“Baik, aku akan segera pergi ke perusahaan.”Setelah menutup telepon, Ria segera membersihkan diri dan langsung ingin pergi. Dia bahkan tidak sempat berganti pakaian. Saat dia melewati lantai 1, David berjalan keluar sambil menghidangkan sarapan. “Bukankah hari ini hari Sabtu?”“Ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan di perusahan.” Ria langsung keluar setelah mengatakan sepatah kata. Dia tidak mengungkapkan masalah Mufid, terutama karena takut setelah mengetahuinya, David akan bertindak gegabah seperti terakhir kalinya. Dengan cepat, Ria tiba di Guntur Group. Saat berjalan sampai ke depan pintu kantor, dia langsung melihat seorang pemuda yang mengenakan jas dan memegang bunga mawar di tangan sedang duduk di kursinya. Siapa lagi kalau bukan Mufid?Begitu melihatnya, Mufid segera berjalan kemari dengan membawa bunga segar. “Ria, akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu selama setengah jam.”“Ini adalah bunga yang secara khusus kubelikan untukmu. Apakah kamu menyukainya?”“
Bahkan jika benaran ada keluarga ahli pengobatan tradisional yang bersedia menjual resepnya, itu juga belum tentu bisa menyaingi Mufid Group. Setelah Mufid melihat satu per satu reaksinya, sudut bibirnya menunjukkan lengkungan kebanggaan dengan sendirinya. Dia mendesah ringan dan berkata, “Ria, sebenarnya kita tidak harus menjadi musuh, melainkan bisa menjadi teman atau rekan kerja.”“Selama kamu bersedia bercerai dengan bocah bernama David, kemudian menikah denganku, aku bisa memastikan bahwa ke depannya di dalam industri kosmetik Jayanegara, Guntur Group adalah pemimpinnya. Mufid Group tidak akan bersaing denganmu.”“Selain itu, sampai pada waktunya, aku juga akan menjadikan resep kosmetik yang ada di tanganku sebagai mahar untuk menikahimu. Bagaimana menurutmu?”Dia mengatakan hal ini dengan sangat tulus. Orang yang tidak mengetahuinya mungkin akan terjebak olehnya. Tapi Ria tidak begitu bodoh. Dia jelas tahu bahwa Mufid tidak lain hanya rakus akan tubuhnya saja.Selain itu, Mufi
Awalnya, Ria sudah memejamkan mata dengan putus asa. Namun, setelah mendengar suara gerakan di tepi telinganya. Dia membuka mata secara reflek dan tampak penuh kebahagian. Pria yang tiba-tiba muncul di depan matanya ini, siapa lagi kalau bukan David?Pada saat ini, Ria meneteskan air mata bahagia karena selamat dari bencana.David maju untuk memapahnya. “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”“Aku……aku tidak apa-apa.” Selesai berbicara, Ria tak lagi bisa menahan diri untuk tidak memeluk David. Tubuh halusnya gemetaran dan ketakutan di matanya belum mereda.Mufid hampir berhasil mendapatkanya barusan. Untungnya David datang tepat pada waktunya. “Bu Ria.” Yuni juga menerobos masuk. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran.“Kamu berdiri di damping dulu. Sisanya serahkan padaku saja.” David menenangkan Ria sejenak sebelum berbalik badan melihat ke arah Mufid. Niat dingin yang ekstrim bersinar di matanya dan membuat orang merasa sangat ketakutan. Barusan, jika dia terlambat satu langkah, maka akibatny
“Jika tidak, Keluarga Zafar pasti tidak akan melepaskanmu. Tidak hanya dirimu yang akan mati, bahkan Ria dan yang lainnya juga akan mati!”Mendengar omongannya, Ria akhirnya tersadar kembali dan dengan sendirinya melangkah maju untuk memegang erat tangan David sambil berkata, “David, jangan gegabah. Jangan sampai bertindak gegabah. Jika kamu membunuhnya, maka kamu juga akan mati.”Dia panik hingga mengeluarkan air mata. David paling tidak tahan melihat wanita menangis. Niat membunuh yang penuh itu menghilang seketika. Dia hanya bisa melempar Mufid keluar bagaikan membuang seekor anjing mati. “Enyahlah! Dengan memandang muka Ria, aku akan membiarkanmu hidup beberapa hari lebih lama untuk sementara waktu!”Dengan cepat, pengawal Mufid menerima informasi dan bergegas kemari untuk mengangkatnya dan membawanya pergi. Di luar kantor dikelilingi oleh begitu banyak karyawan. Semua orang menunjuk-nunjuk ke arah David dan mengungkapkan berbagai pendapat. “Jika aku tidak salah lihat, orang yan
Tanpa menunggu David berbicara, Ria langsung menariknya untuk pergi meninggalkan Guntur Group. “Kamu mau membawaku ke mana?” tanya David dengan tak tertahankan setelah naik ke mobil. “Kamu akan mengetahuinya setelah sampai.”Ria mengatakan satu patah kata dengan dingin, menyalakan mobil dan langsung melaju pergi.Pada waktu yang sama, berita mengenai Mufid dibuat cacat dengan cepat tersebar di lingkaran kalangan atas Jayanegara. “Apakah kamu sudah mendengarnya? Mufid dibuat cacat oleh seseorang. Katanya, bahkan benda kecil untuk meneruskan garis keturunan juga sudah tidak ada.”“Astaga! Benaran atau tidak? Dia adalah tuan muda Keluarga Zafar lho. Siapa yang begitu bernyali besar dan bahkan berani menyentuh dia?”“Benaran. Aku juga sudah mendengarnya. Orang yang membuatnya cacat sepertinya adalah pria muda peliharaan Ria Nastoro. Saat itu ada banyak orang yang melihatnya.”“Apakah Ria sudah gila? Dia bahkan berani membiarkan orangnya memperlakukan Tuan Muda Mufid seperti itu? Jangan
Kali ini Tuan David sudah terlalu kejam. Dia bahkan langsung membuat Mufid cacat. Tapi, setelah itu dia langsung tersenyum.David sebagai Empu Petapa Medis yang namanya mengguncang seluruh Indojaya dan memiliki Cincin Jiwa Naga, statusnya sangat mulia. Seorang Mufid belaka, biarkan dia cacat saja. Apa yang bisa dilakukan Keluarga Zafar kepada David juga?David sama-sama tampak kehabisan kata-kata.Sejak awal dia sudah mengatakan bahwa sebuah hanya sebuah Keluarga Zafar saja, dia tidak akan memandangnya. Apa boleh buat, Ria sama sekali tidak percaya. Brena melihat Ria yang sepertinya tidak mengetahui identitas David. Pikirannya langsung tergerak dan dia tiba-tiba tersenyum licik sambil berkata, “Ria, apakah kamu sedang memohon padaku?”“Benar, aku memohon padamu.” Wajah Ria langsung memucat dan dengan sepasang mata yang memerah berkata, “Selama kamu bisa menyelamatkan David, bahkan jika menyuruhku bersujud memohon kepadamu, aku……aku juga bersedia.”Sambil berbicara, dia langsung ing
Mendengar suara gerakan dari luar, semua anggota Keluarga Chairil langsung terkejut. Bagaimanapun juga, mereka tidak menyangka bahwa gerakan Keluarga Zafar ternyata begitu cepat dan mereka juga melayangkan omongan akan menghancurkan Keluarga Chairil. Semua orang melihat ke arah David secara bersamaan, seperti ingin melihat bagaimana reaksinya. David justru duduk dengan wajah tenang, seperti tidak menganggapnya sebagai masalah.Wawan menyipitkan sepasang matanya dan bangkit berdiri berkata kepada David. “Tuan David, Anda tunggu di sini saja dulu. Saya akan keluar untuk melihatnya.”“Ayah, di saat seperti ini, Ayah bahkan masih ingin melindungi anak ini?” Sidik, ayah Brena berkata sambil mendengus. Dengan suara keras Wulik berkata, “Benar, Ayah. Kelihatannya Keluarga Zafar serius dengan hal ini. Keluarga Chairil tidak harus menjalin permusuhan dengan mereka.”Saat beberapa orang itu berbicara, suara mengancam Yayan terdengar dari luar lagi. “Wawan, beri kamu batas waktu 10 menit unt
Pada saat ini, dari belakang kerumunan terdengar sebuah suara mengancam. “Tuan Chairil, untuk apa Anda melakukan hal ini?”Seiring dengan menyingkirnya kerumunan, seorang pria paruh baya berseragam dan berwajah persegi berjalan kemari dengan tenang dan percaya diri.Hakim Hantu!Saat melihatnya, raut wajah sekian banyak orang yang berada di tempat itu langsung berubah secara serempak.Orang yang datang ini adalah inspektur kepolisian Jayanegara, Harun Lubis!Semua orang sangat takut kepadanya. Bukan karena jabatannya, melainkan karena cara kerjanya.Dikabarkan bahwa Harun sangat kejam dalam bertindak. Setiap orang yang jatuh ke tangannya, jika bukan mati maka akan kehilangan kulitnya. Dia bagaikan hakim hantu di neraka yang membuat orang takut mendengar hal tentang dirinya. Dengan raut wajah yang sedikit berubah, Wawan berkata, “Pak Harun, tidak disangka kamu juga diundang keluar oleh Keluarga Zafar.”“Tuan Chairil, kamu sangat jelas dengan kepribadianku. Aku selalu sangat ketat denga