“Memangnya kenapa kalau aku tidak tahu diuntung?” Anam tersenyum dingin. “Julio, kemampuanmu di Jayanegara memang besar. Jika di luar, aku mungkin akan sedikit takut padamu. Tapi kamu jangan lupa, ini adalah daerah kekuasaanku!”Begitu omongan ini keluar. Sekian banyak pengawal yang berada di belakangnya maju selangkah secara bersamaan. Satu per satu dari mereka menunjukkan pisau yang berkilauan dan menunjukkan sikap ingin maju secara bergerombol untuk mencabik-cabik keduanya.Julio segera melindungi David di belakang tubuhnya. “Mundur!”Kata David tiba-tiba. Julio mundur ke belakang tubuhnya. Tatapan mata David menyapu belasan pria kekar yang membawa pisau di hadapannya dan dengan ekspresi seperti biasanya, menatap Anam sambil berkata, “Anam, jika aku mengatakan nyawamu tidak akan bertahan lama, kamu percaya tidak?”“Anak kecil, kamu mengancamku?” kata Anam sambil tersenyum karena saking marahnya. “Tidak tidak tidak!”David sedikit menggelengkan kepala. “Aku ini bukannya sedang m
“Ada pembunuh!”“Gawat! Lindungi Bos!”Melihat adegan ini, raut wajah sekian banyak pemuda itu berubah dan mereka segera menerjang ke arah pengantar air.Namun, gerakan mereka tetap telambat satu ketukan dan pengantar air terlihat sudah hampir mendekati Anam. Satu tangannya dijulurkan. Sepasang jarinya yang bagaikan tang langsung menyerang ke arah tenggorokan Anam. “Bos, hati-hati!”Pemuda di samping Anam langsung menghadang di depan tubuhnya tanpa mengatakan apapun. Tenggorokannya langsung tercekik dan dia terjatuh mati di tempat. Anam memanfaatkan kekosongan ini, berguling ke tempat kosong di samping dan terjatuh dengan malangnya. “Tolong aku!”Anam terkejut dan ketakutan. Sekian banyak pemuda akhirnya menerjang kemari dan berperang melawan pengantar air. “Bunuh dia! Bunuh dia!”“Cabik-cabik dia!”Anam terus meraung dengan marah. Menghadapi kepungan sekian banyak pemuda, pengantar air sama sekali tidak takut. Dia menyerang dengan sangat kejam. Setiap kali melakukan serangan, a
Dia menemukan tinjunya seperti terbentur ke atas dinding dan tidak bisa maju ke depan sama sekali. Bagaimana ini bisa terjadi?Perlu diketahui bahwa pukulannya ini bahkan bisa membuat pelat baja berubah bentuk.“Hanya seorang pesilat yang baru mengerti tenaga dalam saja. Terlalu lemah.”David sedikit menggelengkan kepala seperti merasa kecewa. Suaranya terdengar bagaikan petir yang menggelegar di dalam telinga pengantar air.Orang ini adalah seorang ahli!Bulu roma di sekujur tubuh pengantar air berdiri. Dia menarik kembali tangannya dan langsung melarikan diri lewat pintu tanpa mengatakan apapun.“Apakah bisa melarikan diri?”Mata David berbinar. Entah sejak kapan sebatang sumpit muncul di tangannya.Diiringi suara terobosan angin, tubuh pengantar air yang terlihat sudah melangkah keluar beberapa kaki tiba-tiba berdiri kaku dan tidak bergerak. Jika dilihat dengan teliti, maka akan ditemukan bahwa sumpit itu menembus bagian belakang kepalanya. Setengah dari sumpit itu tertancap begit
Merasakan niat membunuh di tubuh David, bulu roma di sekujur tubuh Anam berdiri. Ini adalah bintang jahat dari mana? Keluarga Zafar sudah menyinggungnya dan termasuk sudah sepenuhnya habis. Tiba-tiba dia membelalak melihat David sambil berkata, “Kamu……kamu adalah sisa-sisa Panti Asuhan Bisma yang membunuh Toni?”Dia akhirnya mengerti!Bintang jahat di depan mata ini adalah manusia bertopeng perunggu yang terkenal akan keganasannya akhir-akhir ini!Dia terlebih dahulu membunuh Jodi Camin dan Kurnia Camin di depan, kemudian mengacaukan pesta ulang tahun Keluarga Camin dan membunuh Toni Camin beserta petinggi Keluarga Camin lainnya di depan semua orang!Berpikir sampai di sini, dia tiba-tiba merasa sangat bersyukur. Bersyukur karena dirinya sudah menyerahkan rekaman suara itu. Jika tidak, berdasarkan gaya membunuh tanpa mengedipkan mata bintang jahat ini, dirinya sendiri sudah termasuk sudah habis. “Kamu termasuk tidak bodoh.”David menatapnya dengan ekspresi acuh, kemudian memutar kep
Yayan melihat semua orang dan berkata, “Sekarang dia telah mengarahkan pandangannya pada Keluarga Zafar. Jika kita terus berdiam diri, pada akhirnya hanya akan mati bersama.”“Kakak Pertama, kamu langsung katakan saja apa yang harus kita lakukan selanjutnya. Kami pasti akan bekerjasama denganmu.” kata putra ketiga, Mamat Zafar dengan segera. Yayan memperhatikan semua orang sejenak. Setelah melihat semuanya menunggu keputusannya. Dia tersenyum ringan dan berkata, “Sesepuh sudah mengutus murid termudanya. Orang ini sedang dalam perjalanan menuju kesini dan akan sampai dalam waktu 3 hari.”“Dengan adanya bantuan murid Sesepuh, sebesar apapun keterampilan yang dimiliki b*jingan itu kecil itu, dia juga tidak bisa membalikkan dunia.”Semua orang tiba-tiba menjadi bersemangat begitu mendengar hal ini.Bagi seluruh Keluarga Zafar, Sesepuh merupakan keyakinan spiritual. Karena dia sudah turun tangan dalam masalah ini, berarti masalahnya tidak besar. Yayan mengubah topik permbicaraan dan kemb
Mendengar suara yang datang secara tiba-tiba ini, senyum di wajah Taufik yang dipenuhi nafsu birahi langsung menjadi kaku.Dia tiba-tiba melihat ke belakang dan menemukan seorang pemuda berpakaian hitam, entah sejak kapan muncul di dalam kamar. Saat ini, pemuda itu sedang duduk di depan ranjang, menyeruput segelas teh sambil melihatnya dengan tatapan seperti melihat orang mati. Pemuda itu adalah David. “Anak kecil, siapa kamu? Kamu……bagaimana caramu masuk?” kata Taufik dengan terkejut. Dia jelas-jelas mengingat bahwa di dalam vilanya sendiri ada belasan orang pengawal. Selain itu dia juga memiliki seekor anjing serigala besar. Namun, sejak awal hingga akhir dia tidak mendengar sedikit pun suara. “Aku siapa?”David menyeruput teh dengan pelan dan berkata, “Pertanyaan yang bagus. Aku adalah mimpi buruk Keluarga Zafar. Merupakan karma pencabut nyawa yang datang dari neraka untuk menagih utang kepada semua anggota Keluarga Zafar!”“Mengenai bagaimana caraku masuk? Sangat sederhana. T
“Apa?” Ria langsung terkejut. Setelah mengeluarkan semulut nafas, Mayang segera menceritakan semua yang diketahuinya malam ini secara detil.Setelah mendengarnya, Ria merasa terkejut dan senang.Yang membuatnya terkejut adalah, tidak disangka Adik Kerikil Kecil membunuh orang lagi. Selain itu, yang dibunuhnya adalah anggota Keluarga Zafar. Perlu diketahui bahwa sebagai keluarga konglomerat nomor satu di Jayanegara, Keluarga Zafar tidak bisa dibandingkan dengan Keluarga Camin. Kemampuan mereka melebihi imajinasi orang biasa.Dan yang membuatnya senang adalah sejak selesainya masalah Keluarga Camin, dia tiada hari tanpa memikirkan Adik Kerikil Kecil. Sayangnya, dia justru terus tidak tahu berita tentang dirinya.Sekarang, karena Adik Kerikil Kecil telah membunuh anggota Keluarga Zafar, ini berarti dia dalam keadaan selamat untuk sementara waktu.“Ria, Adik Kerikil Kecilmu ini termasuk sudah meruntuhkan langit kali ini.”Mayang menarik nafas dalam-dalam dan berkata, “Yang dia bunuh adal
“Baik, aku akan segera pergi ke perusahaan.”Setelah menutup telepon, Ria segera membersihkan diri dan langsung ingin pergi. Dia bahkan tidak sempat berganti pakaian. Saat dia melewati lantai 1, David berjalan keluar sambil menghidangkan sarapan. “Bukankah hari ini hari Sabtu?”“Ada sedikit urusan yang harus kuselesaikan di perusahan.” Ria langsung keluar setelah mengatakan sepatah kata. Dia tidak mengungkapkan masalah Mufid, terutama karena takut setelah mengetahuinya, David akan bertindak gegabah seperti terakhir kalinya. Dengan cepat, Ria tiba di Guntur Group. Saat berjalan sampai ke depan pintu kantor, dia langsung melihat seorang pemuda yang mengenakan jas dan memegang bunga mawar di tangan sedang duduk di kursinya. Siapa lagi kalau bukan Mufid?Begitu melihatnya, Mufid segera berjalan kemari dengan membawa bunga segar. “Ria, akhirnya kamu datang juga. Aku sudah menunggumu selama setengah jam.”“Ini adalah bunga yang secara khusus kubelikan untukmu. Apakah kamu menyukainya?”“
“David! Aku akui kekuatanmu cukup hebat! Tapi di antara kita terdapat perbedaan seperti langit dan bumi! Kau bukan tandinganku! Aku akan mencabut kepalamu dengan tanganku sendiri!” Bastian mengaum penuh kegilaan.Klaaang.Sebuah tebasan pedang menghantam bahu kanan David!Namun, mata pedang itu hanya menciptakan kilatan cahaya dingin ketika mengenai tulang bahu David yang begitu kokoh, meninggalkan bekas luka dangkal tanpa mampu menembus pertahanan ototnya“Apa?!” Bastian membelalakkan mata, tampak tak percaya. David menyeringai dan tubuhnya tiba-tiba bergetar hebat, mengguncang Bastian hingga persendian ibu jarinya terlepas, tangan kanannya yang memegang pedang mengendur dan pedangnya jatuh.“Bam!” David menjulurkan tangan kirinya dan menampar wajah Bastian dengan keras!Tubuh Bastian terpental seperti peluru, jatuh dengan keras di atas sebuah bukit kecil di kejauhan.Dengan suara ledakan yang keras, kedua lututnya menghantam tanah, menciptakan retakan-retakan kecil seperti jaring l
“David! Lepaskan Yendi! Kau ingin para kakakmu mati di sini?”“Aku beri kau waktu beberapa menit untuk berpikir. Jika lebih dari itu, jangan salahkan aku kalau aku menindas yang lemah!” Bastian mendengus dingin. Dia melambaikan tangan dan beberapa pesilat segera mengangkat Yendi, menyeretnya menjauh dari sisi David.Wajah David menunjukkan tekad yang bulat.Dia tahu bahwa dirinya tidak punya jalan keluar lagi. Satu-satunya peluang mungkin adalah menggunakan teknik rahasia!Namun, begitu teknik rahasia digunakan, maka akan membuat penggunanya lemah selama beberapa hari.Tapi demi menyelamatkan kakak-kakaknya, dia tidak peduli dengan hal itu. Lagipula, jika tidak menggunakan teknik terlarang ini ....“Bunuh David!” Bastian tiba-tiba mengangkat tangannya dan beberapa pesilat menyerang bersama dengan pedang dan senjata mereka.David mengeluarkan raungan marah dan menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya terselubung di tengah cahaya biru kehitaman, dengan pola-pola aneh yang mengalir di permu
“Menjadi budakku? Hehe ... kau pikir aku bodoh? Aku bisa membunuhmu sekarang juga!” ejek David.“Tidak! Kau tidak boleh seperti itu!” Yendi memekik pilu. “Bam!” David kembali menghantam dada Yendi dengan tinjunya, membuat rongga dada Yendi amblas dan beberapa tulang rusuknya patah. Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar, tubuhnya meringkuk seperti seekor udang.“Kau mengerti apa yang kukatakan? Kau hanya akan mati!” David berkata dengan dingin. Dia menjulurkan tangannya, menekan kepala Yendi, berniat membuatnya kehilangan kesadaran dan berubah menjadi mayat hidup. Namun tepat pada saat itu, beberapa sosok tiba-tiba muncul di kejauhan!Ternyata itu Bastian Wahidin yang sudah lama tidak terlihat!“Hahaha! David! Tidak menyangka kalau aku masih hidup, ‘kan? Coba lihat siapa orang-orang ini!” Bastian menyeringai jahat. Di belakangnya muncul beberapa sosok yang tampak sengsara. Ternyata mereka adalah kakak ketujuh David, Ria, dan kakak keduanya, putri suci Asura, Sabrina!Mere
Kali ini, David menggunakan kekuatan penuh untuk menghantam perut Yendi dan suara tulang rusuk yang patah terdengar jelas di telinga Yendi.David mengangkat kakinya dan dengan keras menginjak perut Yendi, yang hanya bisa mengerang kesakitan.“Puch!” Yendi memuntahkan darah segar dalam jumlah besar dari mulutnya. Tak berhenti di situ, David membalikkan tangan dan meraih leher Yendi, mengangkat kepalanya dan menggoyangkannya ke kiri dan ke kanan. Dengan suara dingin, dia berkata, “Karena kau ingin bermain, aku akan bermain denganmu dengan sebaik-baiknya!”“Bam! Bam! Bam!” Tinju David menghantam wajah dan kepala Yendi dengan gila dan menghasilkan suara dentuman.“Ahhh … David, jangan terlalu semena-mena! Aku beri tahu kamu, jika kau membunuhku, Tuan Besar perkumpulan pasti tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi berteriak penuh amarah. “Boom!” Sebagai balasan, David menendang wajah Yendi dengan keras, membuatnya terlempar sejauh beberapa meter. Yendi terhempas ke tanah dalam keadaan lin
“Uhuk, uhuk!” Yendi tak kuasa menahan batuk. Rasa amis dan manis muncul di tenggorokannya. Terkena tamparan sebelumnya membuatnya terluka parah.Saat Yendi bersiap meninggalkan lembah untuk kembali ke perkumpulan dan mencari kesempatan membalas dendam pada David ….“Swish!” Sebuah bayangan hitam tiba-tiba muncul di hadapan Yendi. Itu adalah David.“Plak!” Tanpa sepatah kata pun, David langsung menampar wajah Yendi dan dengan dingin berkata, “Dasar sampah, ke mana kamu?!”“David! Kau berani mempermalukanku? Kau pasti akan mati! Perkumpulan tersembunyi tidak akan membiarkanmu lolos!” Yendi menutupi pipinya yang panas dan merah, menatap David dengan penuh amarah sambil membentak. “Plak!” Satu tamparan dilancarkan lagi. David tertawa dingin sambil berkata, “Perkumpulan tersembunyi? Apakah aku tidak tahu dengan jelas seperti apa perkumpulan tersembunyi kalian? Kalian hanya segerombolan pengecut licik! Sampah seperti kamulah yang paling aku benci!”Kekuatan David meningkat pesat. Ditamba
“Pedang, datanglah!” seru Yendi sambil membentuk segel dengan satu tangan.“Wuush!” Begitu kata-katanya selesai, langsung terdengar suara logam yang nyaring. Pedang panjang yang terselip di pinggangnya keluar dari sarungnya, disertai dengan kilauan dingin, melesat secepat kilat ke arah Yendi dan jatuh tepat di tangannya.Yendi mencabut pedang dari sarungnya. Seberkas cahaya dingin yang tajam melintas dan bertabrakan dengan empat boneka hidup dalam sekejap. Energi pedang meledak, cahaya pedang berkilauan dan bertarung dengan sengit, menciptakan gelombang energi yang menyebar ke segala arah, membuat gua tidak berhenti berguncang.“Pedang pusaka yang tajam sekali!” Merasakan ketajaman pedang di tangan Yendi, pupil David sedikit menyusut. Dia tidak menyangka bahwa Yendi ternyata memiliki pedang yang begitu tajam. “Kemampuanmu menggunakan pedang cukup hebat, tidak heran jika kamu berani menantangku.” David mendengus dingin, lalu mengerahkan energi spiritualnya lagi. Tubuhnya bergerak cep
“Apa? Bahkan berani menghancurkan pelindung energi tubuhku!” Yendi sangat terkejut dan raut wajahnya berubah drastis. Jika pelindung energi tubuhnya hancur, maka tubuhnya pasti akan terbakar menjadi arang. Tegar memanfaatkan kesempatan ini, melompat sejauh beberapa meter dan dalam sekejap muncul di depan David, dengan tombak perak di tangannya langsung menusuk ke arah tenggorokan David.“Ting!” David menjulurkan tangan kirinya, mencengkeram pergelangan tangan kanan Tegar dengan kuat, lalu menarik dengan keras dan merebut tombak perak itu sambil menghempaskannya dengan kuat, membuat Tegar terlempar keluar dan menghantam puluhan batu besar hingga hancur berkeping-keping.“Dasar sampah!” kata Yendi dengan tak sudi, lalu tubuhnya melintas cepat dan tiba di depan David dalam sekejap, mengangkat tangannya dan melayangkan sebuah tamparan. “Plak!” Suara tamparan yang terdengar tajam dan jelas langsung menggema.“Kau cari mati!” Pipi David bengkak memerah dan wajahnya tampak suram. Matanya
Pada saat yang sama, Tegar, putra suci perkumpulan tersembunyi, juga menggunakan teknik rahasia. Tubuhnya menghilang di tempat bagaikan hantu.“Trik murahan. Hancurkan!” David mendengus dingin, tangan kirinya menjentikkan seberkas gelombang kekuatan. Di detik berikutnya, “Boom!” Gelombang kekuatan David tepat mengenai tombak perak dan suara ledakan langsung terdengar. Daya dorong yang kuat membuat tombak perak itu menyimpang dari arahnya dan melesat melewati bahu David.“Kecepatan yang sangat tinggi!” Tegar mengerutkan alisnya, lalu segera menggunakan teknik penyamaran dan diam-diam mendekati David. “Syuuuu!” Tegar kembali mengayunkan tombak peraknya, dengan kekuatan yang mengerikan seperti menghancurkan segala sesuatu, menembus ke arah dada David.Meskipun kekuatan Tegar tidak sekuat Yendi, tapi unggul dalam penyamaran, kecepatan yang sangat tinggi dan serangan yang tajam. Jika terkena serangannya, pasti akan mengalami cedera berat.Namun, yang mengejutkan adalah reaksi David yang
Beberapa saat kemudian, tubuh Tirto tenggelam ke dasar danau dan sepenuhnya menghilang, seolah-olah ditelan oleh air danau tanpa menyisakan tubuh maupun tulang.“Apakah dia sudah mati?” tanya Melinda dengan cemas. “Sudah mati,” jawab David dengan datar. “Sudah mati ….” Mendengar kata-kata itu, Melinda langsung merasa lega. Dia tidak ingin melihat ada yang meninggal karena hal ini. Itu adalah dosa. “David, terima kasih karena telah menyelamatkanku.”“Hanya hal sepele saja.” David sedikit menganggukkan kepala.Saat berbicara, Melinda tiba-tiba menyadari bahwa David memegang sebuah buah spiritual berwarna merah cerah yang bersinar dan tidak bisa menahan diri untuk melihat lebih lama.“Buah di tanganmu itu apa? Cantik sekali.” Mata Melinda berkedip-kedip. David tersenyum datar dan berkata, “Ini adalah Buah Spiritual Merah.”“Buah Spiritual Merah!” Mendengar itu, mata Melinda langsung membelalak dan wajahnya penuh dengan kejutan. Buah Spiritual Merah sangat terkenal, merupakan obat pen