All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 131 - Chapter 140

1638 Chapters

Bab 131

Di tengah tatapan semua orang, Julio terlihat menjulurkan tangan dan menunjuk Empu Petapa Medis palsu sambil berkata, “Orang ini adalah Empu Petapa Medis yang asli!”Begitu omongan ini keluar, sepasang kaki “Empu Petapa Medis” yang baru saja akan berlutut langsung menjadi kaku dan wajahnya tampak tercengang.Mereka tidak salah dengar, ‘kan?Seperti tidak melihat ekspresi mereka, Julio maju selangkah, menjabat erat tangan “Empu Petapa Medis” dan dengan penuh rasa terima kasih berkata, “Dokter Ajaib, terima kasih karena Anda telah menyembuhkan saya 5 tahun yang lalu.”“Anda juga tidak memberitahukan kedatangan Anda ke Jayanegara kepada saya. Dengan demikian saya bisa menjalankan persahabatan sebagai tuan tanah.”Melihat wajahnya yang penuh semangat, “Empu Petapa Medis” hanya merasa otaknya sendiri sedikit konslet. Namun, dia kembali normal dengan cepat dan sengaja dengan tenang berkata, “Tidak perlu berterima kasih. Aku tidak pernah mengharapkan balasan dalam membantu orang lain menyem
Read more

Bab 132

“Brena, segera utus orang untuk diam-diam melindungi Dokter Ajaib David. Jika ada yang berani membalas dendam padanya, bunuh tanpa pengecualian!”“Baik, Kakek.”Brena mengangguk dan segera pergi mengaturnya.Di dalam Jayanegara Club.Saat ini, Julio dengan satu kaki berlutut di hadapan David dan dengan wajah yang hampir menangis berkata, “Tuan Muda, dengarkan penjelaskan saya. Saya mengatakan orang gadungan itu adalah Empu Petapa Medis, sepenuhnya adalah demi Anda.”“Kamu bicara, aku dengarkan. Jika ada satu kata yang tidak bisa membuat hatiku merasa nyaman, tanggung sendiri akibatnya.” kata David dengan wajah penuh niat membunuh sambil memainkan teko tanah liat ungu di tangannya.Julio takut begitu David merasa tidak senang, maka dia akan melemparkan teko tanah liat ungu kesayangannya. Dia segera menjelaskan, “Tuan Muda, sejak Anda mengungkapkan identitas diri pada jamuan terima kasih Keluarga Chairil, dalam waktu sesingkat setengah hari saja sudah ada 7 kumpulan orang yang datang ke
Read more

Bab 133

Melihat beberapa orang yang tampak penuh dendam, David tercengang.Hanya karena dirinya menolak untuk mengobati penyakit ayah mereka, maka mereka membenci dirinya?Pandangan hidup semacam apa ini……“Bocah, apa yang kamu lihat? Cepat katakan!” Pria perkasa yang memegang pisau membentangkan pisau ke atas leher David.“Pria baik, jangan gegabah.”David segera berpura-pura ketakutan dan berkata, “Akan kukatakan, akan kukatakan. Empu Petapa Medis yang kalian cari tinggal di Vila Pekalongan Nomor 8.”Beberapa orang itu sangat senang mendengarnya.Pria perkasa yang memegang pisau dengan sedikit tidak percaya berkata, “Kamu tidak membohongi kami, ‘kan?”David dengan serius berkata, “Aku mana berani membohongi kalian? Kalian asal-asalan cari tahu saja sudah bisa mengetahuinya.”Salah satu pria perkasa di antaranya tersenyum dingin dan berkata, “Kakak Pertama, sekalian bawa bocah ini saja. Jika yang dikatakannya adalah palsu, kita langsung bunuh dia.”“Benar, lakukan seperti ini saja.”Pria perk
Read more

Bab 134

“Aku paling banyak hanya akan membagimu 30%, jika tidak semuanya bubar saja!”“30% terlalu sedikit, setidaknya 40%!”Tepat ketika keduanya sedang memperdebatkan pembagian hasil jarahan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar. “Jangan berdebat lagi, cepat pakai rambut palsumu, yang mengantar uang sudah datang lagi.” Malik langsung tampak gembira. Trisno langsung buru-buru memakai rambut palsu, kemudian bertingkah seperti orang yang luar biasa.Sesaat kemudian. Empat Penjahat Keluarga Wongso tampak menerobos masuk dan dengan nada tinggi berbicara menghadap keduanya. “Kalian berdua, siapa yang merupakan Empu Petapa Medis?”“Sayalah orangnya.” Trisno meletakkan kedua tangannya di belakang badan dan sengaja mengangguk dengan tenang.“Saya adalah murid Empu Petapa Medis.” kata Malik juga. Hingga saat ini, mereka baru memperhatikan beberapa orang itu dan alis mereka langsung mengkerut. Datang dengan tangan kosong?Tepat ketika mereka ingin mengatakan sesuatu, mereka justru mene
Read more

Bab 135

Chandra mengangguk dengan bersusah payah. Hidupnya sudah hampir berakhir. Dia ingin mengatur beberapa hal sebelum mati. “Baik, aku akan segera menghubungi David.” Ria segera berjalan keluar dan menelepon David. Saat ini, David baru saja kembali dari Pekalongan. Setelah melihat telepon dari Ria, dia berpikir sejenak dan tetap mengangkat teleponnya.“David, kamu di mana? Segera datang ke rumahku sejenak. Kakekku ingin bertemu denganmu.” kata Ria dalam telepon. “Baik.”David mengangguk dan bergegas ke vila Keluarga Nastoro setelah menutup telepon. Saat dia bertemu Chandra lagi, dia langsung melihat aura kematian yang pekat melayang di atas kepala Chandra. Chandra sudah tidak bisa bertahan. David diam-diam menggelengkan kepala. Ria berjalan ke samping ranjang dan dengan suara pelan berkata, “Kakek, David sudah datang. Apa yang ingin Kakek bicarakan dengannya?” Chandra tampak menjadi jauh lebih kuat. Dia melambaikan tangan mengisyaratkan Ria untuk keluar. Ada yang ingin dibicarakan
Read more

Bab 136

“Atas dasar apa? Pada dasarnya anak gadis ini hanya anak haram yang dipungut Tuan Besar dari luar. Atas dasar apa dapat meneruskan posisi sebagai kepala Keluarga Nastoro?”“Benar. Suruh dia serahkan atribut itu.”Seketika, semua orang menjadi tidak senang dan mulai mengeluh satu per satu.Ketiga anak laki-laki Chandra, Satya Nastoro, Doni Nastoro dan Rendi Nastoro saling menatap satu sama lain. Mereka secara diam-diam berjanjian untuk mengambil liontin dewa kekayaan terlebih dahulu, kemudian ketiganya akan kembali bersaing memperebutkan posisi kepala keluarga.Satya maju selangkah dan menjulurkan tangannya menghadap Ria. “Ria, serahkanlah atributnya. Kamu tidak cocok untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.”“Om Satya, ini adalah benda yang diberikan kakek kepadaku sebelum meninggal. Beliaulah yang memintaku untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.” kata Ria dengan raut wajah yang sedikit berubah.Dia bukanlah mendambakan posisi kepala Keluarga Nastoro, melainkan tidak bersedia menentang k
Read more

Bab 137

“Kamu mau melawan ya.”Rendi menutup wajahnya dan meraung, “Kemari, cepat kemari!”Begitu suaranya keluar, segerombolan pengawal Keluarga Nastoro menerobos masuk dengan niat membunuh sambil membawa senjata. Rendi mengangkat tangan menunjuk David dan dengan marah berkata, “Hancurkan anak ini untukku!”“Baik!”Sekian banyak pengawal Keluarga Nastoro mengangkat senjata dan memukul ke arah David tanpa bicara. “Bruk bruk bruk……”Namun, ketika mereka baru mendekati David, mereka sudah dibuat melayang keluar oleh sebuah tenaga yang sangat besar dan membuat begitu banyak meja dan kursi di ruangan terlempar hancur. Melihat adegan ini, sekian banyak anggota Keluarga Nastoro ketakutan.Kenapa anak ini begitu jago berkelahi?“Ingin menghancurkanku, ‘ya?”David melangkah keluar satu langkah, melayangkan sebuah tamparan dan langsung membuat Rendi tertampar keluar sejauh beberapa meter.“Kamu s*alan……” Rendi memuntahkan darah segar dan langsung ingin memaki.“Plak!”David melayangkan sebuah tampar
Read more

Bab 138

Ria mengenakan pakaian duka berwarna hitam dan dengan sepasang mata yang merah dan bengkak menyambut setiap orang yang datang untuk melayat.David berdiri di samping melaksanakan janjinya kepada Chandra. Saat ini, dari luar terdengar suara terbata-bata dari petugas rumah duka. “Za……Keluarga Zafar tiba!”Dalam sekejap, lokasi yang awalnya berisik berubah menjadi sunyi senyap. Keluarga Zafar!Keluarga konglomerat nomor satu di Jayanegara!Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pemuda yang luar biasa tampan dengan jas berwarna hitam perlahan berjalan masuk dengan membawa beberapa orang. Di antara tamu yang berada di samping, ada yang melihat pemuda itu dan berseru, “Dia adalah tuan muda dari Keluarga Zafar, Mufid Zafar!”Semua orang langsung menjadi ribut.Mufid Zafar!Dia merupakan tuan muda nomor 1 di Jayanegara!Ayahnya adalah kepala Keluarga Zafar, Romi Zafar. Ibunya adalah presiden direktur sebuah perusahaan barang mewah internasional. Pamannya adalah Johan Anggoro yang d
Read more

Bab 139

Tidak bisa dipungkiri, omongan Mufid ini membuat hati Ria sedikit tergerak. Bagaimanapun juga, Keluarga Nastoro merupakan hasil kerja keras kakek seumur hidup, dan keinginan terakhir kakek adalah berharap dia bisa memimpin Keluarga Nastoro berjalan menuju kejayaan.Namun, sejak awal dia sudah bersumpah untuk tidak menikah dengan orang lain selain Adik Kerikil Kecil.Jika dia mengalah kepada Mufid demi Keluarga Nastoro, kelak bagaimana dia harus menghadapi Adik Kerikil Kecil?Memikirkan hal ini, Ria terpaksa menarik nafas dalam dan berkata, “Maaf, aku tidak mungkin menikah denganmu. Kamu urungkan saja niatmu ini, karena aku sudah mempunyai calon suami.”Begitu omongan ini keluar, Satya bertiga yang awalnya sudah putus asa, terlebih dahulu tertegun, kemudian menampakkan ekspresi luar biasa gembira secara serempak. Hahaha, gadis kecil ini bahkan menolak Mufid!Raut wajah Mufid akhirnya memuram. “Kamu sudah punya calon suami? Benarkah? Aku justru ingin tahu siapa yang berani merebut wani
Read more

Bab 140

Menghadapi tatapan David, dalam hati Mufid yang awalnya penuh kebencian langsung mendingin. Beberapa kali kata kejam yang ingin dilontarkan, ditelan kembali begitu sampai di ujung bibir. Dia merasa David benar-benar berkemungkinan untuk membunuhnya.Jantung semua orang berdetak kencang.Bagus sekali anak itu. Seorang tuan muda kaya dari keluarga konglomerat nomor 1 di Jayanegara tidak hanya ditampar di hadapan semua orang dan bahkan dibuat terkejut hingga tidak berani berbicara. Akhirnya, Satya yang bereaksi segera melompat keluar dan menunjuk hidung David sambil memaki. “Apakah kamu tahu siapa Tuan Muda Mufid? Kamu bahkan berani memukulnya. Apakah kamu sudah tidak ingin hidup?”Dia tampak marah di muka. Tapi dalam hatinya justru tertawa terbahak-bahak. Berani menyinggung Keluarga Zafar? Orang bodoh ini sudah habis kali ini. Tidak hanya dia yang habis, bahkan Ria juga sudah habis.“Benarkah?” David menaikkan alis dan dengan acuh berkata, “Jika Keluarga Zafar ingin membalas dendam de
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
164
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status