Share

Bab 155

Belasan menit kemudian, di dalam sebuah penginapan di pinggiran kota Jayanegara.

David kembali datang melihat Bibi Laras. Namun, yang membuatnya kecewa adalah keadaan psikologis Bibi Laras terus tidak membaik sedikitpun.

Dia tetap takut pada orang asing, tetap takut pada cahaya terang dan bahkan sering terjerumus dalam mimpi buruk kebakaran besar waktu itu.

Julio tidak bisa menahan diri untuk tidak berkata, “Tuan Muda, apakah aku perlu membawanya ke rumah sakit jiwa di luar negeri untuk diperiksa?”

“Tidak perlu.”

David menggelengkan kepala dan berkata, “Aku sendiri bisa mengobatinya, tapi aku perlu beberapa barang. Kamu bantu aku untuk mempersiapkannya sejenak.”

“Anda katakan saja.” Semangat Julio menggelegar.

David menyuruhnya mengambil kertas dan pena untuk mencatat sebuah resep. “Gunakan semua relasimu untuk mengumpulkan semua bahan obat di atas, terutama obat utamanya, Bunga Alpine.”

“Ke-2, aku butuh sebatang kuas tulis. Bukan kuas tulis biasa, melainkan kuas tulis yang memiliki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status