Share

BAB 122 Terendus

Erangan itu benar-benar memecahkan heningnya malam.

Soraya tak henti-hentinya melenguh merasakan sentuhan Martin yang liar seperti pemuda ABG yang baru saja pertama kalinya menyentuh wanita.

Liar, ganas dan panas.

Itulah yang dirasakan oleh keduanya.

"Ahhh..."

Martin membekap mulut Soraya dengan satu tangannya. Dia tak mau membangunkan orang-orang di rumahnya ini, terutama Bi Lastri.

Tadi saat Soraya datang ke kamarnya, dia sebenarnya sudah membuka celana dan bajunya, hanya saja karena tak mau dicap sebagai lelaki mata keranjang yang tak bisa menahan diri, dia harus menemui Lastri.

Padahal darahnya sudah mendidih seperti terbakar hebat oleh sentuhan panas Soraya.

Setelah mendapati Martin yang tak bisa lepas darinya, Soraya melaksanakan taktiknya untuk menuntun Martin menuju ke dalam kamar di pavilion.

Sengaja Soraya menindih tubuh Martin dengan tubuhnya yang penuh dan berisi.

"Soraya, kamu hangat..." Martin tersen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status