David mengangkat alis dan berkata, “Aku hanya mengatakan aku tidak sering mengendarai mobil dan tidak mengatakan aku tidak punya mobil. Kenyataannya aku baru saja mengambil sebuah Rolls-Royce Phantom dari toko 4S.”“Mengenai rumah? Aku memang tidak punya, karena aku hanya punya vila yang terletak di nomor satu Menteng.”“Mengenai tabungan, bukankah 200 miliar juga terlalu sedikit? Aku bahkan malu untuk mengatakannya jika kurang dari 20 triliun.”Begitu omongan ini keluar, wajah Herawati bertiga sepenuhnya berubah. Rolls-Royce Phantom?Vila?Tabungan 20 triliun?Setelah sekian lama ribut, ternyata anak ini adalah taipan lokal.Raut wajah Herawati segera berubah menjadi sangat ramah. Tepat ketika dia ingin menyenangkan David. Tiba-tiba terdengar suara menyindir dari luar pintu. “David, kamu bisa mati jika tidak membual, ‘ya?”Sesaat kemudian. David terlihat membawa Wulan dan Citra bertiga berjalan masuk dengan angkuh. “Surya, Wulan, akhirnya kalian datang juga.” Hasan segera bermain
David baru selesai berbicara dan Herawati bertiga langsung tertegun.Surya dengan marah berkata, “Tante Herawati, kalian jangan dengarkan anak ini sembarangan bicara. Anak ini mengatakan jabatan wakil menejer utamaku tidak akan bertahan lama karena dia cemburu padaku.”Herawati langsung meraung kepada David. “Memohonmu? Kamu kira kamu adalah presiden direktur perusahaan Surya?”“Kamu hanya seorang karyawan kecil saja. Dirimu sendiri bahkan harus mencari nafkah dengan memandang muka Surya.”“Jangan pamer di sini jika tidak punya kemampuan. Jika bukan karena memandang muka Kak Surya, kami sudah mengusirmu sejak awal.” kata Tanto sambil melihat David dengan wajah tersenyum dingin. “Kak Surya, kalau begitu besok pagi aku dan kakakku akan pergi ke perusahaan kalian dan merepotkanmu untuk mengaturnya sejenak.” kata Yuniarti dengan sedikit menyanjung.“Tenang saja.”Surya segera memberi jaminan sambil menepuk dada dan berkata, “Sampai pada waktunya, aku akan berfokus pada merekomendasikan ka
Setelah menemukan Mercedes-Benz S itu, Surya langsung duduk di kursi pengemudi tanpa mengatakan apapun. “Surya, kamu minum alkohol. Aku rasa sebaiknya jangan menyetir lagi. Biarkan Gerry yang menyetir saja.” kata Wulan dengan khawatir. “Tidak apa-apa, aku tidak mabuk dan masih sangat sadar.” Surya menghempaskan tangannya dan langsung duduk di kursi pengemudi.Entah karena mabuk atau demi pamer, setelah menyalakan mobil, dia sengaja memijak pedal gas dengan kuat.“Brum brum brum!”Dalam waktu sekejap, seluruh garasi mobil dipenuhi suara pedal gas yang dipijak dengan keras. “Kalian lihat saja, aku tidak mabuk.”Surya bersiul dan berkata, “Kalian semua minggir sejenak, aku akan mengeluarkan mobilnya.”“Kamu pelan sedikit.” kata Wulan mengingatkan.“Aku benar-benar tidak mabuk.”Surya berbicara sambil memasukkan gigi. Dia langsung memutar setir, dilanjutkan dengan memijak pedal gas dan mengendarai mobil ke depan. Namun mobilnya justru sedang mundur ke belakang.“Eh? Kenapa mundur ke be
Mendengar suara ini, Surya langsung terkejut dan mengira pemilik Rolls-Royce Phantom sudah datang. Namun, ketika dia melihat ke belakang, yang terlihat adalah sebuah sosok yang tidak asing.Setelah melihat sosok ini, kepanikan di wajah Surya langsung menghilang dan digantikan dengan penghinaan yang tiada habisnya. “Ternyata kamu orang udik ini. Mengejutkanku saja.”“Kalau tidak, kamu kira aku siapa?” kata David sambil mengangkat alis. Citra dengan dingin berkata, “David, bukankah kami menyuruhmu enyah? Kenapa kamu masih mengikuti kami turun dengan bermuka tebal?”“Pasti anak ini menyesal karena telah menolak Surya barusan. Jadi, dia ingin turun untuk bersujud meminta maaf pada Surya.” kata Gerry menghina. “Kamu baru menyesal sekarang? Sudah terlambat. Aku beri tahu kamu, aku akan memecatmu setelah pergi ke perusahaan besok.” kata Surya dengan dingin.Selesai bicara, dia turun dari mobil dan melemparkan selembar uang yang diambilnya dari saku kepada David. “Kasi kamu 20 ribu sebagai
Dia seorang satpam kecil. Setiap bulan, gaji hanya 6 sampai 8 juta, mana mampu mengganti kerugiannya. Raut wajah Surya langsung berubah dan dia buru-buru berkata, “Kakak satpam, sayalah yang tidak berhati-hati dan menabraknya. Itu, maaf……”Satpam maju untuk menendang Surya keluar dan dengan otot wajah yang bergetar berkata, “B*rengsek! Ternyata kamu, orang bodoh ini. Apa gunanya kamu meminta maaf padaku? Kamu sudah mencelakai aku.”Jika tatapan mata bisa membunuh, entah sudah berapa kali Surya mati. Karena David berdiri di pojokan dan seluruh tatapan satpam terpaku pada Surya, maka untuk sesaat dia bahkan tidak melihat David. “Kamu……kenapa kamu memukul orang?” Wulan menatapnya dengan marah. Gerry dan Citra langsung maju selangkah, seperti ingin memukul satpam. Keadaan seperti apa yang tidak pernah ditemui satpam? Dia tidak mungkin takut pada beberapa orang itu.Dia tersenyum dingin dan berkata, “Kenapa? Kalian menabrak mobil mewah tamu terhormat dan masih ingin memukul orang?”“Ok
Satpam berbicara dengan sangat jelas. Semua omongannya masuk ke dalam telinga semua orang. Seketika!Udara menjadi tenang seperti mati!Surya dan yang lainnya semuanya membelalak. Mereka terkejut hingga bola matanya hampir melompat keluar.A……apakah telinga mereka bermasalah?Rolls-Royce seharga 20 triliun lebih ini ternyata milik David orang udik ini?Bagaimana ini mungkin?Surya yang terlebih dahulu bereaksi, terbata-bata berkata, “Kakak Satpam, kamu……kamu tidak salah orang, ‘kan? Kenapa anak ini adalah pemilik Rolls-Royce ini?”“Benar, Kakak Satpam. Anak ini hanya seorang karyawan kecil di perusahaan kami. Dia…… mana mungkin mampu mengendarai Rolls-Royce……” kata Citra dengan sulit untuk menerimanya.Wulan termasuk yang paling sulit untuk menerimanya. Apalagi dia selau tidak pernah berpandangan positif pada David dan merasa David hanya seorang kampungan dan tidak sepadan dengan dirinya.Karena hal ini, dia juga sekuat tenaga meminta Hasan untuk membatalkan pertunangannya dengan Davi
Selesai bicara, dia menatap David dengan bangga dan berkata, “Aku tidak takut untuk memberitahumu bahwa asuransi kerusakan pada mobilku ini senilai 6 miliar. Cukup untuk mengganti kerugianmu, ‘kan?”“Hahaha!”Citra dan Gerry langsung tertawa terbahak-bahak bagaikan tersadar dari mimpi. Sudut bibir Wulan juga menampakkan sebuah senyuman kemenangan. Benar, apa yang perlu ditakutkan dengan adanya asuransi? “Benarkah?” David juga tertawa. “Kalau begitu kamu segera hubungi perusahaan asuransi saja, aku akan menunggunya.”“Telepon ya telepon!”Surya mendengus dan mengeluarkan ponsel untuk menelepon perusahaan asuransi, kemudian meninggalkan alamat untuk mereka. Setelah memutuskan sambungan telepon, dia tertawa cekikikan. “Ingin aku mengeluarkan uang pribadi untuk mengganti kerugianmu? Kamu bermimpi saja.”“Apakah kamu bisa menjawab sebuah pertanyaanku?” kata David sambil tersenyum menggelengkan kepala.“Ada kentut, buang saja.” kata Surya mendengus. David mengangkat alis dan berkata, “Ba
Saat David kembali ke vila, di dalam ruangan gelap gulita. Ria belum pulang. Saat dia ingin menelepon Ria, telepon dari Julio masuk terlebih dahulu. “Tuan muda, hal yang Anda suruh saya selidiki sebelumnya sudah ada kemajuan.” “Aku sudah tahu. Aku segera pergi ke tempatmu.” Di mata David langsung terdapat cahaya yang bersinar. Setelah itu, dia menelepon Ria. “Kapan kamu pulang kerja? Aku mau keluar karena ada urusan. Mungkin pulang agak malam.”“Aku lembur di perusahaan. Kamu bersibuk saja dan tidak perlu mempedulikan aku.” Ria langsung menutup telepon setelah selesai berbicara.David mengangguk dan bergegas ke tempat Julio setelah menutup pintu. Saat ini Guntur Group kedatangan seorang tamu yang tidak terduga. Ternyata adalah Mayang yang mengenakan setelan kasual. Ria bangkit berdiri dengan terkejut dan berkata, “Kak Mayang, kenapa kamu kemari? Apa mungkin kamu sudah ada berita tentang Adik Kerikil Kecilku?” Selesai bicara, hatinya gedebak-gedebuk. Adik Kerikil Kecil membunuh b