"Mas, ini milik siapa?" tanya Senja. Dan mendekati Langit dengan membawa kaca mata, dan juga obat yang di butuhkan Langit.Sejak tadi Langit hanya tidur bermalasan, mendapat pertanyaan Senja, dia seketika duduk sambil meyandarkan tubuhnya di punggung ranjang."Itu...," ucap Langit mengudara. Kenapa dia sampai lupa sudah menyimpan benda itu di dalam laci. Usia benda yang di makan tahun, membuat Langit lupa akan keberadaan benda tersebut "Mas, kok gak di lanjutin bicaranya," desak Senja penasaran. Begitu banyak kaca mata di dunia ini. Tapi hanya kaca mata unik yang ada di tangannya sekarang, masih sangat dia hapal bentuknya. Tanpa sadar, Langit menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sepertinya dia sudah harus jujur dengan Senja tentang kaca mata itu."Duduk sini, sekalian oles kan obat itu di punggung mas," pinta Langit. Tanpa malu, dia membuka piyama tidurnya, hingga bertelanjang dada."Mas!!" teriak Senja malu. Walau status mereka sudah naik menjadi sepasang kekasih, dan Langit juga
Baca selengkapnya