Share

Bab 185

Yoga segera mengakhiri panggilan telepon Gatot, lalu menjawab panggilan dari nomor asing itu, "Halo?"

Orang asing itu menyahut, "Kamu Yoga, 'kan? Kalau kamu nggak mau Karina mati, cepat datang ke pabrik telantar di samping Jalan Yasa."

Yoga bertanya, "Kamu siapa?"

Orang itu langsung mengakhiri panggilan telepon. Sialan! Ternyata Karina diculik! Yoga langsung mengabari Gatot, lalu bergegas pergi ke pabrik telantar itu. Yoga, Ambar, dan Gatot sampai pada saat bersamaan.

Begitu masuk ke pabrik telantar, mereka melihat Karina diikat di sebuah pohon. Di wajahnya ada bekas tamparan dan darah mengalir dari sudut bibirnya. Hendrik memegang belati dan mengarahkannya di leher Karina. Di samping Hendrik ada seorang ahli bela diri yang sedang bermeditasi.

Melihat situasi ini, Ambar yang marah berseru, "Hendrik, ternyata kamu pelakunya! Karina itu kakak sepupumu. Kenapa kamu menculik Karina? Kamu ini memang nggak berperikemanusiaan! Cepat lepaskan Karina."

Hendrik mendengus, lalu menimpali, "Aku ng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status