……Keesokan paginya, David menemukan Ria tidak di tempat setelah dia bangun. Di atas meja makan justru tertinggal selembar notes.“Aku sudah berangkat kerja. Di dalam lemari penghangat ada sarapan yang kubelikan untukmu. Datanglah ke perushaan setelah memakannya. Oh ya, aku juga sudah mencucikan pakaianmu, ingatlah untuk menjemurnya sendiri.”“Wanita ini juga bukanlah es yang tidak meleleh selama ribuan tahun……” David tidak bisa menahan tawanya. Dia pergi mengeluarkan roti kukus dan gorengan dari lemari pemanas untuk dimakan. Setelah selesai menjemur pakaian, dia berrgegas menyusul ke Guntur Group. Seluruh staf hingga atasan Guntur Group sangat sibuk hari ini. Semua orang bahkan menghabiskan makan siang di meja kerja. Setelah David masuk ke kantor presiden direktur dengan mengetuk pintu, Ria mendongak dan dengan sangat senang berkata, “David, kebetulan kamu kemari. Disini aku punya sebuah berkas, kamu tolong aku antar ke Freya Group untuk dicap oleh mereka.”Setelah menerima berkas
David sama sekali tidak marah dan malah tersenyum geli sambil berkata, “Surya, apakah percaya jika aku mengatakan kamu akan segera berhenti menjabat sebagai wakil menejer utama?”Surya langsung marah. “K*ntutmu!”Wulan yang berada di sampingnya dengan dingin berkata, “David, bahkan jika kamu cemburu karena Surya lebih unggul darimu, kamu juga tidak perlu berbicara seperti itu, ‘kan?”“Aku cemburu padanya?” David tertawa.“Memangnya bukan?”Wulan melihat David dengan merasa benar. Wajahnya penuh dengan kebencian. “Surya sudah menjadi wakil menejer utama perusahaan di usianya yang masih muda. Sedangkan kamu hanya seorang karyawan kecil. Memangnya apalagi kalau kamu bukan cemburu padanya?”“Terserah bagaimana kamu berpikir saja. Percaya padaku, pria yang kamu banggakan akan segera kembali ke wujud aslinya.”David malas untuk beradu mulut dengannya. Dia langsung ingin pergi setelah melemparkan sepatah kata. Pada saat ini, ponsel Wulan berbunyi. Itu adalah telepon dari Hasan. Setelah menu
Begitu Gerry dan Citra mendengar omongan ini, semuanya menampakkan ekspresi senang di atas penderitaan orang lain. Mereka tahu bahwa Surya ingin mengerjai David. Di dalam pintu masuk lapangan parkir Hotel Tomson, dua orang satpam sedang ketiduran. Pada saat ini, David berhenti di pintu masuk dengan membawa mobil. Melihat palang pembatas tidak bereaksi, dia terpaksa menekan klakson dengan pelan.Kedua satpam terkejut. Saat ingin membuka mulut untuk memaki, mereka mendongak dan melihat patung emas penanda mobil Rolls-Royce. Keduanya langsung terkejut dan membuka palang dengan cepat.Setelah David mengangguk berterima kasih kepada keduanya, dia mengendarai mobil masuk ke lapangan parkir.Salah satu satpam segera mengikutinya. Setelah mobil berhenti dengan baik, satpam itu melangkah maju dengan ekspresi tersanjung dan berkata, “Bos, apakah Anda ingin saya memarkirkan mobil untuk Anda?”David baru saja ingin menolaknya dan Hasan sudah menelepon kemari lagi. “Kalau begitu merepotkanmu sa
Meskipun terpisah sejauh 2-3 meter, David tetap merasakan aura biasa dan percaya diri Yuniarti. Dia memutar kepala melihat ke arah Hasan dan berkata, “Om Hasan, ini adalah……”Hasan tersenyum dan berkata, “David, aku memanggilmu kemari hari ini karena ingin memperkenalkan anak perempuan Tante Herawati, Yuniarti kepadamu. Kalian anak muda mempunyai banyak bahan permbicaraan. Berkomunikasilah sedikit lebih banyak.”David: “……”Dia masih mengira Hasan memanggilnya kemari karena ada urusan penting.Setelah sekian lama ribut, ternyata Hasan mengaturkan sebuah perjodohan untuk dirinya?Berpikir sampai di sini, David terpaksa berkata, “Om Hasan, saya masih ada urusan dan harus pergi duluan……”Hingga awal hingga akhir, dia tidak menatap Yuniarti sama sekali. Setelah mendengar omongan David, wajah Herawati langsung menjadi masam. Bocah ingusan?Apa maksudmu?Membuat kami bertiga menunggumu sekian lama, akhirnya kamu langsung pergi setelah datang kemari?Saat Hasan ingin membujuk David untuk
David mengangkat alis dan berkata, “Aku hanya mengatakan aku tidak sering mengendarai mobil dan tidak mengatakan aku tidak punya mobil. Kenyataannya aku baru saja mengambil sebuah Rolls-Royce Phantom dari toko 4S.”“Mengenai rumah? Aku memang tidak punya, karena aku hanya punya vila yang terletak di nomor satu Menteng.”“Mengenai tabungan, bukankah 200 miliar juga terlalu sedikit? Aku bahkan malu untuk mengatakannya jika kurang dari 20 triliun.”Begitu omongan ini keluar, wajah Herawati bertiga sepenuhnya berubah. Rolls-Royce Phantom?Vila?Tabungan 20 triliun?Setelah sekian lama ribut, ternyata anak ini adalah taipan lokal.Raut wajah Herawati segera berubah menjadi sangat ramah. Tepat ketika dia ingin menyenangkan David. Tiba-tiba terdengar suara menyindir dari luar pintu. “David, kamu bisa mati jika tidak membual, ‘ya?”Sesaat kemudian. David terlihat membawa Wulan dan Citra bertiga berjalan masuk dengan angkuh. “Surya, Wulan, akhirnya kalian datang juga.” Hasan segera bermain
David baru selesai berbicara dan Herawati bertiga langsung tertegun.Surya dengan marah berkata, “Tante Herawati, kalian jangan dengarkan anak ini sembarangan bicara. Anak ini mengatakan jabatan wakil menejer utamaku tidak akan bertahan lama karena dia cemburu padaku.”Herawati langsung meraung kepada David. “Memohonmu? Kamu kira kamu adalah presiden direktur perusahaan Surya?”“Kamu hanya seorang karyawan kecil saja. Dirimu sendiri bahkan harus mencari nafkah dengan memandang muka Surya.”“Jangan pamer di sini jika tidak punya kemampuan. Jika bukan karena memandang muka Kak Surya, kami sudah mengusirmu sejak awal.” kata Tanto sambil melihat David dengan wajah tersenyum dingin. “Kak Surya, kalau begitu besok pagi aku dan kakakku akan pergi ke perusahaan kalian dan merepotkanmu untuk mengaturnya sejenak.” kata Yuniarti dengan sedikit menyanjung.“Tenang saja.”Surya segera memberi jaminan sambil menepuk dada dan berkata, “Sampai pada waktunya, aku akan berfokus pada merekomendasikan ka
Setelah menemukan Mercedes-Benz S itu, Surya langsung duduk di kursi pengemudi tanpa mengatakan apapun. “Surya, kamu minum alkohol. Aku rasa sebaiknya jangan menyetir lagi. Biarkan Gerry yang menyetir saja.” kata Wulan dengan khawatir. “Tidak apa-apa, aku tidak mabuk dan masih sangat sadar.” Surya menghempaskan tangannya dan langsung duduk di kursi pengemudi.Entah karena mabuk atau demi pamer, setelah menyalakan mobil, dia sengaja memijak pedal gas dengan kuat.“Brum brum brum!”Dalam waktu sekejap, seluruh garasi mobil dipenuhi suara pedal gas yang dipijak dengan keras. “Kalian lihat saja, aku tidak mabuk.”Surya bersiul dan berkata, “Kalian semua minggir sejenak, aku akan mengeluarkan mobilnya.”“Kamu pelan sedikit.” kata Wulan mengingatkan.“Aku benar-benar tidak mabuk.”Surya berbicara sambil memasukkan gigi. Dia langsung memutar setir, dilanjutkan dengan memijak pedal gas dan mengendarai mobil ke depan. Namun mobilnya justru sedang mundur ke belakang.“Eh? Kenapa mundur ke be
Mendengar suara ini, Surya langsung terkejut dan mengira pemilik Rolls-Royce Phantom sudah datang. Namun, ketika dia melihat ke belakang, yang terlihat adalah sebuah sosok yang tidak asing.Setelah melihat sosok ini, kepanikan di wajah Surya langsung menghilang dan digantikan dengan penghinaan yang tiada habisnya. “Ternyata kamu orang udik ini. Mengejutkanku saja.”“Kalau tidak, kamu kira aku siapa?” kata David sambil mengangkat alis. Citra dengan dingin berkata, “David, bukankah kami menyuruhmu enyah? Kenapa kamu masih mengikuti kami turun dengan bermuka tebal?”“Pasti anak ini menyesal karena telah menolak Surya barusan. Jadi, dia ingin turun untuk bersujud meminta maaf pada Surya.” kata Gerry menghina. “Kamu baru menyesal sekarang? Sudah terlambat. Aku beri tahu kamu, aku akan memecatmu setelah pergi ke perusahaan besok.” kata Surya dengan dingin.Selesai bicara, dia turun dari mobil dan melemparkan selembar uang yang diambilnya dari saku kepada David. “Kasi kamu 20 ribu sebagai