Share

Menyesal...

"Siapa kalian?! Dimana Gia?!" teriak Senja.

Keringat dingin mengucur jelas di seluruh tubuhnya. Dia terjebak di sebuah rumah kosong, dimana Gia menuliskan alamat keberadaannya tadi.

"Wanita itu? Sebentar lagi dia juga datang kemari. Kami juga tidak sabar menunggu mereka. Agar bisa secepatnya bersenang-senang bersamamu cantik," senyum jahat keluar dari bibir empat pria yang mengempung Senja saat ini.

Senja menggelengkan kepalanya. Gia ternyata sudah menipunya. Harusnya dia mengikuti kata Langit tadi. Air mata kini juga tidak kalah mengucur deras di pipinya. Rasa takut menghujam dirinya bertubi-tubi. Penyesalan memang selalu datang belakangan.

flashback on..

"Apa yang mau kamu beli? Biar mas temani saja," ucap Langit.

Alasan terbaik yang Senja pikirkan adalah pergi berbelanja, agar bisa menolong Gia untuk membawa mamanya ke rumah sakit.

"Nanti mas bosan. Aku kalau berbelanja pasti lama. Banyak tempat nanti yang pasti aku singgahi," tolak Senja halus.

Langit berdecak kesal. Dia tidak rela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status