Share

Bab 185

Bocah ini!

Bahkan berani menyuruhku masuk untuk menemuinya?

Tidak peduli seberapa hebatnya Harun dalam menyembunyikan pikirannya, saat ini dia juga sudah agak marah.

Sebagai seorang inspektur kepolisian Jayanegara, dia tidak pernah perlu menemui seorang anak kecil secara pribadi.

Tapi, perhatiannya segera ditarik oleh lencana berwarrna ungu di depan matanya.

Lencana ungu itu hanya sebesar telapak tangan. Di atasnya terukir gambar 9 ekor naga dan memberi kesan yang sangat mulia.

Harun menatapinya untuk waktu yang lama dan tidak berhasil menemukan benda apa itu sebenarnya.

“Hantu Chairil, kamu kira dengan mengeluarkan sebuah lencana kayu usang, maka bisa menakuti kami?” kata Yayan sambil tersenyum menghina.

Harun juga bertanya, “Tuan Chairil, apa yang kamu berikan kepadaku?”

“Aku juga tidak tahu, kamu pikirkan sendiri saja.” Wawan tersenyum misterius dan berkata, “Tapi, aku sarankan kamu untuk menelepon atasan dan menanyakannya.”

Begitu omongan ini keluar.

Alis Harun langsung mengk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status