Share

BAB 120 Rayuan Maut

"Apa yang dimaui oleh wanita jalang itu, Bi? Apa dia mau dari Ayahku?" Aliesha masih saja merasa sakit hati dengan ulah yang pernah dilakukan ibu tirinya itu pada keluarganya.

Berpuluh tahun dia harus menderita secara batin dan menjadi berjarak dengan Ayahnya.

Aliesha yang telah kehilangan sosok ibu, justru mendapatkan siksaan betapa pedihnya memiliki ibu tiri sejatah Soraya.

Sering kali dia disalahkan dan selalu dipojokkan. Lidahnya yang pandai membuat alasan dan bisa-bisanya selalu menuduh Aliesha melakukan hal yang sebenarnya tak dia lakukan.

"Ya begitulah, Non." Kata Bi Lastri.

"Begitu bagaimana? Apa Ayahku masih saja terkena rayuan wanita murahan itu?" Aliesha tak lagi memfilter kata-katanya karena dia tak tahan lagi.

Mulutnya terasa gatal setiap kali membicarakan ibu tirinya itu.

"Sementara ini Tuan Martin masih bersikukuh menolak, Non. Dan Nyonya Soraya sendiri bilang mau jadi apa saja asal diijinkan tinggal di rumah. Dia bilang sudah tak punya tempat tinggal lagi karena anak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status