasa muak saat harus bertemu dengan Martin Zhafir yang kini menertawakan nasibnya. Perubahan drastis dari seorang pangeran kaya raya menjadi tak memiliki apa-apa. Bahkan baju pun itu adalah seragam tahanan. "Kenapa buru-buru? Apa kamu tidak ingin cerita tentang pengalamanmu selama di penjara? Berapa hari kamu masuk, kenapa perilakumu berubah menjadi sejahat ini padaku?" Martin menyindir. Dulu, sempat Eros akan menjadi menantunya. Namun takdir berkata lain. Soraya, mantan istri Martin justru kedapatan selingkuh dengan Eros. Setelah itu, semua berubah. Dan yang membuat Martin sebenarnya menyimpan dendam pada Eros adalah saat dia terpuruk tertangkap basah dengan menyembunyikan istrinya. "Aku tidak mau mempepanjang pembicaraan ini. Katakan saja apa keperluanmu!" Eros tampak tak ingin berlama-lama bersama Martin. "Kalau memang kamu ingin kita secepatnya s
Baca selengkapnya

BAB 119 Rampasan

"Turun kalian!" Terdengar pintu mobil digedor oleh sosok seperti algojo, dengan badan berotot dan kekar. Setelah beberapa kali kaca mobil digedor lagi, sopir Martin pun menurunkan kaca mobilnya sedikit. "Ada apa memangnya? Kami mau lewat!" Sopirnya belum mau menyerah begitu saja. Baginya ini adalah pertaruhannya terakhir untuk menyelamatkan sang majikan. Dia tak bisa dengan begitu mudahnya menyerahkan urusan pada penjahat di depannya sekarang. Menang atau mati! "Sudah, jangan banyak bicara! Cepat kalian semua turun..." Perintahnya. Orang-orang yang tadi tercebur ke sungai mulai terlihat telah menyelamatkan diri dari sungai lalu merangkak naik ke jalanan. Baju mereka basah kuyup tapi masih bisa berjalan. Empat orang dengan perawakan tubuh yang sama. "Apa yang harus kita lakukan?" Bisik rekan yang duduk di sebelah sopir. Martin sudah seperti mau pingsan karena tadi baru saja kejar-kejaran layaknya di film action yang membahana. Kini dirinya harus bisa pasrah menerima kenyataan.
Baca selengkapnya

BAB 120 Rayuan Maut

"Apa yang dimaui oleh wanita jalang itu, Bi? Apa dia mau dari Ayahku?" Aliesha masih saja merasa sakit hati dengan ulah yang pernah dilakukan ibu tirinya itu pada keluarganya.Berpuluh tahun dia harus menderita secara batin dan menjadi berjarak dengan Ayahnya.Aliesha yang telah kehilangan sosok ibu, justru mendapatkan siksaan betapa pedihnya memiliki ibu tiri sejatah Soraya.Sering kali dia disalahkan dan selalu dipojokkan. Lidahnya yang pandai membuat alasan dan bisa-bisanya selalu menuduh Aliesha melakukan hal yang sebenarnya tak dia lakukan."Ya begitulah, Non." Kata Bi Lastri."Begitu bagaimana? Apa Ayahku masih saja terkena rayuan wanita murahan itu?" Aliesha tak lagi memfilter kata-katanya karena dia tak tahan lagi.Mulutnya terasa gatal setiap kali membicarakan ibu tirinya itu."Sementara ini Tuan Martin masih bersikukuh menolak, Non. Dan Nyonya Soraya sendiri bilang mau jadi apa saja asal diijinkan tinggal di rumah. Dia bilang sudah tak punya tempat tinggal lagi karena anak k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1011121314
...
17
DMCA.com Protection Status