"Ibu yakin, sudah sehat? Senja tidak mau ibu kenapa-kenapa nanti disana," seru Senja."Hei ganteng. Apa nenek terlihat masih sakit? Nenek masih cantik dan sehat kan? Bagaimana nenek mau sembuh coba, kalau di suruh disini terus," cerocos Ririn pada Bumi yang ikut menjenguk brrsama mamanya.Berlagak seperti seorang dokter, Bumi naik ke atas ranjang Ririn. Punggung tangannya sibuk mengecek suhu tubuh Ririn. Setelah itu, dia mendekatkan telinganya pada dada Ririn, sekedar mendengar detak jantung Ririn yang masih berdetak."Nenek sehat. Nenek tidak sakit. Jadi, Bumi izinkan nenek ikut bersana kami. Bumi janji, nanti Bumi akan jadi dokter siaga buat nenek," sombong Bumi.gelak tawa keluar dari bibir Ririn. Dia sangat terhibur dengan kehadiran Bumi di ruangannya. Tidak dia sangka, jika Senja akan memiliki anak sebijak Bumi. Anak lelaki duplikat Langit kecil dulu. "Kak, Bumi lucu kan? Coba anak kita ada disini. Pasti dia sudah memberikan kita cucu juga," seru Ririn pada Tian. Tian hanya mengan
Read more