Share

Bab 157

David sama sekali tidak marah dan malah tersenyum geli sambil berkata, “Surya, apakah percaya jika aku mengatakan kamu akan segera berhenti menjabat sebagai wakil menejer utama?”

Surya langsung marah. “K*ntutmu!”

Wulan yang berada di sampingnya dengan dingin berkata, “David, bahkan jika kamu cemburu karena Surya lebih unggul darimu, kamu juga tidak perlu berbicara seperti itu, ‘kan?”

“Aku cemburu padanya?” David tertawa.

“Memangnya bukan?”

Wulan melihat David dengan merasa benar. Wajahnya penuh dengan kebencian. “Surya sudah menjadi wakil menejer utama perusahaan di usianya yang masih muda. Sedangkan kamu hanya seorang karyawan kecil. Memangnya apalagi kalau kamu bukan cemburu padanya?”

“Terserah bagaimana kamu berpikir saja. Percaya padaku, pria yang kamu banggakan akan segera kembali ke wujud aslinya.”

David malas untuk beradu mulut dengannya. Dia langsung ingin pergi setelah melemparkan sepatah kata.

Pada saat ini, ponsel Wulan berbunyi. Itu adalah telepon dari Hasan.

Setelah menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status