Di tengah tatapan semua orang, Julio terlihat menjulurkan tangan dan menunjuk Empu Petapa Medis palsu sambil berkata, “Orang ini adalah Empu Petapa Medis yang asli!”Begitu omongan ini keluar, sepasang kaki “Empu Petapa Medis” yang baru saja akan berlutut langsung menjadi kaku dan wajahnya tampak tercengang.Mereka tidak salah dengar, ‘kan?Seperti tidak melihat ekspresi mereka, Julio maju selangkah, menjabat erat tangan “Empu Petapa Medis” dan dengan penuh rasa terima kasih berkata, “Dokter Ajaib, terima kasih karena Anda telah menyembuhkan saya 5 tahun yang lalu.”“Anda juga tidak memberitahukan kedatangan Anda ke Jayanegara kepada saya. Dengan demikian saya bisa menjalankan persahabatan sebagai tuan tanah.”Melihat wajahnya yang penuh semangat, “Empu Petapa Medis” hanya merasa otaknya sendiri sedikit konslet. Namun, dia kembali normal dengan cepat dan sengaja dengan tenang berkata, “Tidak perlu berterima kasih. Aku tidak pernah mengharapkan balasan dalam membantu orang lain menyem
“Brena, segera utus orang untuk diam-diam melindungi Dokter Ajaib David. Jika ada yang berani membalas dendam padanya, bunuh tanpa pengecualian!”“Baik, Kakek.”Brena mengangguk dan segera pergi mengaturnya.Di dalam Jayanegara Club.Saat ini, Julio dengan satu kaki berlutut di hadapan David dan dengan wajah yang hampir menangis berkata, “Tuan Muda, dengarkan penjelaskan saya. Saya mengatakan orang gadungan itu adalah Empu Petapa Medis, sepenuhnya adalah demi Anda.”“Kamu bicara, aku dengarkan. Jika ada satu kata yang tidak bisa membuat hatiku merasa nyaman, tanggung sendiri akibatnya.” kata David dengan wajah penuh niat membunuh sambil memainkan teko tanah liat ungu di tangannya.Julio takut begitu David merasa tidak senang, maka dia akan melemparkan teko tanah liat ungu kesayangannya. Dia segera menjelaskan, “Tuan Muda, sejak Anda mengungkapkan identitas diri pada jamuan terima kasih Keluarga Chairil, dalam waktu sesingkat setengah hari saja sudah ada 7 kumpulan orang yang datang ke
Melihat beberapa orang yang tampak penuh dendam, David tercengang.Hanya karena dirinya menolak untuk mengobati penyakit ayah mereka, maka mereka membenci dirinya?Pandangan hidup semacam apa ini……“Bocah, apa yang kamu lihat? Cepat katakan!” Pria perkasa yang memegang pisau membentangkan pisau ke atas leher David.“Pria baik, jangan gegabah.”David segera berpura-pura ketakutan dan berkata, “Akan kukatakan, akan kukatakan. Empu Petapa Medis yang kalian cari tinggal di Vila Pekalongan Nomor 8.”Beberapa orang itu sangat senang mendengarnya.Pria perkasa yang memegang pisau dengan sedikit tidak percaya berkata, “Kamu tidak membohongi kami, ‘kan?”David dengan serius berkata, “Aku mana berani membohongi kalian? Kalian asal-asalan cari tahu saja sudah bisa mengetahuinya.”Salah satu pria perkasa di antaranya tersenyum dingin dan berkata, “Kakak Pertama, sekalian bawa bocah ini saja. Jika yang dikatakannya adalah palsu, kita langsung bunuh dia.”“Benar, lakukan seperti ini saja.”Pria perk
“Aku paling banyak hanya akan membagimu 30%, jika tidak semuanya bubar saja!”“30% terlalu sedikit, setidaknya 40%!”Tepat ketika keduanya sedang memperdebatkan pembagian hasil jarahan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar. “Jangan berdebat lagi, cepat pakai rambut palsumu, yang mengantar uang sudah datang lagi.” Malik langsung tampak gembira. Trisno langsung buru-buru memakai rambut palsu, kemudian bertingkah seperti orang yang luar biasa.Sesaat kemudian. Empat Penjahat Keluarga Wongso tampak menerobos masuk dan dengan nada tinggi berbicara menghadap keduanya. “Kalian berdua, siapa yang merupakan Empu Petapa Medis?”“Sayalah orangnya.” Trisno meletakkan kedua tangannya di belakang badan dan sengaja mengangguk dengan tenang.“Saya adalah murid Empu Petapa Medis.” kata Malik juga. Hingga saat ini, mereka baru memperhatikan beberapa orang itu dan alis mereka langsung mengkerut. Datang dengan tangan kosong?Tepat ketika mereka ingin mengatakan sesuatu, mereka justru mene
Chandra mengangguk dengan bersusah payah. Hidupnya sudah hampir berakhir. Dia ingin mengatur beberapa hal sebelum mati. “Baik, aku akan segera menghubungi David.” Ria segera berjalan keluar dan menelepon David. Saat ini, David baru saja kembali dari Pekalongan. Setelah melihat telepon dari Ria, dia berpikir sejenak dan tetap mengangkat teleponnya.“David, kamu di mana? Segera datang ke rumahku sejenak. Kakekku ingin bertemu denganmu.” kata Ria dalam telepon. “Baik.”David mengangguk dan bergegas ke vila Keluarga Nastoro setelah menutup telepon. Saat dia bertemu Chandra lagi, dia langsung melihat aura kematian yang pekat melayang di atas kepala Chandra. Chandra sudah tidak bisa bertahan. David diam-diam menggelengkan kepala. Ria berjalan ke samping ranjang dan dengan suara pelan berkata, “Kakek, David sudah datang. Apa yang ingin Kakek bicarakan dengannya?” Chandra tampak menjadi jauh lebih kuat. Dia melambaikan tangan mengisyaratkan Ria untuk keluar. Ada yang ingin dibicarakan
“Atas dasar apa? Pada dasarnya anak gadis ini hanya anak haram yang dipungut Tuan Besar dari luar. Atas dasar apa dapat meneruskan posisi sebagai kepala Keluarga Nastoro?”“Benar. Suruh dia serahkan atribut itu.”Seketika, semua orang menjadi tidak senang dan mulai mengeluh satu per satu.Ketiga anak laki-laki Chandra, Satya Nastoro, Doni Nastoro dan Rendi Nastoro saling menatap satu sama lain. Mereka secara diam-diam berjanjian untuk mengambil liontin dewa kekayaan terlebih dahulu, kemudian ketiganya akan kembali bersaing memperebutkan posisi kepala keluarga.Satya maju selangkah dan menjulurkan tangannya menghadap Ria. “Ria, serahkanlah atributnya. Kamu tidak cocok untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.”“Om Satya, ini adalah benda yang diberikan kakek kepadaku sebelum meninggal. Beliaulah yang memintaku untuk menjadi kepala Keluarga Nastoro.” kata Ria dengan raut wajah yang sedikit berubah.Dia bukanlah mendambakan posisi kepala Keluarga Nastoro, melainkan tidak bersedia menentang k
“Kamu mau melawan ya.”Rendi menutup wajahnya dan meraung, “Kemari, cepat kemari!”Begitu suaranya keluar, segerombolan pengawal Keluarga Nastoro menerobos masuk dengan niat membunuh sambil membawa senjata. Rendi mengangkat tangan menunjuk David dan dengan marah berkata, “Hancurkan anak ini untukku!”“Baik!”Sekian banyak pengawal Keluarga Nastoro mengangkat senjata dan memukul ke arah David tanpa bicara. “Bruk bruk bruk……”Namun, ketika mereka baru mendekati David, mereka sudah dibuat melayang keluar oleh sebuah tenaga yang sangat besar dan membuat begitu banyak meja dan kursi di ruangan terlempar hancur. Melihat adegan ini, sekian banyak anggota Keluarga Nastoro ketakutan.Kenapa anak ini begitu jago berkelahi?“Ingin menghancurkanku, ‘ya?”David melangkah keluar satu langkah, melayangkan sebuah tamparan dan langsung membuat Rendi tertampar keluar sejauh beberapa meter.“Kamu s*alan……” Rendi memuntahkan darah segar dan langsung ingin memaki.“Plak!”David melayangkan sebuah tampar
Ria mengenakan pakaian duka berwarna hitam dan dengan sepasang mata yang merah dan bengkak menyambut setiap orang yang datang untuk melayat.David berdiri di samping melaksanakan janjinya kepada Chandra. Saat ini, dari luar terdengar suara terbata-bata dari petugas rumah duka. “Za……Keluarga Zafar tiba!”Dalam sekejap, lokasi yang awalnya berisik berubah menjadi sunyi senyap. Keluarga Zafar!Keluarga konglomerat nomor satu di Jayanegara!Di tengah tatapan semua orang, terlihat seorang pemuda yang luar biasa tampan dengan jas berwarna hitam perlahan berjalan masuk dengan membawa beberapa orang. Di antara tamu yang berada di samping, ada yang melihat pemuda itu dan berseru, “Dia adalah tuan muda dari Keluarga Zafar, Mufid Zafar!”Semua orang langsung menjadi ribut.Mufid Zafar!Dia merupakan tuan muda nomor 1 di Jayanegara!Ayahnya adalah kepala Keluarga Zafar, Romi Zafar. Ibunya adalah presiden direktur sebuah perusahaan barang mewah internasional. Pamannya adalah Johan Anggoro yang d
Entah telah berapa lama waktu berlalu. David membuka matanya dan bangkit berdiri. Dia melirik mayat pria berpakaian abu-abu dan mengangkat pedang panjangnya.David merasakan energi spiritual di pusat energinya telah pulih sekitar tujuh hingga delapan bagian. Dia kemudian mengeluarkan bahan-bahan obat dan mulai meramu pil penyembuh.Meskipun tubuhnya mengalami luka parah, namun energi spiritual di pusat energinya tidak terlalu terpengaruh.David telah membuat tiga butir obat mujarab penyembuh luka dalam. Dia menelan satu butir, sementara dua butir lainnya disimpan di dalam tas dan siap digunakan jika diperlukan.Saat tengah malam, David terbangun. Dia memandang cahaya bulan di luar jendela, lalu mengenakan pakaiannya dengan hati-hati dan perlahan.David melihat rantai hitam di pergelangan tangannya, benda yang dia dapatkan dari pria berpakaian abu-abu.Jari-jari David mengelus rantai hitam itu. Rantai hitam itu membawa aura dingin yang menyeramkan dan begitu disentuh langsung terasa di
“Puch!” Lengan kiri David langsung terputus dan darah segar berceceran di tanah.David menggenggam pedang dengan tangan kanannya dan dia berdiri di tempat. Entah berapa banyak tulangnya yang telah patah dan organ dalamnya pun mengalami kerusakan dalam berbagai tingkat.“Uhuk, uhuk .…” Dia membuka mulut dan terbatuk mengeluarkan beberapa teguk darah. Tetapi dia kembali menerjang ke depan tanpa ragu.Aura di tubuh David tetap begitu dahsyat dan mengerikan. Seperti orang yang kehilangan akal, dia menerjang ke arah pria berpakaian abu-abu di depannya sekali demi sekali.“Kau benar-benar tidak menyerah, ya!” Pria berpakaian abu-abu berbicara sambil tersenyum dingin dan menatap David, “Kalau begitu, aku akan mengantarmu dalam perjalanan terakhirmu!” Tatapan David tajam. Sayap kupu-kupu hitam di belakangnya mengepak. Kecepatannya sangat tinggi dan melesat seperti angin kencang yang melintas di depan mata pria berpakaian abu-abu.“Em?” Tubuh pria berpakaian abu-abu tiba-tiba menjadi kaku da
Kedua mata David berkilau dengan cahaya. Kekuatan api petir bisa menghancurkan korosi dari racun tersebut, tapi kekuatan api petir juga akan banyak terkuras.“Pertaruhkan semuanya,” David membuat rencana di dalam hati. Dia mengangkat kepala, menatap pria berpakaian abu-abu. Matanya menampakkan cahaya tajam, tangannya membentuk segel dan api petir yang tak terhitung jumlahnya melesat ke arah serangga-serangga itu seperti naga api.Suara ledakan keras terdengar dan bola-bola api panas melahap serangga-serangga itu. David langsung melompat, menerjang masuk ke dalam jangkauan serangan pria berpakaian abu-abu. Pedang di tangannya menikam dan mengeluarkan bayangan pedang yang cepat dan elegan. Pria berpakaian abu-abu itu bereaksi dengan cepat. Dia langsung mundur untuk menghindari serangan David. Namun, dia tetap sedikit terlambat dan dadanya tertembus bayangan pedang.Dia mundur beberapa langkah berturut-turut dan wajahnya pucat. Tidak banyak darah yang mengalir dari tubuhnya. Namun, bagi
Pria berpakaian abu-abu menatap tajam. Aura di tubuhnya terus melonjak dan energi spiritual yang dahsyat mengalir deras ke segala arah seperti gelombang pasang.Wajah David menampakkan ekspresi serius. Sosok tahap nirvana di depannya, keterampilannya jauh di atas dirinya dan dia sepenuhnya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan.“Boom!” Pohon-pohon di sekitar bergoyang dengan ganas. Retakan-retakan menyebar dari segala penjuru menuju David.Ujung kaki David menghentak tanah dengan kuat. Setelah terdengar ledakan keras, tubuhnya melesat. Tangannya menggenggam pedang dengan erat. Cahaya-cahaya perak yang cemerlang menyelimuti seluruh tubuhnya dan aura yang tajam langsung mengarah ke pria berpakaian abu-abu.Tatapan pria berpakaian abu-abu semakin dingin. Namun, dia tidak mundur sedikit pun dan malah menghadapi serangan itu secara langsung!“Bam! Bam! Bam!” Dua sosok itu bertarung dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap, David dan pria berpakaian abu-abu telah bertarung dengan pulu
“Murid?” Pupil mata David menyusut, “Jangan-jangan yang kau maksud adalah Moses?!”Pria berpakaian abu-abu tidak lagi berbicara. Tongkat di tangannya diketukkan ke tanah beberapa kali dan menghasilkan suara yang terdengar jelas.David mengatupkan bibirnya. Pria berpakaian abu-abu di hadapannya memiliki keterampilan yang dalam dan tak terduga. Jika benar-benar ingin menghadapinya, sama sekali tidak perlu menghabiskan banyak tenaga. Sebuah firasat buruk muncul dalam hatinya. Mungkin pria di depannya bukanlah musuhnya.Sudut bibir pria berpakaian abu-abu melengkung membentuk senyum aneh. Dia menatap David dan berkata, “Aku dengar, kau telah masuk ke tanah terlarang ... Tsk, tsk, kudengar keberuntunganmu cukup baik dan menemukan sebatang Rumput Spiritual Ungu. Tapi, nasibmu buruk karena bertemu denganku. Aku benar-benar ingin mencicipinya, hahaha!”Suara tawa liar pria berpakaian abu-abu menggema di dalam hutan lebat.“Rumput Spiritual Ungu?” David tercengang. Rumput Spiritual Ungu adalah
Pria berjubah hitam menunjukkan ekspresi ketakutan. Dia ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa melakukannya sama sekali.Pupilnya melebar dan cahaya keemasan di matanya membesar dengan cepat. Akhirnya, dengan satu suara ledakan, tubuh pria berjubah hitam terbelah dua oleh satu tebasan. Darah segar yang berbau amis tercurah ke tanah. Cairan darah berkumpul dan membentuk aliran dengan cepat, mewarnai tanah di sekitarnya. Jeritan memilukan menggema tidak berhenti terdengar untuk waktu yang lama.“Ting-tong ….” Tiba-tiba, terdengar suara lonceng yang nyaring. David menoleh ke arah sumber suara.“Ada apa dengan lonceng ini?” Tak jauh dari sana, terlihat sebuah lonceng tua tergantung di atas sebuah pohon tua, bergoyang seiring dengan angin bertiup dan suara berdenting terdengar di seluruh lembah.David mengernyitkan dahi. Dia melangkah berjalan ke arah lonceng itu.“Syuu!” Tiba-tiba, sebuah suara tajam yang memecah udara terdengar dengan keras. Dia memiringkan tubuh dan menghidar sec
Wajah David memerah dan dia menggertakkan gigi sambil berkata, “Jika kau berani menghinaku seperti ini, menjadi hantu pun aku tidak akan melepaskanmu!”Listian memandangnya dengan dingin. Dia berjongkok, meraih tangan kiri David dan memelintirnya ke belakang punggung.Krek! Krek! Krek!Serangkaian suara berderak halus terdengar. David merasakan sakit yang hebat datang menyerang. Segera setelah itu, rasa perih yang tajam menyebar dari telapak tangannya. Rasa sakitnya seperti menusuk ke dalam hati!“Aaa!!” Rasa sakit yang hebat membuat David menjerit. Wajahnya terpelintir dan urat di dahinya menonjol.“David, kau seharusnya bersyukur aku tidak membunuhmu. Jika tidak, kau pasti tidak akan bertahan hidup lebih dari tiga detik.” Listian berkata dengan dingin. Sedetik kemudian, dia melepaskan David dan langsung pergi.Langkahnya terhenti sejenak dan dia langsung menghilang ke dalam hutan, tanpa meninggalkan jejak.“Uhuk .…” David duduk di tanah. Tenggorokannya mengeluarkan darah dan wajah
Wuush!Listian cepat tanggap. Sebuah cahaya pedang bersinar dan melesat keluar.Puch! Sebongkah daging berdarah terlempar dan menumpahkan sejumlah besar darah panas!“Aaa!!” David menjerit kesakitan dengan memilukan. Dia mundur dengan cepat, dengan kepala penuh keringat dingin dan wajah pucat pasi!Begitu dia menunduk dan melihat ke bawah, sebagian besar daging lengannya ternyata terpotong, menampakkan tulang putih yang menyeramkan. Sangat mengerikan!David menutupi lukanya, dia memandang Listian dengan terkejut. Orang ini bahkan bisa menghentikan gerakannya!Sebenarnya ini teknik aneh apa?!“David, kali ini kamulah yang duluan menyerangku secara diam-diam. Jangan salahkan aku jika aku membunuhmu!” Listian berbicara dengan dingin dan niat membunuh bergejolak di matanya.Duaarrr!Tiba-tiba, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, permukaan tanah bergetar hebat dan pohon-pohon patah.Ekspresi Listian sedikit berubah. Dia menatap ke kedalaman hutan. Di sana, samar-sama bisa terdengar sua
Angin topan tiba-tiba menerpa di udara. Angin topan ini datang dari sisi lain tebing, membawa energi pedang yang dingin dan membuat orang merinding!Syuu!Tubuh David gemetar, jarinya membentuk segel, cahaya-cahaya pedang memancarkan kilau gemilang, seperti ribuan kunang-kunang berkumpul.Sesaat kemudian, dia menjentikkan jarinya dan sebuah cahaya pedang melesat ke udara.Sreet!Udara terpotong menjadi serpihan, menimbulkan suara yang menusuk telinga. Kekuatan yang mengerikan ini cukup untuk merobek seorang pesilat di bawah tahap dewa perang.Tapi, reaksi Listian sangat cepat. Hampir dalam seketika, dia sudah mengambil posisi bertahan.“Pergi!” Listian menendang dengan satu kaki. Kekuatan besar mengalir, menendang cahaya pedang itu pergi.“Bagaimana orang ini bisa sekuat ini?!” David membelalakkan matanya. Dia benar-benar tidak percaya bahwa cahaya pedang yang dia gunakan ternyata berhasil ditahan?Dia memandang Listian dengan penuh rasa terkejut dan keheranan, tidak mengerti bagai