Semua Bab Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Bab 151 - Bab 160

1535 Bab

Bab151

Mendengar omongan ini, semua satpam berbalik badan dengan kompak dan langsung beranjak pergi. “Jangan pergi, semuanya kembali!”“Aduh, kumohon, jangan pukul lagi……”Lili dipukuli hingga menjerit kesakitan dan memohon dengan berbagai cara. Namun, Wendi memukulinya dengan semakin hebat.Melihat adegan ini, ketidaktegaan melintas di wajah Ria. Dia ingin maju untuk menghentikannya.“Jangan ke sana, kamu sudah lupa betapa arogannya dia barusan?” kata David sambil menonton tontonan yang menarik. Lili hanya bisa bersusah payah memohon. “Bu Ria, Nona Ria, kumohon padamu. Kumohon padamu, tolonglah aku……”“Aku sudah salah. Aku tidak seharusnya menentangmu dalam berbagai hal dan lebih tidak pantas untuk mendambakan posisi presiden direkturmu……”Saat ini, dirinya dipukuli hingga hidungnya memar dan wajahnya membengkak. Bahkan giginya juga dipukuli hingga tanggal. Semuanya setimpal dengan kesombongannya barusan. David tahu bahwa ini sudah cukup dan dia bertanya, “Kalalu begitu bagaimana dengan m
Baca selengkapnya

Bab 152

“Ini adalah vila yang kubeli beberapa tahun lalu. Aku tinggal di sini hampir di sepanjang waktu.”Dia menjelaskan kepada David sambil menunjuk sebuah kamar di lantai 2 dan berkata, “Kedepannya, ini adalah kamarmu.”Meskipun dia tidak berrsedia membiarkan seorang pria tinggal bersama dirinya, tapi bagaimanapun juga, sekarang David sudah menjadi suaminya secara formalitas. Dia tidak bisa membiarkan David berkelana di luar, ‘kan?Apalagi, David sudah menyinggung Mufid dan Mufid bahkan sudah mengeluarkan omongan kasar. Lebih mustahil lagi baginya untuk mengabaikan David. “Apakah kita ini temasuk tinggal bersama?” David menatapnya dengan seperti sedang tertawa.“Kamu jangan pernah berharap.”Wajah cantik Ria memanas dan dia langsung memelototi David sambil berkata, “Aku hanya bersimpati padamu karena kamu miskin dan tidak memiliki tempat tinggal di Jayanegara. Maka dari itu aku berbaik hati dengan menyuruhmu tinggal di sini. Kamu jangan berpikir berlebihan.”“Tapi, sebelum kamu tinggal di
Baca selengkapnya

Bab 153

Tidak bisa dipungkiri bahwa dapur Ria didekorasi dengan sangat mewah dan cukup besar.Namun, setelah David membuka kulkas di rumahnya, dia sepenuhnya kehilangan kata-kata. Di dalam kulkas seharga dua puluhan juta, selain seikat mie, ternyata kosong melompong. Bumbu-bumbu di atas meja kompor, seperti kecap, cuka dan lain sebagainya bahkan belum pernah dibuka.David hanya bisa membuatkannya semangkok mie. Karena mempertimbangkan wanita karier sering melakukan perjalanan dinas, maka dia tidak menambahkan jahe, bawang dan sejenisnya.Meskipun demikian, setelah dia menyajikan semangkok mie yang sudah dimasak ke atas meja,Ria tidak bisa menahan diri untuk tidak mengendus dengan sekuat tenaga dan dengan sedikit terkejut berkata, “Wangi sekali. Tidak disangka, kamu benar-benar bisa memasak.”David mendesak dengan berkata, “Tidak ada apapun di rumahmu dan hanya ada mie. Makan seadanya saja ya. Jika tidak cukup aku akan memasakkannya lagi untukmu.”Selama belasan tahun di atas gunung, dialah
Baca selengkapnya

Bab 154

David menggeleng dan berkata, “Suruh semua bawahanmu bubar saja. Aku sendiri tahu cara mengatasinya.”“Baik.”Brena langsung pergi dengan membawa orang-orang. David menatap gelapnya malam dengan tatapan dingin. “Keluarga Zafar, ini semua kalian yang cari sendiri.”……Setelah pulang ke rumah Keluarga Chairil, Brena langsung memberitahukan hal yang terjadi malam ini kepada Wawan. Akhirnya, dia bertanya, “Kakek, sepertinya Keluarga Zafar sudah bertekad untuk menyerang Dokter Ajaib David. Apa yang harus kita lakukan?”Wawan mendengus dan berkata, “Atas nama Keluarga Chairil, beri peringatan kepada Mufid. Katakan bahwa Dokter Ajaib David adalah penyelamat Keluarga Chairil. Jika dia berani menyentuh Dokter Ajaib David, maka sama saja dengan menjadi musuh Keluarga Chairil.”“Kakek, Keluaga Zafar merupakan keluarga konglomerat nomor 1 di Jayanegara……” Brena dibuat terkejut olehnya. Dia tidak menyangka bahwa emosi kakek ternyata begitu membara dan langsung memilih konforntasi secara langsung
Baca selengkapnya

Bab 155

Belasan menit kemudian, di dalam sebuah penginapan di pinggiran kota Jayanegara.David kembali datang melihat Bibi Laras. Namun, yang membuatnya kecewa adalah keadaan psikologis Bibi Laras terus tidak membaik sedikitpun. Dia tetap takut pada orang asing, tetap takut pada cahaya terang dan bahkan sering terjerumus dalam mimpi buruk kebakaran besar waktu itu.Julio tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Tuan Muda, apakah aku perlu membawanya ke rumah sakit jiwa di luar negeri untuk diperiksa?”“Tidak perlu.”David menggelengkan kepala dan berkata, “Aku sendiri bisa mengobatinya, tapi aku perlu beberapa barang. Kamu bantu aku untuk mempersiapkannya sejenak.”“Anda katakan saja.” Semangat Julio menggelegar. David menyuruhnya mengambil kertas dan pena untuk mencatat sebuah resep. “Gunakan semua relasimu untuk mengumpulkan semua bahan obat di atas, terutama obat utamanya, Bunga Alpine.”“Ke-2, aku butuh sebatang kuas tulis. Bukan kuas tulis biasa, melainkan kuas tulis yang memiliki
Baca selengkapnya

Bab 156

……Keesokan paginya, David menemukan Ria tidak di tempat setelah dia bangun. Di atas meja makan justru tertinggal selembar notes.“Aku sudah berangkat kerja. Di dalam lemari penghangat ada sarapan yang kubelikan untukmu. Datanglah ke perushaan setelah memakannya. Oh ya, aku juga sudah mencucikan pakaianmu, ingatlah untuk menjemurnya sendiri.”“Wanita ini juga bukanlah es yang tidak meleleh selama ribuan tahun……” David tidak bisa menahan tawanya. Dia pergi mengeluarkan roti kukus dan gorengan dari lemari pemanas untuk dimakan. Setelah selesai menjemur pakaian, dia berrgegas menyusul ke Guntur Group. Seluruh staf hingga atasan Guntur Group sangat sibuk hari ini. Semua orang bahkan menghabiskan makan siang di meja kerja. Setelah David masuk ke kantor presiden direktur dengan mengetuk pintu, Ria mendongak dan dengan sangat senang berkata, “David, kebetulan kamu kemari. Disini aku punya sebuah berkas, kamu tolong aku antar ke Freya Group untuk dicap oleh mereka.”Setelah menerima berkas
Baca selengkapnya

Bab 157

David sama sekali tidak marah dan malah tersenyum geli sambil berkata, “Surya, apakah percaya jika aku mengatakan kamu akan segera berhenti menjabat sebagai wakil menejer utama?”Surya langsung marah. “K*ntutmu!”Wulan yang berada di sampingnya dengan dingin berkata, “David, bahkan jika kamu cemburu karena Surya lebih unggul darimu, kamu juga tidak perlu berbicara seperti itu, ‘kan?”“Aku cemburu padanya?” David tertawa.“Memangnya bukan?”Wulan melihat David dengan merasa benar. Wajahnya penuh dengan kebencian. “Surya sudah menjadi wakil menejer utama perusahaan di usianya yang masih muda. Sedangkan kamu hanya seorang karyawan kecil. Memangnya apalagi kalau kamu bukan cemburu padanya?”“Terserah bagaimana kamu berpikir saja. Percaya padaku, pria yang kamu banggakan akan segera kembali ke wujud aslinya.”David malas untuk beradu mulut dengannya. Dia langsung ingin pergi setelah melemparkan sepatah kata. Pada saat ini, ponsel Wulan berbunyi. Itu adalah telepon dari Hasan. Setelah menu
Baca selengkapnya

Bab 158

Begitu Gerry dan Citra mendengar omongan ini, semuanya menampakkan ekspresi senang di atas penderitaan orang lain. Mereka tahu bahwa Surya ingin mengerjai David. Di dalam pintu masuk lapangan parkir Hotel Tomson, dua orang satpam sedang ketiduran. Pada saat ini, David berhenti di pintu masuk dengan membawa mobil. Melihat palang pembatas tidak bereaksi, dia terpaksa menekan klakson dengan pelan.Kedua satpam terkejut. Saat ingin membuka mulut untuk memaki, mereka mendongak dan melihat patung emas penanda mobil Rolls-Royce. Keduanya langsung terkejut dan membuka palang dengan cepat.Setelah David mengangguk berterima kasih kepada keduanya, dia mengendarai mobil masuk ke lapangan parkir.Salah satu satpam segera mengikutinya. Setelah mobil berhenti dengan baik, satpam itu melangkah maju dengan ekspresi tersanjung dan berkata, “Bos, apakah Anda ingin saya memarkirkan mobil untuk Anda?”David baru saja ingin menolaknya dan Hasan sudah menelepon kemari lagi. “Kalau begitu merepotkanmu sa
Baca selengkapnya

Bab 159

Meskipun terpisah sejauh 2-3 meter, David tetap merasakan aura biasa dan percaya diri Yuniarti. Dia memutar kepala melihat ke arah Hasan dan berkata, “Om Hasan, ini adalah……”Hasan tersenyum dan berkata, “David, aku memanggilmu kemari hari ini karena ingin memperkenalkan anak perempuan Tante Herawati, Yuniarti kepadamu. Kalian anak muda mempunyai banyak bahan permbicaraan. Berkomunikasilah sedikit lebih banyak.”David: “……”Dia masih mengira Hasan memanggilnya kemari karena ada urusan penting.Setelah sekian lama ribut, ternyata Hasan mengaturkan sebuah perjodohan untuk dirinya?Berpikir sampai di sini, David terpaksa berkata, “Om Hasan, saya masih ada urusan dan harus pergi duluan……”Hingga awal hingga akhir, dia tidak menatap Yuniarti sama sekali. Setelah mendengar omongan David, wajah Herawati langsung menjadi masam. Bocah ingusan?Apa maksudmu?Membuat kami bertiga menunggumu sekian lama, akhirnya kamu langsung pergi setelah datang kemari?Saat Hasan ingin membujuk David untuk
Baca selengkapnya

Bab 160

David mengangkat alis dan berkata, “Aku hanya mengatakan aku tidak sering mengendarai mobil dan tidak mengatakan aku tidak punya mobil. Kenyataannya aku baru saja mengambil sebuah Rolls-Royce Phantom dari toko 4S.”“Mengenai rumah? Aku memang tidak punya, karena aku hanya punya vila yang terletak di nomor satu Menteng.”“Mengenai tabungan, bukankah 200 miliar juga terlalu sedikit? Aku bahkan malu untuk mengatakannya jika kurang dari 20 triliun.”Begitu omongan ini keluar, wajah Herawati bertiga sepenuhnya berubah. Rolls-Royce Phantom?Vila?Tabungan 20 triliun?Setelah sekian lama ribut, ternyata anak ini adalah taipan lokal.Raut wajah Herawati segera berubah menjadi sangat ramah. Tepat ketika dia ingin menyenangkan David. Tiba-tiba terdengar suara menyindir dari luar pintu. “David, kamu bisa mati jika tidak membual, ‘ya?”Sesaat kemudian. David terlihat membawa Wulan dan Citra bertiga berjalan masuk dengan angkuh. “Surya, Wulan, akhirnya kalian datang juga.” Hasan segera bermain
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
154
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status