All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 171 - Chapter 180

1535 Chapters

Bab 171

“Ada pembunuh!”“Gawat! Lindungi Bos!”Melihat adegan ini, raut wajah sekian banyak pemuda itu berubah dan mereka segera menerjang ke arah pengantar air.Namun, gerakan mereka tetap telambat satu ketukan dan pengantar air terlihat sudah hampir mendekati Anam. Satu tangannya dijulurkan. Sepasang jarinya yang bagaikan tang langsung menyerang ke arah tenggorokan Anam. “Bos, hati-hati!”Pemuda di samping Anam langsung menghadang di depan tubuhnya tanpa mengatakan apapun. Tenggorokannya langsung tercekik dan dia terjatuh mati di tempat. Anam memanfaatkan kekosongan ini, berguling ke tempat kosong di samping dan terjatuh dengan malangnya. “Tolong aku!”Anam terkejut dan ketakutan. Sekian banyak pemuda akhirnya menerjang kemari dan berperang melawan pengantar air. “Bunuh dia! Bunuh dia!”“Cabik-cabik dia!”Anam terus meraung dengan marah. Menghadapi kepungan sekian banyak pemuda, pengantar air sama sekali tidak takut. Dia menyerang dengan sangat kejam. Setiap kali melakukan serangan, a
Read more

Bab 172

Dia menemukan tinjunya seperti terbentur ke atas dinding dan tidak bisa maju ke depan sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?Perlu diketahui bahwa pukulannya ini bahkan bisa membuat pelat baja berubah bentuk.“Hanya seorang pesilat yang baru mengerti tenaga dalam saja. Terlalu lemah.”David sedikit menggelengkan kepala seperti merasa kecewa. Suaranya terdengar bagaikan petir yang menggelegar di dalam telinga pengantar air.Orang ini adalah seorang ahli!Bulu roma di sekujur tubuh pengantar air berdiri. Dia menarik kembali tangannya dan langsung melarikan diri lewat pintu tanpa mengatakan apapun.“Apakah bisa melarikan diri?”Mata David berbinar. Entah sejak kapan sebatang sumpit muncul di tangannya.Diiringi suara terobosan angin, tubuh pengantar air yang terlihat sudah melangkah keluar beberapa kaki tiba-tiba berdiri kaku dan tidak bergerak. Jika dilihat dengan teliti, maka akan ditemukan bahwa sumpit itu menembus bagian belakang kepalanya. Setengah dari sumpit itu tertancap begit
Read more

Bab 173

Merasakan niat membunuh di tubuh David, bulu roma di sekujur tubuh Anam berdiri. Ini adalah bintang jahat dari mana? Keluarga Zafar sudah menyinggungnya dan termasuk sudah sepenuhnya habis. Tiba-tiba dia membelalak melihat David sambil berkata, “Kamu……kamu adalah sisa-sisa Panti Asuhan Bisma yang membunuh Toni?”Dia akhirnya mengerti!Bintang jahat di depan mata ini adalah manusia bertopeng perunggu yang terkenal akan keganasannya akhir-akhir ini!Dia terlebih dahulu membunuh Jodi Camin dan Kurnia Camin di depan, kemudian mengacaukan pesta ulang tahun Keluarga Camin dan membunuh Toni Camin beserta petinggi Keluarga Camin lainnya di depan semua orang!Berpikir sampai di sini, dia tiba-tiba merasa sangat bersyukur. Bersyukur karena dirinya sudah menyerahkan rekaman suara itu. Jika tidak, berdasarkan gaya membunuh tanpa mengedipkan mata bintang jahat ini, dirinya sendiri sudah termasuk sudah habis. “Kamu termasuk tidak bodoh.”David menatapnya dengan ekspresi acuh, kemudian memutar kep
Read more

Bab 174

Yayan melihat semua orang dan berkata, “Sekarang dia telah mengarahkan pandangannya pada Keluarga Zafar. Jika kita terus berdiam diri, pada akhirnya hanya akan mati bersama.”“Kakak Pertama, kamu langsung katakan saja apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Kami pasti akan bekerjasama denganmu.” kata putra ketiga, Mamat Zafar dengan segera. Yayan memperhatikan semua orang sejenak. Setelah melihat semuanya menunggu keputusannya. Dia tersenyum ringan dan berkata, “Sesepuh sudah mengutus murid termudanya. Orang ini sedang dalam perjalanan menuju kesini dan akan sampai dalam waktu 3 hari.”“Dengan adanya bantuan murid Sesepuh, sebesar apapun keterampilan yang dimiliki b*jingan itu kecil itu, dia juga tidak bisa membalikkan dunia.”Semua orang tiba-tiba menjadi bersemangat begitu mendengar hal ini.Bagi seluruh Keluarga Zafar, Sesepuh merupakan keyakinan spiritual. Karena dia sudah turun tangan dalam masalah ini, berarti masalahnya tidak besar. Yayan mengubah topik permbicaraan dan kemb
Read more

Bab 175

Mendengar suara yang datang secara tiba-tiba ini, senyum di wajah Taufik yang dipenuhi nafsu birahi langsung menjadi kaku.Dia tiba-tiba melihat ke belakang dan menemukan seorang pemuda berpakaian hitam, entah sejak kapan muncul di dalam kamar. Saat ini, pemuda itu sedang duduk di depan ranjang, menyeruput segelas teh sambil melihatnya dengan tatapan seperti melihat orang mati. Pemuda itu adalah David. “Anak kecil, siapa kamu? Kamu……bagaimana caramu masuk?” kata Taufik dengan terkejut. Dia jelas-jelas mengingat bahwa di dalam vilanya sendiri ada belasan orang pengawal. Selain itu dia juga memiliki seekor anjing serigala besar. Namun, sejak awal hingga akhir dia tidak mendengar sedikit pun suara. “Aku siapa?”David menyeruput teh dengan pelan dan berkata, “Pertanyaan yang bagus. Aku adalah mimpi buruk Keluarga Zafar. Merupakan karma pencabut nyawa yang datang dari neraka untuk menagih utang kepada semua anggota Keluarga Zafar!”“Mengenai bagaimana caraku masuk? Sangat sederhana. T
Read more

Bab 176

“Apa?” Ria langsung terkejut. Setelah mengeluarkan semulut nafas, Mayang segera menceritakan semua yang diketahuinya malam ini secara detil.Setelah mendengarnya, Ria merasa terkejut dan senang.Yang membuatnya terkejut adalah, tidak disangka Adik Kerikil Kecil membunuh orang lagi. Selain itu, yang dibunuhnya adalah anggota Keluarga Zafar. Perlu diketahui bahwa sebagai keluarga konglomerat nomor satu di Jayanegara, Keluarga Zafar tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Camin. Kemampuan mereka melebihi imajinasi orang biasa.Dan yang membuatnya senang adalah sejak selesainya masalah Keluarga Camin, dia tiada hari tanpa memikirkan Adik Kerikil Kecil. Sayangnya, dia justru terus tidak tahu berita tentang dirinya.Sekarang, karena Adik Kerikil Kecil telah membunuh anggota Keluarga Zafar, ini berarti dia dalam keadaan selamat untuk sementara waktu.“Ria, Adik Kerikil Kecilmu ini termasuk sudah meruntuhkan langit kali ini.”Mayang menarik nafas dalam-dalam dan berkata, “Yang dia bunuh adal
Read more

Bab 177

“Baik, aku akan segera pergi ke perusahaan.”Setelah menutup telepon, Ria segera membersihkan diri dan langsung ingin pergi. Dia bahkan tidak sempat berganti pakaian. Saat dia melewati lantai 1, David berjalan keluar sambil menghidangkan sarapan. “Bukankah hari ini hari Sabtu?”“Ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan di perusahan.” Ria langsung keluar setelah mengatakan sepatah kata. Dia tidak mengungkapkan masalah Mufid, terutama karena takut setelah mengetahuinya, David akan bertindak gegabah seperti terakhir kalinya. Dengan cepat, Ria tiba di Guntur Group. Saat berjalan sampai ke depan pintu kantor, dia langsung melihat seorang pemuda yang mengenakan jas dan memegang bunga mawar di tangan sedang duduk di kursinya. Siapa lagi kalau bukan Mufid?Begitu melihatnya, Mufid segera berjalan kemari dengan membawa bunga segar. “Ria, akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu selama setengah jam.”“Ini adalah bunga yang secara khusus kubelikan untukmu. Apakah kamu menyukainya?”“
Read more

Bab 178

Bahkan jika benaran ada keluarga ahli pengobatan tradisional yang bersedia menjual resepnya, itu juga belum tentu bisa menyaingi Mufid Group. Setelah Mufid melihat satu per satu reaksinya, sudut bibirnya menunjukkan lengkungan kebanggaan dengan sendirinya. Dia mendesah ringan dan berkata, “Ria, sebenarnya kita tidak harus menjadi musuh, melainkan bisa menjadi teman atau rekan kerja.”“Selama kamu bersedia bercerai dengan bocah bernama David, kemudian menikah denganku, aku bisa memastikan bahwa ke depannya di dalam industri kosmetik Jayanegara, Guntur Group adalah pemimpinnya. Mufid Group tidak akan bersaing denganmu.”“Selain itu, sampai pada waktunya, aku juga akan menjadikan resep kosmetik yang ada di tanganku sebagai mahar untuk menikahimu. Bagaimana menurutmu?”Dia mengatakan hal ini dengan sangat tulus. Orang yang tidak mengetahuinya mungkin akan terjebak olehnya. Tapi Ria tidak begitu bodoh. Dia jelas tahu bahwa Mufid tidak lain hanya rakus akan tubuhnya saja.Selain itu, Mufi
Read more

Bab 179

Awalnya, Ria sudah memejamkan mata dengan putus asa. Namun, setelah mendengar suara gerakan di tepi telinganya. Dia membuka mata secara reflek dan tampak penuh kebahagian. Pria yang tiba-tiba muncul di depan matanya ini, siapa lagi kalau bukan David?Pada saat ini, Ria meneteskan air mata bahagia karena selamat dari bencana.David maju untuk memapahnya. “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”“Aku……aku tidak apa-apa.” Selesai berbicara, Ria tak lagi bisa menahan diri untuk tidak memeluk David. Tubuh halusnya gemetaran dan ketakutan di matanya belum mereda.Mufid hampir berhasil mendapatkanya barusan. Untungnya David datang tepat pada waktunya. “Bu Ria.” Yuni juga menerobos masuk. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran.“Kamu berdiri di damping dulu. Sisanya serahkan padaku saja.” David menenangkan Ria sejenak sebelum berbalik badan melihat ke arah Mufid. Niat dingin yang ekstrim bersinar di matanya dan membuat orang merasa sangat ketakutan. Barusan, jika dia terlambat satu langkah, maka akibatny
Read more

Bab 180

“Jika tidak, Keluarga Zafar pasti tidak akan melepaskanmu. Tidak hanya dirimu yang akan mati, bahkan Ria dan yang lainnya juga akan mati!”Mendengar omongannya, Ria akhirnya tersadar kembali dan dengan sendirinya melangkah maju untuk memegang erat tangan David sambil berkata, “David, jangan gegabah. Jangan sampai bertindak gegabah. Jika kamu membunuhnya, maka kamu juga akan mati.”Dia panik hingga mengeluarkan air mata. David paling tidak tahan melihat wanita menangis. Niat membunuh yang penuh itu menghilang seketika. Dia hanya bisa melempar Mufid keluar bagaikan membuang seekor anjing mati. “Enyahlah! Dengan memandang muka Ria, aku akan membiarkanmu hidup beberapa hari lebih lama untuk sementara waktu!”Dengan cepat, pengawal Mufid menerima informasi dan bergegas kemari untuk mengangkatnya dan membawanya pergi. Di luar kantor dikelilingi oleh begitu banyak karyawan. Semua orang menunjuk-nunjuk ke arah David dan mengungkapkan berbagai pendapat. “Jika aku tidak salah lihat, orang yan
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status