Share

Firasat...

"Kamu kenapa? tanya Langit. Sudah beberapa hari ini Senja terlalu banyak termenung. Dia sampai berpikir itu bawaan jabang bayi mereka. Tapi Langit tetap ingin bertanya, mana tahu ada yang mengganjal pikiran istrinya itu.

"Tidak ada mas, hanya kepikiran sesuatu saja," terang Senja. Dia tidak berani untuk berkata jauh. Karena dirinya juga masih ragu, apa yang dia lihat samar itu benar atau tidak. Tapi jika benar bagaimana? Hal itu yang terus mengganjal pikirannya. Tidak, jika benar. Dia juga tidak akan mengatakannya pada suaminya.

"Mas hanya mau bilang, jangan terlalu banyak berpikir. Ingat anak kita, dia merasakan apa yang dirasakan mamanya. Jadi, jika ada suatu masalah, apapun itu. Katakan sama mas, jangan ditutupi," balas Langit.

Tangan Langit sekarang sangat aktif membelai lembut perut Senja yang masih terlihat datar. Apalagi di saat malam seperti ini. Hal kecil yang sudah menjadi candu untuknya.

"Maaf kan papa ya nak, papa belum bisa menjengukmu. Nanti setelah tiga bulan, papa past
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status