All Chapters of Tujuh Kakakku yang Super Cantik dan Lancang: Chapter 121 - Chapter 130

1535 Chapters

Bab 121

Pada saat ini, Ria merasa dirinya sudah hampir kehilangan nafas. David dan Empu Petapa Medis, kedua identitas ini tidak berhenti bertabrakan di benaknya dan membuatnya merasa pusing.Dia tidak berani mempercayainya.Dia juga sulit untuk menerimanya.Tapi kenyataan terpampang di depan mata dan memaksa dirinya untuk percaya.Badannya tersentak mundur beberapa langkah dan hampir tidak bisa berdiri dengan seimbang.Dalam mimpi pun dia tidak pernah menyangka bahwa Empu Petapa Medis yang dia cari dengan bersusah payah, ternyata adalah David.Bayangan dirinya yang menghina David tidak berhenti melintas di benaknya dan membuat wajahnya berubah menjadi sangat pucat.Yuni yang berada di sampingnya hanya menganga besar seperti menelan sebuah telur.Ternyata orang udik ini adalah Empu Petapa Medis?!!Dunia ini benar-benar terlalu gila!!!Dalam waktu yang sama, David yang berjalan ke atas panggung, melihat Wawan dan Brena sambil berkata, “Tuan Besar dan Nona Brena terlalu sungkan.”Setelah berdiri
Read more

Bab 122

Pada dasarnya pria ini adalah miliknya. Sayangnya, dia malah mendorong David ke arah orang lain. Jika tidak, dia, Wulan Tanugrah juga bisa ikut kecipratan kehormatan hari ini.Dia memutar kepala melihat ke arah Surya yang berada di sampingnya lagi. Dia menemukan Surya meringkup di tengah kerumunan orang dengan gemetaran bagaikan tikus yang tidak berani menatap cahaya.Yang satu tampil menonjol di depan semua orang dan luar biasa berbakat. Yang satunya lagi selalu memperlihatkan kejelekannya bagaikan badut. Perbedaan ini terlalu besar. Akhirnya, Wawan menuntun David datang ke hadapan Ria. “Dokter Ajaib David, ini adalah cucu Tuan Besar Keluarga Nastoro, Ria Nastoro.”Wawan sama sekali tidak tahu bahwa David dan Ria saling kenal dan hanya memperkenalkan satu sama lain berdasarkan aturan. David menerima segelas anggur dan berinisiatif untuk bersulang dengan Ria. “Halo, Nona Ria.”Ria mengangkat gelas anggur dengan ekspresi rumit dan tidak mengatakan apapun. Dalam tatapannya kepada Da
Read more

Bab 123

Seiring dengan jatuhnya suara yang datang secara tiba-tiba ini, semua orang memutar kepala dan melihat ke sana dengan wajah terkejut.Ria terlihat perlahan-lahan berjalan keluar dari kerumunan.Brena tidak menyangka bahwa dia akan keluar untuk menetang, dan dengan raut wajah yang sedikit berubah dia berkata, “Ria, kamu……”“Brena, maaf.”Dengan wajah bersalah, Ria berkata, “Aku tahu kalau tindakanku ini salah. Tapi aku harus menentangnya.”“Kenapa?” Brena mempertanyakannya dengan raut wajah yang tidak enak dilihat.Ria tahu bahwa dia menyukai David. Selain itu, Ria juga secara jelas menunjukkan dia sendiri tidak suka pada David sebelumnya.Sekarang Ria keluar untuk menentang. Hal ini membuatnya merasa sangat sedih melebihi kemarahannya. Ria tidak menjawabnya, melainkan memutar kepala melihat ke arah David. “David, apakah aku bisa berbicara empat mata denganmu?”Menghadapi tatapan memohon darinya, David sedikit mengangguk dan berkata, “Boleh.”Dengan demikian, di tengah tatapan semua or
Read more

Bab 124

Tidak ada yang lebih senang daripada Surya. Hahaha!David si bodoh ini bahkan menolak kesempatan mencapai ketinggian dalam satu langkah ini.Perlu diketahui bahwa dia adalah nona besar Keluarga Chairil, wanita pujaan hati begitu banyak orang.Baginya, tindakan David ini sudah menyinggung Keluarga Chairil. Ke depannya David akan sangat sulit untuk berbaur di Jayanegara.Memangnya kenapa juga jika dia adalah seorang Empu Petapa Medis? Sebagus-bagusnya itu juga hanya seorang dokter saja. Memangnya bisa bersaing dengan sebuah keluarga konglomerat? Ria menatap Brena dengan penuh perasaan bersalah dan tidak tahan untuk tidak berkata, “David, apakah kita sudah boleh pergi?”“Ayo pergi.”David mengangguk dan pergi meninggalkan vila Keluarga Chairil bersamanya.Di waktu yang sama, di dalam sebuah bus hitam di pinggiran Jayanegara, sekian banyak penumpang semuanya berjongkok dengan tangan memeluk kepala, menatap 3 pria dan 1 wanita di depan dengan ketakutan.3 pria dan 1 wanita itu menjarah b
Read more

Bab125

David terbatuk dengan tak tertahankan sambil berkata, “Itu, coba kamu katakan sekali lagi, siapa yang kamu undang?”Rendi meliriknya dari samping dan dengan risih berkata, “Tegakkan telingamu dan dengarkan baik-baik. Yang kuundang adalah Empu Petapa Medis.”“Sudahlah, untuk apa aku membicarakan hal ini dengan tokoh kecil sepertimu? Yang jelas kamu juga tidak bisa memiliki kontak dengan orang selevel itu.”Dia mendengus dingin. Sejak masuk hingga sekarang, dia sama sekali tidak memandang David secara langsung.Baginya, anak ini mungkin merupakan pengawal yang baru dipekerjakan Ria dan sebagainya. Tidak layak baginya untuk berbicara panjang lebar yang tidak berguna.David mengelus-elus hidungnya dan menggelengkan kepala dengan penuh keheranan. Sudahlah. Dia termasuk sudah mengerti. Entah dari mana muncul seorang gadungan dan dia, Empu Petapa Medis yang asli ini sudah diremehkan.Ria langsung panik dan bermaksud memberi penjelasan dengan berkata, “Om Rendi……”Sebelum dia selesai berbic
Read more

Bab 126

Rendi takut “Empu Petapa Medis” marah dan buru-buru meminta maaf dengan berkata, “Empu, ini adalah keponakan saya, Ria. Dia tidak tahu etika. Semoga Anda tidak perhitungan dengannya.”“Om Rendi, dia hanya seorang gadungan. Kamu jangan percaya padanya. Aku pernah bertemu dengan Empu Petapa Medis yang asli……”Ria sudah hampir menggila. “Empu Petapa Medis” sedikit tersenyum dan dengan tidak marah berkata, “Nona Ria, Empu Petapa Medis asli yang kamu bicarakan, pasti adalah orang yang berada di jamuan terima kasih Keluarga Chairil, ‘kan?“Benar.” Ria mendengus dan menatap David yang berada di samping tanpa meninggalkan jejak, dan kembali berkata, “Jadi, kamu sama sekali bukan Empu Petapa Medis yang sesungguhnya.”“Empu Petapa Medis” tersenyum ringan dan berkata, “Nona Ria, kalian semua sudah dibohongi. Sebenarnya, orang yang berada di jamuan terima kasih Keluarga Chairil itulah yang meniru identitas saya.”“Guruku benar.” Pemuda pembawa koper yang berada di samping mendengus dan berkata, “
Read more

Bab 127

“Bocah, siapa kamu? Bahkan berani membuat keributan di sini!” Seorang anggota Keluarga Nastoro keluar dan memarahi David sambil menunjuknya.Yang lainnya juga melihat David dengan wajah tidak bersahabat. Rendi mengerutkan alis dan berkata, “Bocah, apa maksud omonganmu barusan?”“Tentu saja maksud secara harafiah.”David menunjuk Empu Petapa Medis palsu, dan dengan bangga berkata, “Akulah Empu Petapa Medis yang asli. Orang ini gadungan.”Setelah dia selesai berbicara. Semua orang juga ikut tercengang. Kenapa muncul seorang Empu Petapa Medis lagi? Tapi, setelah mereka memperhatikan David, mereka semua tidak bisa menahan diri untuk menunjukkan wajah tersenyum dingin. Kamu seorang anak kecil yang baru berusia 20an tahun juga berani keluar untuk mengatakan diri sendiri adalah Empu Petapa Medis? Apakah kamu menganggap semuanya adalah orang bodoh? “Empu Petapa Medis” dan pemuda pembawa koper sama-sama tersenyum dingin. Ternyata benar, wajah Rendi langsung berubah menjadi muram. “Ria, b
Read more

Bab 128

“Ini adalah……”Pemuda pembawa koper mengeluarkan selembar demi selembar bendara penghargaan, seperti sedang menghitung barang berharga keluarga dan memperkenalkan asal usulnya. Seiring dengan hal itu, semua orang dibuat terkejut hingga kulit kepala kram. Benar-benar seorang ahli!Dari masyarakat biasa yang paling rendah hingga jenderal tua Jayakerta yang paling tinggi, semuanya pernah diselamatkan olehnya. Bahkan Ria juga sangat terkejut. Dalam hatinya dengan sendirinya muncul sebuah pikiran. Apa mungkin dia adalah Empu Petapa Medis yang sesungguhnya? Kalau begitu David……Dia dibuat ketakutan oleh pikirannya sendiri dan tidak berani berpikir lebih lanjut lagi.Akhirnya, pemuda pembawa koper membuka buku merah itu. “Ini adalah sertifikat kualifiakasi medis yang diberikan Asosiasi Juru Medis Kioto kepada guruku. Di atasnya terdapat stempel Asosiasi Juru Medis Kioto. Jika tidak percaya, kalian lihat sendiri saja.”Semua orang buru-buru melihatnya dan mendapatkan isinya sama persis de
Read more

Bab 129

Di pinggiran Kota Jayanegara, jauh di dalam hutan belantara, aroma amis darah yang menyengat memenuhi udara. Di atas lantai terbaring lebih dari 20 mayat.Tampak jelas bahwa tempat ini baru mengalami perang besar. Julio yang mengenakan jas militer melihat mayat yang memenuhi lantai dan dengan suara rendah berkata, “Ini sudah kumpulan yang ke berapa?”“Bos, ini sudah kumpulan yang ke-7.” Seorang tangan kanannya menyeka darah di wajahnya dan berkata sambil membungkukkan badan.“Kumpulan yang ke-7?!”“Semuanya datang untuk membunuh Tuan Muda!”Dengan tampak kehabisan kata-kata, Julio bergumam, “Tuan muda juga benar-benar…. Untuk apa dia membeberkan identitas Empu Petapa Medis? Kalau tidak, orang- orang ini tidak mungkin akan seperti orang gila dan berbondong-bondong datang ke Jayanegara.”“Meskipun Tuan Muda tidak peduli pada semut seperti kalian, tapi diriku, Julio Sianturi justru tidak bisa mentolerir siapapun yang mengancamnya!”Sepasang matanya agak menyipit dan dalam suaranya terdap
Read more

Bab 130

“Seperti itu…… boleh juga.” “Empu Petapa Medis” tampang seperti tidak bisa menahan bujukan dan mengangguk dengan berat hati. Dalam hati pemuda pembawa koper sangat gembira. Dia sangat ingin segera melarikan diri sambil memapahnya.Bagaimana David bisa membiarkan mereka pergi? Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghadang mereka dengan berkata, “Indentitas kita belum diperjelas. Untuk apa pergi dengan terburu-buru seperti ini?”“Kamu……” Tubuh “Empu Petapa Medis” langsung bergetar entah karena marah atau karena ketakutan yang berlebihan. “Tunggulah sebentar lagi. Lagipula Julio akan segera tiba.” kata David seolah sedang tertawa. Begitu mendengar omongan ini, raut wajah keduanya langsung berubah. Mereka tidak berdaya karena dicengkram dengan kuat oleh David dan tidak bisa pergi sama sekali. Ria sedikit tidak bisa melihat hal ini dan dengan tidak tega berkata, “DAvid,, kamu biarkan mereka pergi saja. Tidak perlu mempersulit seorang orang tua seperti ini.”“Tidak bisa. Siapa suruh
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
154
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status