Share

Apa Maumu?

Langit menatap tajam ke arah wanita yang beberapa minggu ini sudah menjadi sekertarisnya. Maira sejak tadi tertunduk dalam tanpa mengatakan apapun. Padahal sejak tadi, dia yang bersikeras ingin berbicara dengan Langit.

"Apa maumu? Kenapa diam?" tanya Langit dengan dingin. Tidak ada senyuman atau keramahan di wajahnya. Seakan kedinginan yang dia tampilkan, dapat membunuh wanita dengan tubuh gemetar di depannya dengan sekali tebas.

"Katakan, cepat!" desak Langit. Suaranya semakin menyalang, hingga membuat Maira tersentak kaget, dan memundurkan langkahnya beberapa ke belakang. Dia tidak ingin waktunya habis hanya karena melihat keterdiaman Maira.

"Maaf pak. Saya, saya.." Maira tergagap saat ingin mengatakan sesuatu yang sejak tadi tersendat di kerongkongannya. Padahal ini saat yang tepat. Dimana dia menemani tuannya itu sendiri tanpa ada istri ikut bersama, dalam pertemuan dengan koleganya di luar. Sudah banyak saliva yang sudah seperti batu kerikil Maira telan. Dia tidak tahu ingin memul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status