“Jika tidak, Keluarga Zafar pasti tidak akan melepaskanmu. Tidak hanya dirimu yang akan mati, bahkan Ria dan yang lainnya juga akan mati!”Mendengar omongannya, Ria akhirnya tersadar kembali dan dengan sendirinya melangkah maju untuk memegang erat tangan David sambil berkata, “David, jangan gegabah. Jangan sampai bertindak gegabah. Jika kamu membunuhnya, maka kamu juga akan mati.”Dia panik hingga mengeluarkan air mata. David paling tidak tahan melihat wanita menangis. Niat membunuh yang penuh itu menghilang seketika. Dia hanya bisa melempar Mufid keluar bagaikan membuang seekor anjing mati. “Enyahlah! Dengan memandang muka Ria, aku akan membiarkanmu hidup beberapa hari lebih lama untuk sementara waktu!”Dengan cepat, pengawal Mufid menerima informasi dan bergegas kemari untuk mengangkatnya dan membawanya pergi. Di luar kantor dikelilingi oleh begitu banyak karyawan. Semua orang menunjuk-nunjuk ke arah David dan mengungkapkan berbagai pendapat. “Jika aku tidak salah lihat, orang yan
Tanpa menunggu David berbicara, Ria langsung menariknya untuk pergi meninggalkan Guntur Group. “Kamu mau membawaku ke mana?” tanya David dengan tak tertahankan setelah naik ke mobil. “Kamu akan mengetahuinya setelah sampai.”Ria mengatakan satu patah kata dengan dingin, menyalakan mobil dan langsung melaju pergi.Pada waktu yang sama, berita mengenai Mufid dibuat cacat dengan cepat tersebar di lingkaran kalangan atas Jayanegara. “Apakah kamu sudah mendengarnya? Mufid dibuat cacat oleh seseorang. Katanya, bahkan benda kecil untuk meneruskan garis keturunan juga sudah tidak ada.”“Astaga! Benaran atau tidak? Dia adalah tuan muda Keluarga Zafar lho. Siapa yang begitu bernyali besar dan bahkan berani menyentuh dia?”“Benaran. Aku juga sudah mendengarnya. Orang yang membuatnya cacat sepertinya adalah pria muda peliharaan Ria Nastoro. Saat itu ada banyak orang yang melihatnya.”“Apakah Ria sudah gila? Dia bahkan berani membiarkan orangnya memperlakukan Tuan Muda Mufid seperti itu? Jangan
Kali ini Tuan David sudah terlalu kejam. Dia bahkan langsung membuat Mufid cacat. Tapi, setelah itu dia langsung tersenyum.David sebagai Empu Petapa Medis yang namanya mengguncang seluruh Indojaya dan memiliki Cincin Jiwa Naga, statusnya sangat mulia. Seorang Mufid belaka, biarkan dia cacat saja. Apa yang bisa dilakukan Keluarga Zafar kepada David juga?David sama-sama tampak kehabisan kata-kata.Sejak awal dia sudah mengatakan bahwa sebuah hanya sebuah Keluarga Zafar saja, dia tidak akan memandangnya. Apa boleh buat, Ria sama sekali tidak percaya. Brena melihat Ria yang sepertinya tidak mengetahui identitas David. Pikirannya langsung tergerak dan dia tiba-tiba tersenyum licik sambil berkata, “Ria, apakah kamu sedang memohon padaku?”“Benar, aku memohon padamu.” Wajah Ria langsung memucat dan dengan sepasang mata yang memerah berkata, “Selama kamu bisa menyelamatkan David, bahkan jika menyuruhku bersujud memohon kepadamu, aku……aku juga bersedia.”Sambil berbicara, dia langsung ing
Mendengar suara gerakan dari luar, semua anggota Keluarga Chairil langsung terkejut. Bagaimanapun juga, mereka tidak menyangka bahwa gerakan Keluarga Zafar ternyata begitu cepat dan mereka juga melayangkan omongan akan menghancurkan Keluarga Chairil. Semua orang melihat ke arah David secara bersamaan, seperti ingin melihat bagaimana reaksinya. David justru duduk dengan wajah tenang, seperti tidak menganggapnya sebagai masalah.Wawan menyipitkan sepasang matanya dan bangkit berdiri berkata kepada David. “Tuan David, Anda tunggu di sini saja dulu. Saya akan keluar untuk melihatnya.”“Ayah, di saat seperti ini, Ayah bahkan masih ingin melindungi anak ini?” Sidik, ayah Brena berkata sambil mendengus. Dengan suara keras Wulik berkata, “Benar, Ayah. Kelihatannya Keluarga Zafar serius dengan hal ini. Keluarga Chairil tidak harus menjalin permusuhan dengan mereka.”Saat beberapa orang itu berbicara, suara mengancam Yayan terdengar dari luar lagi. “Wawan, beri kamu batas waktu 10 menit unt
Pada saat ini, dari belakang kerumunan terdengar sebuah suara mengancam. “Tuan Chairil, untuk apa Anda melakukan hal ini?”Seiring dengan menyingkirnya kerumunan, seorang pria paruh baya berseragam dan berwajah persegi berjalan kemari dengan tenang dan percaya diri.Hakim Hantu!Saat melihatnya, raut wajah sekian banyak orang yang berada di tempat itu langsung berubah secara serempak.Orang yang datang ini adalah inspektur kepolisian Jayanegara, Harun Lubis!Semua orang sangat takut kepadanya. Bukan karena jabatannya, melainkan karena cara kerjanya.Dikabarkan bahwa Harun sangat kejam dalam bertindak. Setiap orang yang jatuh ke tangannya, jika bukan mati maka akan kehilangan kulitnya. Dia bagaikan hakim hantu di neraka yang membuat orang takut mendengar hal tentang dirinya. Dengan raut wajah yang sedikit berubah, Wawan berkata, “Pak Harun, tidak disangka kamu juga diundang keluar oleh Keluarga Zafar.”“Tuan Chairil, kamu sangat jelas dengan kepribadianku. Aku selalu sangat ketat denga
Bocah ini!Bahkan berani menyuruhku masuk untuk menemuinya?Tidak peduli seberapa hebatnya Harun dalam menyembunyikan pikirannya, saat ini dia juga sudah agak marah.Sebagai seorang inspektur kepolisian Jayanegara, dia tidak pernah perlu menemui seorang anak kecil secara pribadi. Tapi, perhatiannya segera ditarik oleh lencana berwarrna ungu di depan matanya. Lencana ungu itu hanya sebesar telapak tangan. Di atasnya terukir gambar 9 ekor naga dan memberi kesan yang sangat mulia. Harun menatapinya untuk waktu yang lama dan tidak berhasil menemukan benda apa itu sebenarnya. “Hantu Chairil, kamu kira dengan mengeluarkan sebuah lencana kayu usang, maka bisa menakuti kami?” kata Yayan sambil tersenyum menghina. Harun juga bertanya, “Tuan Chairil, apa yang kamu berikan kepadaku?”“Aku juga tidak tahu, kamu pikirkan sendiri saja.” Wawan tersenyum misterius dan berkata, “Tapi, aku sarankan kamu untuk menelepon atasan dan menanyakannya.”Begitu omongan ini keluar. Alis Harun langsung mengk
Ketika mereka merasa penasaran mengapa sekian lama tidak ada pergerakan dari luar, Harun terlihat berjalan masuk.“Sudah datang. Pak Harun sudah datang.”“Dia datang secara pribadi untuk menangkap orang. Aku lihat apa yang akan dilakukan anak bernama David itu kali ini.”Melihat kejadian itu, semua orang tersenyum menyeringai, seperti sudah melihat nasib David. Sidik bangkit berdiri untuk menyambut dan dengan menyanjung berkata, “Pak Harun, kamu datang untuk menangkap orang, ‘ya?”Dia berbalik badan, mengangkat tangan menujuk David yang sedang memotong kuku. “Yang melukai Mufid adalah anak ini.”Semua orang lain tertawa.Namun sesaat kemudian, reaksi Harun membuat mereka sangat terkejut.Harun terlihat berlari kecil ke hadapan David dan membungkuk ke arah David dengan penuh hormat dan berkata, “Tu……Tuan, Anda menyuruh saya masuk untuk bertemu dengan Anda. Saya sudah datang……”Karena tidak tahu bagaimana harus menyapa David, maka dia hanya bisa memanggilnya sebagai Tuan. Setelah melih
Setelah dia selesai berbicara, Yayan diborgol. Yayan mulai memberontak keras dan berteriak, “Apa yang kamu lakukan? Apa yang kalian lakukan? Pak Harun, kamu harus memberikan penjelasan kepadaku. Kalau tidak, urusan Keluarga Zafar denganmu tidak akan selesai.”Melihat kepala keluarga mereka ditangkap, pengawal Keluarga Zafar juga maju untuk mengepung.“Melakukan apa?”Harun mendengus dan berkata, “Kepala Keluarga Zafar, aku sudah jelas dengan permasalahannya. Putramu jelas-jelas dipukul karena mencoba bertindak sembarangan kepada istri orang lain. Sebagai pelaku kejahatan, kamu justru melapor terlebih dahulu.”“Bahkan jika putraku bersalah duluan, apakah anak itu boleh memukul anakku hingga separah itu?” kata Yayan dengan wajah sangat tidak puas. “Aku tidak punya waktu untuk berdebat denganmu.” Harun mematahkan pembicaraan dengan dingin dan berkata, “Hari ini kamu mau kembali ke kantor polisi denganku atau kalian kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan segera bawa orang-orangmu per