Semua Bab Suami Berondongku Ternyata CEO Billionaire: Bab 131 - Bab 140

163 Bab

BAB 131 Cemas

"Dari mana saja Tuan?" Bi Lastri rupanya sudah menunggu di depan pintu rumah. Tak biasanya Bi Lastri bangun kesiangan begini. Ini dikarenakan dia semalam bertempur melawan majikannya di atas ranjang panas.Dengan wajah tersipu malu, Bi Lastri membukakan kedua pintu rumah yang besar itu untuk Tuan Martin.Sementara anak buahnya yang lain diperintahkan untuk segera kembali ke pavilion masing-masing. Sekarang ini Tuan Martin tidak ingin mencampuradukkan kehidupan pribadi dengan pekerjaan.Dia sangat membutuhkan privasi.Setelah Bi Lastri merapatkan pintunya kembali, Tuan Martin menyerahkan jas warna putih dengan name tag yang tadi ia kenakan dan menyuruh Bi Lastri untuk menyimpannya di tempat yang aman."Simpan ini!" Wanita paruh baya bertubuh sintal itu sebenarnya berharap Tuan Martin akan memperlalukkannya dengan manis seperti semalam. Nyatanya pria itu berubah menjadi netral kembali.Tidak ada ciuman atau belaian yang seharusnya diberikan setelah apa yang terjadi pada keduanya semal
Baca selengkapnya

BAB 132 Seutas Harap

Di bawah guyuran shower, Aliesha setidaknya bisa membuat pikirannya lebih tenang dan jernih. Wanita bertubuh seksi dan berkulit putih itu menikmati setiap tetesan air yang merambat dari ujung atas tubuhnya yang membasahi semua rambut kepalanya. Setelah dia menyelesaikan mandi, segera ia mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Pun begitu dengan kepalanya, dia membalut dengan handuk yang lain. Tak terasa dia menghabiskan waktu hampir setengah jam untuk membersihkan diri di kamar mandi. Sengaja tadi dia menggunakan lulur pembersih badan agar sewaktu-waktu suaminya datang, dia sudah dalam keadaan bersih. Ketika keluar dari kamar mandi, dia mendapati Ben sudah duduk di ranjang dengan wajah kusut. "Kamu sudah pulang?" Tanya Aliesha sambil membenarkan letak handuk yang menutup sebagian dadanya. "Iya. Aku mau mandi dulu..." Ben masuk ke kamar mandi tanpa banyak bicara. Aliesha paham pastilah suaminya sangat kelelahan. Sekitar lima menit kemudian, Ben sudah keluar dan memakai handuk yang
Baca selengkapnya

BAB 133 Jeda

Noah menekan nomor yang tertera di ponselnya. Sengaja memang dia tak menyimpan nomor wanita itu.Tapi, dia yakin seratus persen akan mendapatkan jawaban darinya.Paling tidak, Noah akan mendapatkan clue.Lama sekali tidak diangkat. Ke mana saja wanita itu? Kenapa tak responsif seperti biasanya?Noah mulai cemas dan berpikiran buruk. Apakah dia ketahuan sehingga sekarang memutuskan kontak dengan Noah?Entahlah. Yang jelas sekarang ini dia harus mendapatkan informasi darinya. "Noah, siapa yang kamu hubungi?" Tanya Ricky yang mengikuti Noah keluar ruangan."Aku menghubungi temanku. Tapi sejak tadi tidak diangkat juga. Hmm, sebaiknya aku pulang dulu ke rumah. Jangan sampai kamar Kakek tidak dijaga siapapun. Aku akan segera kembali ke sini nanti..." Noah menepuk pundak sepupunya dan berjalan menuju lift.Di situlah dia bertemu seorang lelaki bertubuh tegap yang memakai masker. Dia nampak bukan seorang staff ataupun dokter. Saa
Baca selengkapnya

BAB 134 Pulang Paksa

"Bawa aku sekarang ke sana! Biar aku tidak muncul dan menghantui kalian sekeluarga. Aku tahu aku selalu dicurigai di sini..." Aliesha meninggikan nada bicaranya sekuat mungkin.Sementara Noah yang sudah tersulut oleh emosi sekaligus nafsunya, menyetujui dan menyeret Aliesha keluar kamar. Karena ingat dia tak bisa berjalan, Noah menggendong lalu meletakkannya duduk di mobilnya yang terparkir di dekat teras depan. Musnah sudah keinginannya untuk mengistirahatkan tubuhnya yang telah lelah semalaman berjaga menunggu Kakek. Tak ada lagi keinginan untuk membaringkan tubuh yang sejatinya telah meronta ingin direbahkan sejenak di atas ranjang.Baginya sekarang ini yang lebih penting adalah menunjukkan pada Aliesha kalau dia tak akan pernah main-main dengan niatnya."Diamlah di sini!" Noah kemudian mengambing di tempat kecil yang biasanya menyediakan car seat untuk balita. Dia memasang dua car seat itu di belakang dan menggendong dua anak kembarnya sekaligus.Tanpa pikir panjang, dia menyal
Baca selengkapnya

BAB 135 Khilaf yang Nikmat

"AAYAAAAH?" Aliesha sekali lagi memanggilnya. Sosok tua itu tak menyadari kalau dirinya dilihat oleh anak perempuannya sendiri. Dalam kondisi yang tak seharusnya.Ditambah lagi saat sosok wanita yang ada di bawahnya itu menoleh ke arah Aliesha.Aliesha semakin terkejut dibuatnya. Ini adalah pemadangan yang tak pernah dibayangkannya akan terjadi di dunia nyata."BI LASTRIII????" Suara Aliesha makin menjadi-jadi. "Apa yang kalian berdua lakukan?"Aliesha segera pergi meninggalkan dua orang yang dimabuk cinta itu."Aliesha, dengarkan Ayah!" Ayahnya mengejar namun barulah dia sadar kalau tidak memakai apa-apa. Bajunya tertinggal di kamar.Sementara Bi Lastri dilanda oleh rasa malu yang luar biasa.Bagaimana bisa mereka dipergoki oleh Aliesha dan Noah sekaligus? Bagaimana mereka berdua bisa datang ke sini?"Tak kusangka Bi Lastri malah selangkah lebih maju. Aku bingung..." Noah sudah berjalan menjauh namun komentarnya sengaja dia buat lantang.Tak lama kemudian Aliesha sudah turun ke bawa
Baca selengkapnya

BAB 136 Nostalgia

"Bangunlah! Apa yang kamu lakukan di sini?" Aliesha ikut hujan-hujanan dan memukul-mukul punggungnya.Tak juga bereaksi, Aliesha akhirnya berteriak ke dalam rumah dan mencari bantuan.Beberapa orang pembantu lelaki membopong tubuh itu untuk kembali ke pavilion.Terpaksa mereka harus melepaskan seluruh pakaiannya yang basah kuyup."Nona, dia harus diganti bajunya..." Kata salah satu pembantu. "Terakhir kemarin saya lihat, di sini ada beberapa baju yang tertinggal di lemari. Mungkin itu baju-baju milik Noah jaman dulu."Pembantunya itu mengambil beberapa lembar baju."Biar aku saja yang menggantikan." Aliesha mengambil baju itu dari tangan pembantunya dan menyuruh mereka pergi. "Bawakan aku teh panas dan sepiring bubur ayam. Aku tahu tadi Sari memasakkannya untuk si kembar.""Baik, Non. Kami ke dalam dulu..."Seperginya pembantu-pembantu itu, barulah Aliesha menyadari kalau dia dan Noah bukanlah suami istri lagi.Tentu dia agak ragu, tapi melihat kondisi Noah yang melemah, tak ada pilih
Baca selengkapnya

BAB 137 Kembali Berteman

Langkahnya gontai saat kembali masuk ke dalam rumah. Karena dia tak memiliki ponsel, jadi tak bisa menghubungi siapapun. Satu-satunya akses adalah Bi Lastri. Tapi, bagaimana caranya berdamai dengan wanita itu kalau sampai sekarang dia masih merasa sakit hati? Rasanya tidak mungkin untuk berdamai dengan sosok yang mengkhianati dirinya. "Anak-anakmu mencarimu..." Itu saja kalimat singkat yang diucapkan oleh Bi Lastri. Tak ada lagi kalimat lain yang berani ia ucapkan karena takut. Bi Lastri sudah tahu luar dalam tentang Aliesha. Wanita cantik itu kalimatnya bisa lebih beracun daripada ular berbisa. Seharian dia hanya menemani anak-anaknya bermain. Tak ada lagi hal lain yang bisa dilakukan. Kemarin-kemarin saat di mana dia begitu menginginkan pulang, tapi saat ini dia justru merasa seperti terpenjara saat di sini. Bi Lastri tampak bersikap dingin dan tak banyak bicara selama ada Aliesha di lantai satu. Sering dia mengurung diri di kamar dan tak banyak berkata dengan siapapun. Sa
Baca selengkapnya

BAB 138 Penerimaan Aliesha

"Kalian tak perlu sembunyi-sembunyi seperti maling..." Aliesha mengucapkan kalimat yang membuat Ayah sekaligus Bi Lastri terkejut bukan main.Keduanya sedang saling berpegangan tangan dan bertatap wajah. Seketika mereka melepaskan pegangan itu dan saling menjauh karena mengetahui ada Aliesha di belakangnya."Aliesha... ini tak seperti yang kamu kira!" Ayahnya masih saja membantah dan mengelak karena tak ingin mengakui apa yang telah diperbuat terhadap pembantunya."Aku tahu. Ini memang tak seperti yang aku kira, Ayah. Tapi lebih dari yang pernah aku kira!" Jawabnya sambil mendekat.Ayahnya tampak takut dan khawatir kalau-kalau Aliesha akan melakukan sesuatu pada dirinya dan Bi Lastri Bisa saja dia akan berteriak, mengatai Bi Lastri, menjambak atau bahkan memukulnya."Jangan sakiti, Lastri! Dia tidak bersalah. Akulah yang memulai semuanya..."Kalimat Tuan Martin itu terang saja membuat Bi Lastri tersentuh. Jelas-jelas ini dulu ia yang memulai. Dia yang datang menggoda majikannya.Senga
Baca selengkapnya

BAB 139 Aliesha's Dance

"Noah, tapi... apa tidak sebaiknya kamu titipkan pada Papanya?"Saat Ricky belum selesai mengatakannya, sosok itu sudah keburu menghilang dari balik pintu."Baiklah... kamu juga sama-sama tergesa-gesa seperti Ben. Bahkan ponselmu tertinggal juga kamu tidak sadar!"Kenapa dua sepupunya itu bertingkah aneh pagi ini? Ricky tak tahu menahu."Ricky... Ke mana Noah dan Ben?" Papa Ben baru kembali dari jalan-jalan paginya di luar.Baik anak dan sepupunya tadi keluar dari rumah sakit tanpa menyapanya. Padahal dia ada di lobby."Entahlah. Tadi Noah mengantarkan ponsel Ben yang tertinggal sementara Noah sendiri ketinggalan ponselnya di sini." Ricky tertawa."Apa kamu juga ingin mengantarkan ponsel Noah ke rumah lalu kamu meninggalkan ponselmu di sini agar aku membawanya untukmu?" Tanya Papa Ben yang disambut tawa oleh Ricky lagi."Tentu saja tidak, Paman. Biarkan mereka berdua saja yang saling kejar!"Ricky menyahut.**Di perjalanan, Noah mempercepat laju mobilnya dengan harapan bisa berpapasa
Baca selengkapnya

BAB 140 Matre

"Non, saya tidak pernah sekalipun terpikir untuk mencari kekayaan dari jalan seperti ini!" Bi Lastri nampak marah dan tersinggung saat Aliesha bertanya soal 'harga'."Bi Lastri tak perlu pura-pura sama saya. Terus terang saja saya kaget, kenapa baru sekarang Bi Lastri melancarkan aksi!" Celoteh Aliesha yang tak kalah pedas dengan ungkapan Soraya biasanya pada Bi Lastri.Mata wanita paruh baya itu berkaca-kaca. Dia sepertinya tak tahan berlama di sini."Kalau memang Non Aliesha mengira saya hanya mencari harta, silakan saja. Itu hak Non Aliesha untuk menilai saya. Permisi."Dikira tadinya Aliesha sudah ikhlas menerima, nyatanya dia justru bersikap sebaliknya. Ini adalah pernyataan yang paling menyakitkan seumur hidupnya.Mungkin saja ini adalah karma dari perbuatannya.Bisa jadi memang dirinya tak berhak untuk mencintai atau dicintai siapapun seumur hidup."Lastri, sepertinya malam ini kita akan mengadakan makan malam di luar. Aliesha sebenarnya mau aku ajak..." Tuan Martin sudah menda
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status