Riuh suara para mahasiswa yang sedang berkumpul di aula. Hanya Naura yang diam, tak memperhatikan orang-orang di sekitarnya.Entah mengapa kepalanya terlalu berisik memikirkan tentang suaminya yang saat ini sedang bersama mantan istrinya di Bali."Na, diem aja. Ayo, kita jalan!"Lala menarik tangan Naura membawanya pergi dari aula. "Kita mau kemana?""Jalan-jalanlah." Naura mengerutkan dahinya. "Kamu nggak denger tadi di bubarin?""Oh ya. Aku nggak dengar."Lala menghentikan langkahnya. "Telinganya jalan-jalan terus sih!""Hai, Naura, Lala," sapa Devan dan Doni yang tiba-tiba saja muncul di hadapan keduanya."Hai," jawab mereka berdua kompak. Devan melirik ke arah Naura. "Kalau kalian sedang senggang, mau enggak ikut ke apartemen baruku?""Wah, kamu beli apartemen?" tanya Lala bersemangat. Devan mengangguk, "Aku ikut, Naura juga pasti mau ikut kan!"Naura menyunggingkan senyum palsunya. Seolah dia setuju dengan ucapan sahabatnya itu.Devan pun tersenyum, "Kalian bawa mobil?""Naura b
Read more