Semua yang terjadi sangat begitu membingungkan. Rania yang menciumnya dengan gairah, dan meminta bercerai. Seolah melupakan rasa sakit pada wajahnya, Dion segera mencecar Rania dengan pertanyaan. "Katakan. Apakah, ini karena Darma Wijaya?" tanya Dion menuntut, dia menatap Rania dengan lekat. Kembali disadarkan akan luka di hati, Rania kembali terisak. Tangis yang terdengar pilu, dan sungguh menyayat di hati, "Apa, yang bisa aku lakukan, Dion---? Dia mengancam akan menghancurkan keluargaku, bahkan membunuh mereka, jika aku masih berhubungan dengan Devan. Aku tidak mau, hanya karena keegoisanku, yang tetap ingin bersama Devan, menghancurkan orang-orang yang aku sayang," lirih Rania, dalam isak tangisnya. "Dan, kau memanfaatkan, ku?!" skak Dion, diakhir ucapannya pria itu tersenyum getir, sempat menikmati ciuman maut dari Rania--namun, dia harus kembali disadarkan oleh keadaan, kalau semua itu hanya untuk membuat Devan pergi dari hidup wanita yang dia cintai. "Maaf," gumam Rani
Baca selengkapnya