Selesai bicara, dia menatap David dengan bangga dan berkata, “Aku tidak takut untuk memberitahumu bahwa asuransi kerusakan pada mobilku ini senilai 6 miliar. Cukup untuk mengganti kerugianmu, ‘kan?”“Hahaha!”Citra dan Gerry langsung tertawa terbahak-bahak bagaikan tersadar dari mimpi. Sudut bibir Wulan juga menampakkan sebuah senyuman kemenangan. Benar, apa yang perlu ditakutkan dengan adanya asuransi? “Benarkah?” David juga tertawa. “Kalau begitu kamu segera hubungi perusahaan asuransi saja, aku akan menunggunya.”“Telepon ya telepon!”Surya mendengus dan mengeluarkan ponsel untuk menelepon perusahaan asuransi, kemudian meninggalkan alamat untuk mereka. Setelah memutuskan sambungan telepon, dia tertawa cekikikan. “Ingin aku mengeluarkan uang pribadi untuk mengganti kerugianmu? Kamu bermimpi saja.”“Apakah kamu bisa menjawab sebuah pertanyaanku?” kata David sambil tersenyum menggelengkan kepala.“Ada kentut, buang saja.” kata Surya mendengus. David mengangkat alis dan berkata, “Ba
Saat David kembali ke vila, di dalam ruangan gelap gulita. Ria belum pulang. Saat dia ingin menelepon Ria, telepon dari Julio masuk terlebih dahulu. “Tuan muda, hal yang Anda suruh saya selidiki sebelumnya sudah ada kemajuan.” “Aku sudah tahu. Aku segera pergi ke tempatmu.” Di mata David langsung terdapat cahaya yang bersinar. Setelah itu, dia menelepon Ria. “Kapan kamu pulang kerja? Aku mau keluar karena ada urusan. Mungkin pulang agak malam.”“Aku lembur di perusahaan. Kamu bersibuk saja dan tidak perlu mempedulikan aku.” Ria langsung menutup telepon setelah selesai berbicara.David mengangguk dan bergegas ke tempat Julio setelah menutup pintu. Saat ini Guntur Group kedatangan seorang tamu yang tidak terduga. Ternyata adalah Mayang yang mengenakan setelan kasual. Ria bangkit berdiri dengan terkejut dan berkata, “Kak Mayang, kenapa kamu kemari? Apa mungkin kamu sudah ada berita tentang Adik Kerikil Kecilku?” Selesai bicara, hatinya gedebak-gedebuk. Adik Kerikil Kecil membunuh b
“Meremehkan Kakak?” Mayang menjulingkan mata kepadanya dan dengan sombong berkata, “Aku ini sabuk hitam tingkat 9 Taekwondo. Selain itu masih pernah belajar seni bela diri tinju militer. 3 sampai 5 pria kekar biasa bukanlah tandinganku.”“Aku memberitahumu agar kamu memiliki persiapan batin dan jangan sampai tidak tahu apa-apa dengan bodohnya. Aku bukannya ingin dirimu mengambil resiko bersamaku.”“Sudahlah, begitu saja. Kamu segera pulang kerja dan temani suami cilikmu itu saja.”Setelah melemparkan omongan ini, Mayang langsung berjalan keluar Guntur Group dengan melenggak-lenggokkan pingang rampingnya.Di sisi lain, di rumah Keluarga Zafar. Mufid berjalan masuk ke ruang tamu dengan langkah terburu-buru. Dia menatap Yayan, kepala Keluarga Zafar dengan wajah yang kurang senang dan berkata, “Ayah, kamu begitu terburu-buru memanggilku pulang, apakah ada masalah?”Barusan, dia sedang bermain wanita di luar. Saat sedang bermain dengan penuh semangat, Yayan langsung memanggilnya pulang den
Demi tidak menimbulkan telalu banyak perhatian, kali ini hanya David dan Julio berdua yang keluar.Julio bertugas mengendarai mobil, membawa David sampai ke depan gerbang sebuah club swasta yang bernama Silver Spring Club.“Tuan Muda, disinilah tempatnya. Anam akan menghabiskan sebagian besar waktunya di sini.” Kata Julio setelah menghentikan mobil dengan baik.David mengangguk, membuka pintu mobil dan turun. Pria perkasa yang berjaga di depan pintu segera menerjang kemari dan dengan ganas berkata, “Dilarang menghentikan mobil di sini. Segera bawa mobilmu pergi!”David dengan santainya berkata, “Suruh Anam keluar untuk bertemu dengan kami. Katakan saja ada hal yang ingin kami diskusikan dengannya.”“Memangnya kalian siapa? Kalian juga pantas untuk menyuruh Tuan Keenam kekuar bertemu dengan kalian?” Pria perkasa tersenyum tak sudi.Tatapan mata Julio mendingin dan langsung ingin bereaksi. David melambaikan tangan menghentikannya dan berkata, “Beritahu bos kalian, jika dia tidak ingin
“Memangnya kenapa kalau aku tidak tahu diuntung?” Anam tersenyum dingin. “Julio, kemampuanmu di Jayanegara memang besar. Jika di luar, aku mungkin akan sedikit takut padamu. Tapi kamu jangan lupa, ini adalah daerah kekuasaanku!”Begitu omongan ini keluar. Sekian banyak pengawal yang berada di belakangnya maju selangkah secara bersamaan. Satu per satu dari mereka menunjukkan pisau yang berkilauan dan menunjukkan sikap ingin maju secara bergerombol untuk mencabik-cabik keduanya.Julio segera melindungi David di belakang tubuhnya. “Mundur!”Kata David tiba-tiba. Julio mundur ke belakang tubuhnya. Tatapan mata David menyapu belasan pria kekar yang membawa pisau di hadapannya dan dengan ekspresi seperti biasanya, menatap Anam sambil berkata, “Anam, jika aku mengatakan nyawamu tidak akan bertahan lama, kamu percaya tidak?”“Anak kecil, kamu mengancamku?” kata Anam sambil tersenyum karena saking marahnya. “Tidak tidak tidak!”David sedikit menggelengkan kepala. “Aku ini bukannya sedang m
“Ada pembunuh!”“Gawat! Lindungi Bos!”Melihat adegan ini, raut wajah sekian banyak pemuda itu berubah dan mereka segera menerjang ke arah pengantar air.Namun, gerakan mereka tetap telambat satu ketukan dan pengantar air terlihat sudah hampir mendekati Anam. Satu tangannya dijulurkan. Sepasang jarinya yang bagaikan tang langsung menyerang ke arah tenggorokan Anam. “Bos, hati-hati!”Pemuda di samping Anam langsung menghadang di depan tubuhnya tanpa mengatakan apapun. Tenggorokannya langsung tercekik dan dia terjatuh mati di tempat. Anam memanfaatkan kekosongan ini, berguling ke tempat kosong di samping dan terjatuh dengan malangnya. “Tolong aku!”Anam terkejut dan ketakutan. Sekian banyak pemuda akhirnya menerjang kemari dan berperang melawan pengantar air. “Bunuh dia! Bunuh dia!”“Cabik-cabik dia!”Anam terus meraung dengan marah. Menghadapi kepungan sekian banyak pemuda, pengantar air sama sekali tidak takut. Dia menyerang dengan sangat kejam. Setiap kali melakukan serangan, a
Dia menemukan tinjunya seperti terbentur ke atas dinding dan tidak bisa maju ke depan sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?Perlu diketahui bahwa pukulannya ini bahkan bisa membuat pelat baja berubah bentuk.“Hanya seorang pesilat yang baru mengerti tenaga dalam saja. Terlalu lemah.”David sedikit menggelengkan kepala seperti merasa kecewa. Suaranya terdengar bagaikan petir yang menggelegar di dalam telinga pengantar air.Orang ini adalah seorang ahli!Bulu roma di sekujur tubuh pengantar air berdiri. Dia menarik kembali tangannya dan langsung melarikan diri lewat pintu tanpa mengatakan apapun.“Apakah bisa melarikan diri?”Mata David berbinar. Entah sejak kapan sebatang sumpit muncul di tangannya.Diiringi suara terobosan angin, tubuh pengantar air yang terlihat sudah melangkah keluar beberapa kaki tiba-tiba berdiri kaku dan tidak bergerak. Jika dilihat dengan teliti, maka akan ditemukan bahwa sumpit itu menembus bagian belakang kepalanya. Setengah dari sumpit itu tertancap begit
Merasakan niat membunuh di tubuh David, bulu roma di sekujur tubuh Anam berdiri. Ini adalah bintang jahat dari mana? Keluarga Zafar sudah menyinggungnya dan termasuk sudah sepenuhnya habis. Tiba-tiba dia membelalak melihat David sambil berkata, “Kamu……kamu adalah sisa-sisa Panti Asuhan Bisma yang membunuh Toni?”Dia akhirnya mengerti!Bintang jahat di depan mata ini adalah manusia bertopeng perunggu yang terkenal akan keganasannya akhir-akhir ini!Dia terlebih dahulu membunuh Jodi Camin dan Kurnia Camin di depan, kemudian mengacaukan pesta ulang tahun Keluarga Camin dan membunuh Toni Camin beserta petinggi Keluarga Camin lainnya di depan semua orang!Berpikir sampai di sini, dia tiba-tiba merasa sangat bersyukur. Bersyukur karena dirinya sudah menyerahkan rekaman suara itu. Jika tidak, berdasarkan gaya membunuh tanpa mengedipkan mata bintang jahat ini, dirinya sendiri sudah termasuk sudah habis. “Kamu termasuk tidak bodoh.”David menatapnya dengan ekspresi acuh, kemudian memutar kep