Share

Bab 179

Awalnya, Ria sudah memejamkan mata dengan putus asa. Namun, setelah mendengar suara gerakan di tepi telinganya.

Dia membuka mata secara reflek dan tampak penuh kebahagian.

Pria yang tiba-tiba muncul di depan matanya ini, siapa lagi kalau bukan David?

Pada saat ini, Ria meneteskan air mata bahagia karena selamat dari bencana.

David maju untuk memapahnya. “Kamu baik-baik saja, ‘kan?”

“Aku……aku tidak apa-apa.” Selesai berbicara, Ria tak lagi bisa menahan diri untuk tidak memeluk David. Tubuh halusnya gemetaran dan ketakutan di matanya belum mereda.

Mufid hampir berhasil mendapatkanya barusan. Untungnya David datang tepat pada waktunya.

“Bu Ria.” Yuni juga menerobos masuk. Wajahnya tampak penuh kekhawatiran.

“Kamu berdiri di damping dulu. Sisanya serahkan padaku saja.” David menenangkan Ria sejenak sebelum berbalik badan melihat ke arah Mufid.

Niat dingin yang ekstrim bersinar di matanya dan membuat orang merasa sangat ketakutan.

Barusan, jika dia terlambat satu langkah, maka akibatny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status