All Chapters of Pembalasan sang Menantu Tertindas: Chapter 181 - Chapter 190

1002 Chapters

Bab 181

"Aku sejak awal sudah memberi tahu Tetua Indra untuk datang mengobati Andreas," lanjut SantiBahri yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya berucap, "Santi, terima kasih, ya."Setelah satu hari satu malam, Tetua Indra dari Sekte Sembilan Aliran akhirnya tiba. Ketika memeriksa keadaan Andreas, raut wajahnya tampak muram.Jantung Santi seketika berdetak dengan kencang. Dia bertanya dengan gelisah, "Tetua Indra, apa kamu bisa mengobatinya?"Indra menarik napas dalam-dalam, lalu menyahut, "Nona, Tuan Muda terkena Teknik Pemutus Keturunan milik Sekte Hagisana. Kondisinya hanya bisa diobati oleh orang-orang Sekte Hagisana. Aku minta maaf karena nggak bisa berbuat apa-apa."Ayahnya Santi adalah ketua Sekte Sembilan Aliran. Jadi, Indra memanggil Santi dengan sebutan "Nona" dan memanggil Andreas dengan sebutan "Tuan Muda".Santi bertanya, "Bukankah Sekte Hagisana sudah lama hancur? Bagaimana mungkin masih ada orang yang menguasai teknik dari Sekte Hagisana?"Indra membalas, "Saat itu, ketu
Read more

Bab 182

"Bu, Perusahaan Farmasi Sehat Abadi itu Perusahaan Farmasi Kusuma kita yang dulu. Tenang saja, aku akan membuat perusahaan kita kembali berjaya," ucap Yoga.Ayu berkata dengan senang, "Yoga, Lili, Ibu hanya berharap kalian berdua sehat dan bahagia. Ibu nggak peduli hal yang lain."Setelah Lili selesai menyuapi sup ginseng, Yoga berucap, "Lili, kamu sudah begadang kemarin malam. Pergilah istirahat. Aku mau berbicara dengan Ibu.""Baik," sahut Lili sembari pergi dengan berat hati.Setelah Lili pergi, Yoga berujar, "Bu, sebenarnya selama ini aku terus menyelidiki fakta kasus pembantaian saat itu. Aku sudah menyingkirkan 2 dari 4 dalang utamanya. Selain itu, aku juga menemukan bahwa ayah kandungku bukan Ayah, tapi Bahri. Apa Ibu bisa menceritakan padaku tentang kejadian saat itu?"Yoga memberitahukan semua yang dirinya selidiki kepada ibunya. Namun, dia tentu saja juga menyembunyikan banyak hal, salah satunya tentang membunuh orang. Dia tidak ingin membuat ibunya khawatir.Ayu awalnya terk
Read more

Bab 183

Ayu menambahkan, "Ibumu merasa putus asa dan menyerahkanmu pada kami. Dia menyuruh kami bersembunyi, lalu menarik perhatian para pembunuh sendirian. Selanjutnya, kamu juga sudah tahu. Aku bersembunyi di Kota Pawana, menikah dengan ayahmu, dan menyembunyikan identitas. Demi mengenang ibumu dan supaya kamu nggak melupakannya, aku menggunakan namanya, Ayu."Setelah mendengar cerita Ayu, Yoga mengepalkan kedua tangannya. Niat membunuhnya seketika melonjak. Dia mematri dua nama di dalam benaknya, lalu menggerutu di dalam hati, 'Bahri! Santi! Aku akan membunuh kalian! Nyawa harus dibayar dengan nyawa!'Hagi menyalahkan diri sendiri. Dia berkata, "Semua salahku yang nggak berguna ini. Aku gagal melindungi ibumu. Aku merasa sangat malu dengan leluhur Sekte Hagisana." Selama ini, Hagi selalu hidup dengan rasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan Ayu.Ayu menghibur, "Pak Hagi, jangan menyalahkan diri sendiri. Kalau bukan karena dirimu, Yoga mungkin sudah mati saat masih kecil."Yoga berucap,
Read more

Bab 184

Ayu memperlakukan Karina seperti putrinya sendiri. Karina tentu saja sangat gembira saat mendengar kabar ini. Setelah memutuskan panggilan, Karina mengabari ibunya dan Gatot terlebih dulu, lalu bergegas menemui ibunya Yoga.Tidak lama setelah Karina melajukan mobilnya, sebuah mobil Volkswan mengadang jalannya. Terlihat Hendrik yang turun dari mobil itu dengan ekspresi panik.Melihat ini, Karina membentak, "Hendrik, apa yang kamu lakukan? Cepat minggir!"Hendrik berkata sambil terisak, "Kak, ibuku kecelakaan. Sekarang, dia sedang dirawat di ICU dan masih dalam masa kritis. Aku nggak punya uang, juga nggak punya kenalan di rumah sakit. Kamu bisa membantuku nggak? Kalau kamu nggak ke sana, ibuku mungkin nggak akan selamat.""Kecelakaan?" Karina sontak terkejut. Dia berucap, "Cepat! Antar aku ke rumah sakit."Nyawa lebih penting. Karina sejak awal sudah melupakan konflik di antara kedua keluarga mereka. Dia hanya ingin menyelamatkan nyawa orang."Oke, masuklah ke mobil," sahut Hendrik. Dia
Read more

Bab 185

Yoga segera mengakhiri panggilan telepon Gatot, lalu menjawab panggilan dari nomor asing itu, "Halo?"Orang asing itu menyahut, "Kamu Yoga, 'kan? Kalau kamu nggak mau Karina mati, cepat datang ke pabrik telantar di samping Jalan Yasa."Yoga bertanya, "Kamu siapa?"Orang itu langsung mengakhiri panggilan telepon. Sialan! Ternyata Karina diculik! Yoga langsung mengabari Gatot, lalu bergegas pergi ke pabrik telantar itu. Yoga, Ambar, dan Gatot sampai pada saat bersamaan.Begitu masuk ke pabrik telantar, mereka melihat Karina diikat di sebuah pohon. Di wajahnya ada bekas tamparan dan darah mengalir dari sudut bibirnya. Hendrik memegang belati dan mengarahkannya di leher Karina. Di samping Hendrik ada seorang ahli bela diri yang sedang bermeditasi.Melihat situasi ini, Ambar yang marah berseru, "Hendrik, ternyata kamu pelakunya! Karina itu kakak sepupumu. Kenapa kamu menculik Karina? Kamu ini memang nggak berperikemanusiaan! Cepat lepaskan Karina."Hendrik mendengus, lalu menimpali, "Aku ng
Read more

Bab 186

Selesai bicara, Indra langsung mengerahkan kekuatannya yang dahsyat. Kekuatan ini membuat Karina dan lainnya merasa sesak. Wajah mereka memucat, ternyata Indra begitu hebat! Apa Yoga bisa melawan Indra?Karina berteriak, "Yoga, cepat pergi dan bawa keluargaku juga. Kamu nggak usah mengurus masalahku."Yoga memandang Karina sembari menimpali, "Maaf, Karina. Ini memang salahku karena gagal melindungimu. Tenang saja, hari ini kita pasti akan baik-baik saja."Kemudian, Indra menginjak tanah dengan kuat sehingga muncul lubang besar. Dia berkelebat dan memelesat ke arah Yoga. Seiring dengan gerakannya, muncul angin kencang yang menerbangkan debu dan bebatuan, bahkan menghancurkan tembok. Indra berdiri di depan Yoga, debu dan bebatuan yang beterbangan mengelilingi mereka berdua sehingga orang lain tidak bisa melihat kondisi mereka.Indra meninju dada Yoga. Kekuatan dan kecepatan tinjuan Indra sangat mengerikan. Saat ini, Yoga baru membalas serangan Indra dengan tinjunya. Bam! Terdengar suara
Read more

Bab 187

Belati Hendrik jatuh dan dia juga terduduk lemas di tanah. Dia berusaha untuk berdiri, tetapi gagal.Yoga segera maju, lalu dia menendang Hendrik dan melepaskan tali yang mengikat tubuh Karina. Namun, Karina langsung tumbang. Untung saja, Yoga segera memeluk Karina. Yoga bertanya, "Karina, kamu nggak apa-apa, 'kan?"Tadi, Yoga menyebarkan racun di udara sehingga Karina dan Hendrik terkena racun. Itulah sebabnya mereka berdua menjadi lemas.Karina memberontak. Dia berucap sembari menangis, "Cepat lepaskan aku. Jangan sentuh aku ...."Yoga mengernyit. Mereka baru tidak bertemu beberapa hari, kenapa sikap Karina kepada Yoga langsung berubah drastis? Yoga bertanya, "Karina, kamu kenapa?"Karina menyahut, "Kamu nggak usah pedulikan aku. Cepat lepaskan aku ...."Gatot segera menghampiri Karina, lalu menggendongnya dan berkata, "Kak, sekarang aku bawa kamu ke rumah sakit."Gatot menggendong Karina ke mobil. Yoga berpesan, "Gatot, kakakmu terkena racun. Jangan lupa beri dia minum air lemon unt
Read more

Bab 188

Naga Hijau yang marah menampar Indra dengan kuat, lalu berujar, "Waktu itu, jelas-jelas kamu tahu aku difitnah. Tapi, kamu tetap mengusirku! Meskipun aku terus memohon kepadamu, kamu tetap nggak mau membantuku. Kalian yang mengusirku, bukan aku yang mengkhianati Sekte Sembilan Aliran! Kamu yang mempermalukan Sekte Sembilan Aliran."Indra menimpali dengan geram, "Sekalipun aku mati, aku juga nggak akan melepaskanmu begitu saja!"Yoga berucap, "Kalau kamu mau mati, kami akan mewujudkan keinginanmu. Pak Hagi, Naga Hijau, jangan tunda lagi kalau kalian mau balas dendam."Hagi menyahut, "Aku nggak akan membiarkan dia mati begitu mudah. Aku mau mempermainkannya dulu."Yoga bertanya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"Hagi menjawab, "Sebarkan kabar bahwa Indra dari Sekte Sembilan Aliran sudah bertobat dan memutuskan untuk bergabung dengan Sekte Hagisana. Indra akan membantuku membangun Sekte Hagisana kembali untuk membalas dendam kepada Sekte Sembilan Aliran."Indra merasa frustrasi setelah mende
Read more

Bab 189

Penjaga pintu itu segera melaksanakan perintah Bahri. Kemudian, Bahri meminum air. Dia baru merasa lebih tenang. Bahri berkata, "Santi, sekarang nggak ada cara lain lagi. Kita hanya bisa meminta bantuan ayahmu. Ayahmu itu pemimpin Sekte Sembilan Aliran, dia pasti bisa mengalahkan Yoga dan menghukum Indra si pengkhianat itu."Santi yang bimbang menimpali, "Bahri, kamu sendiri tahu seperti apa watak ayahku. Sekarang, dia terobsesi untuk berlatih ilmu bela diri dan sedang mengasingkan diri. Baginya, ini hanya masalah sepele. Jadi, dia nggak mungkin mau keluar."Bahri merasa pusing. Dia mondar-mandir sambil memikirkan rencana. Setelah beberapa saat, Bahri memukul kepalanya dan berujar, "Santi, aku punya cara untuk meminta ayahmu keluar."Santi kebingungan. Bahri melanjutkan, "Santi, kalau ayahmu tahu kamu dibunuh oleh Yoga dan Indra, apa dia akan keluar?"Santi merasa gugup. Dia bertanya, "Bahri, apa maksudmu?"Bahri mendesah, lalu menyahut, "Santi, maaf. Kita harus berkorban untuk mencapa
Read more

Bab 190

Gatot yang kesal langsung melempar Yanti ke tanah dan berujar, "Dasar nggak tahu diri ...."Sebelum Gatot menyelesaikan perkataannya, sebuah mobil truk tiba-tiba melaju ke arah Yanti. Truk itu tidak sempat berhenti sehingga Yanti pun tertabrak dan terpental.Karina terpaku di tempat. Dia tidak menyangka Yanti akan mendapatkan ganjaran begitu cepat....."Raja Agoy yang Perkasa, kami sudah mendapatkan informasi tentang Bu Ayu," lapor Raja Kegelapan.Yoga yang antusias berucap, "Cepat beri tahu aku, apa ibuku masih hidup?"Raja Kegelapan menyahut, "Berdasarkan petunjuk yang kami dapatkan, kemungkinan besar Bu Ayu masih hidup."Yoga sangat gembira. Ini adalah kabar paling bagus yang didapatkan Yoga setelah mengobati ibu asuhnya. Yoga berkata, "Laporkan semua petunjuk yang kalian dapatkan."Raja Kegelapan menjelaskan, "Dari hasil penyelidikan kami, bawahan yang diutus Panglima Bahri untuk mengejar Bu Ayu waktu itu langsung membawa Bu Ayu kepada Panglima Bahri setelah menangkapnya. Sepertin
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
101
DMCA.com Protection Status