Chandra mengangguk dengan bersusah payah. Hidupnya sudah hampir berakhir. Dia ingin mengatur beberapa hal sebelum mati. “Baik, aku akan segera menghubungi David.” Ria segera berjalan keluar dan menelepon David. Saat ini, David baru saja kembali dari Pekalongan. Setelah melihat telepon dari Ria, dia berpikir sejenak dan tetap mengangkat teleponnya.“David, kamu di mana? Segera datang ke rumahku sejenak. Kakekku ingin bertemu denganmu.” kata Ria dalam telepon. “Baik.”David mengangguk dan bergegas ke vila Keluarga Nastoro setelah menutup telepon. Saat dia bertemu Chandra lagi, dia langsung melihat aura kematian yang pekat melayang di atas kepala Chandra. Chandra sudah tidak bisa bertahan. David diam-diam menggelengkan kepala. Ria berjalan ke samping ranjang dan dengan suara pelan berkata, “Kakek, David sudah datang. Apa yang ingin Kakek bicarakan dengannya?” Chandra tampak menjadi jauh lebih kuat. Dia melambaikan tangan mengisyaratkan Ria untuk keluar. Ada yang ingin dibicarakan
“Atas dasar apa? Pada dasarnya anak gadis ini hanya anak haram yang dipungut Tuan Besar dari luar. Atas dasar apa dapat meneruskan posisi sebagai kepala Keluarga Nastoro?”“Benar. Suruh dia serahkan atribut itu.”Seketika, semua orang menjadi tidak senang dan mulai mengeluh satu per satu.Ketiga anak laki-laki Chandra, Satya Nastoro, Doni Nastoro dan Rendi Nastoro saling menatap satu sama lain. Mereka secara diam-diam berjanjian untuk mengambil liontin dewa kekayaan terlebih dahulu, kemudian ketiganya akan kembali bersaing memperebutkan posisi kepala keluarga.Satya maju selangkah dan menjulurkan tangannya menghadap Ria. “Ria, serahkanlah atributnya. Kamu tidak cocok untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.”“Om Satya, ini adalah benda yang diberikan kakek kepadaku sebelum meninggal. Beliaulah yang memintaku untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.” kata Ria dengan raut wajah yang sedikit berubah.Dia bukanlah mendambakan posisi kepala Keluarga Nastoro, melainkan tidak bersedia menentang k
“Kamu mau melawan ya.”Rendi menutup wajahnya dan meraung, “Kemari, cepat kemari!”Begitu suaranya keluar, segerombolan pengawal Keluarga Nastoro menerobos masuk dengan niat membunuh sambil membawa senjata. Rendi mengangkat tangan menunjuk David dan dengan marah berkata, “Hancurkan anak ini untukku!”“Baik!”Sekian banyak pengawal Keluarga Nastoro mengangkat senjata dan memukul ke arah David tanpa bicara. “Bruk bruk bruk……”Namun, ketika mereka baru mendekati David, mereka sudah dibuat melayang keluar oleh sebuah tenaga yang sangat besar dan membuat begitu banyak meja dan kursi di ruangan terlempar hancur. Melihat adegan ini, sekian banyak anggota Keluarga Nastoro ketakutan.Kenapa anak ini begitu jago berkelahi?“Ingin menghancurkanku, ‘ya?”David melangkah keluar satu langkah, melayangkan sebuah tamparan dan langsung membuat Rendi tertampar keluar sejauh beberapa meter.“Kamu s*alan……” Rendi memuntahkan darah segar dan langsung ingin memaki.“Plak!”David melayangkan sebuah tampar
Ria mengenakan pakaian duka berwarna hitam dan dengan sepasang mata yang merah dan bengkak menyambut setiap orang yang datang untuk melayat.David berdiri di samping melaksanakan janjinya kepada Chandra. Saat ini, dari luar terdengar suara terbata-bata dari petugas rumah duka. “Za……Keluarga Zafar tiba!”Dalam sekejap, lokasi yang awalnya berisik berubah menjadi sunyi senyap. Keluarga Zafar!Keluarga konglomerat nomor satu di Jayanegara!Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pemuda yang luar biasa tampan dengan jas berwarna hitam perlahan berjalan masuk dengan membawa beberapa orang. Di antara tamu yang berada di samping, ada yang melihat pemuda itu dan berseru, “Dia adalah tuan muda dari Keluarga Zafar, Mufid Zafar!”Semua orang langsung menjadi ribut.Mufid Zafar!Dia merupakan tuan muda nomor 1 di Jayanegara!Ayahnya adalah kepala Keluarga Zafar, Romi Zafar. Ibunya adalah presiden direktur sebuah perusahaan barang mewah internasional. Pamannya adalah Johan Anggoro yang d
Tidak bisa dipungkiri, omongan Mufid ini membuat hati Ria sedikit tergerak. Bagaimanapun juga, Keluarga Nastoro merupakan hasil kerja keras kakek seumur hidup, dan keinginan terakhir kakek adalah berharap dia bisa memimpin Keluarga Nastoro berjalan menuju kejayaan.Namun, sejak awal dia sudah bersumpah untuk tidak menikah dengan orang lain selain Adik Kerikil Kecil.Jika dia mengalah kepada Mufid demi Keluarga Nastoro, kelak bagaimana dia harus menghadapi Adik Kerikil Kecil?Memikirkan hal ini, Ria terpaksa menarik nafas dalam dan berkata, “Maaf, aku tidak mungkin menikah denganmu. Kamu urungkan saja niatmu ini, karena aku sudah mempunyai calon suami.”Begitu omongan ini keluar, Satya bertiga yang awalnya sudah putus asa, terlebih dahulu tertegun, kemudian menampakkan ekspresi luar biasa gembira secara serempak. Hahaha, gadis kecil ini bahkan menolak Mufid!Raut wajah Mufid akhirnya memuram. “Kamu sudah punya calon suami? Benarkah? Aku justru ingin tahu siapa yang berani merebut wani
Menghadapi tatapan David, dalam hati Mufid yang awalnya penuh kebencian langsung mendingin. Beberapa kali kata kejam yang ingin dilontarkan, ditelan kembali begitu sampai di ujung bibir. Dia merasa David benar-benar berkemungkinan untuk membunuhnya.Jantung semua orang berdetak kencang.Bagus sekali anak itu. Seorang tuan muda kaya dari keluarga konglomerat nomor 1 di Jayanegara tidak hanya ditampar di hadapan semua orang dan bahkan dibuat terkejut hingga tidak berani berbicara. Akhirnya, Satya yang bereaksi segera melompat keluar dan menunjuk hidung David sambil memaki. “Apakah kamu tahu siapa Tuan Muda Mufid? Kamu bahkan berani memukulnya. Apakah kamu sudah tidak ingin hidup?”Dia tampak marah di muka. Tapi dalam hatinya justru tertawa terbahak-bahak. Berani menyinggung Keluarga Zafar? Orang bodoh ini sudah habis kali ini. Tidak hanya dia yang habis, bahkan Ria juga sudah habis.“Benarkah?” David menaikkan alis dan dengan acuh berkata, “Jika Keluarga Zafar ingin membalas dendam de
“Karena kamu, kali ini Keluarga Nastoro sepenuhnya menyinggung Keluarga Zafar!”“Karena kamu, aku menghancurkan semua hasil jerih payah kakek seumur hidup!”“Karena kamu, aku menjadi pendosa abadi Keluarga Nastoro!”Ria menatapi rumah duka dimana tidak ada seorangpun yang tertinggal dan menangis dengan hati yang hancur. Melihat Ria yang tampak runtuh, rasa bersalah melintas di mata David. Dia tidak menyangka bahwa perilakunya barusan akan mendatangkan gejolak yang begitu besar bagi Ria. Pada dasarnya, Ria tetap merupakan seorang wanita lemah yang baru menghadapi kematian orang terdekatnya.Tanpa mempedulikan pemberontakannya, David maju untuk memeluknya menghiburnya sambil berkata, “Maaf, tapi aku akan membantumu. Percayalah padaku, Keluarga Zafar tidak akan bisa melakukan apapun kepada Keluarga Nastoro.”“Bagaimana caramu membantuku?”Ria mendorongnya dengan keras dan membentak dengan suara nyaring. “David, kamu kira siapa dirimu?”“Kamu hanya orang miskin dari kampung saja. Jika K
Dengan wajah cantiknya yang memerah, dia terbata-bata berkata, “Aku……aku sudah tidak keberatan. Kamu……kamu masih tidak melepaskanku?”“Ini baru benar.” Hingga saat ini, David baru melepaskan tangannya.“Kamu b*rengsek!” Begitu terlepas dari jeratan, Ria langsung ingin menamparnya.Tepat pada saat ini, ponselnya berbunyi. Ini adalah telepon dari sekretaris Yuni. “Bu, ga……gawat. Dewan direksi sedang mengadakan rapat. Mereka berencana melengserkan Anda dan memilih presidan direktur baru.”“Apa?”Raut wajah Ria langsung berubah. Setelah menutup telepon, dia bergegas menuju perusahaan dengan membawa David. Di dalam ruang konferensi Guntur Group, semua pemegang saham perusahaan berkumpul, merundingkan masalah pencopotan jabatan Ria sebagai presiden direktur.Seorang wanita berpakaian menggoda dengan riasan tebal tersenyum dingin dan berkata, “Hadirin, apa yang perlu dipertimbangkan lagi? Ria mendatangkan kerugian besar bagi perusahaan. Dia harus dilengserkan, kemudian cari orang lain yang l